Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Monday, March 20, 2017

KH. Hasyim muzadi di Reuni Akbar 90 tahun Gontor

Saturday, March 18, 2017

38. SALAT JUMAT 4 MAZHAB

SALAT JUMAT MENURUT EMPAT MAZHAB

Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo
      Mazhab merupakan haluan atau aliran mengenai hukum fikih yang menjadi ikutan umat Islam. Ilmu tentang hukum Islam disebut fikih. Hukum Islam ialah peraturan dan ketentuan yang berkenaan dengan kehidupan berdasarkan Alquran dan hadis. Juga, disebut juga hukum syarak. Di Indonesia dikenal empat mazhab yang utama. Yaitu mazhab Hanafi, Maliki, Syafii, dan Hambali. Umat Islam Indonesia banyak yang menganut mazhab Syafii. Meskipun begitu, kita perlu mengetahui mazhab yang lain. Agar memahami persamaannya. Juga, perbedaannya, jika ada.  Semoga kita menjadi orang yang lebih toleran. Yakni bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri.
      Imam Abu Hanifah An-Nukman bin Tsabit bin Zufi At-Tamimi. Mempunyai pertalian keluarga dengan Ali bin Abi Thalib. Mazhab ilmu fikih yang dipelopori oleh Imam Abu Hanifah. Dikenal dengan mazhab Hanafi. Beliau  lahir di Kufah, Bagdad, Irak tahun 80 Hijriah (H) bertepatan 699 Masehi (M). Wafat tahun 150 H bertepatan 767 M. Berikutnya, Imam Malik bin Anas lahir di Madinah tahun 93 H (712 M) wafat 179 H (795 M). Disebut pendiri Mazhab Maliki. Sedangkan, Muhammad bin Idris Asy-Syafi'i Al-Quraisyi. Dikenal dengan mazhab Syafii. Beliau lahir di Gaza, Palestina tahun 150 H (769 M) wafat 204 H (820 M). Adapun, pendiri mazhab Hambali ialah Abu Abdullah Ahmad bin Muhammad bin Hambal bin Hilal Al-Syaiban. Lahir di Bagdad, Irak tahun 164 H (780 M) wafat 241 H ( 855 M).
      Dasar hukum salat Jumat. Semua mazhab sepakat dasar hukum salat Jumat ialah Alquran surat Aljumuah. Surat ke-62 ayat 9. “Hai orang-orang yang beriman. Apabila diseru untuk melaksanakan salat Jumat, maka bergegaslah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkan jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” 
      Lokasi tempat melaksanakan salat Jumat. Imam Hanafi, Syafii, dan Hambali berpendapat sama. Yaitu boleh melaksanakan salat Jumat di masjid atau di tempat lain, juga boleh. Sedangkan, menurut Imam  Maliki salat Jumat harus dikerjakan di masjid.
      Jumlah minimal jamaah salat Jumat. Juga, terdapat perbedaan. Menurut Imam Hanafi paling sedikit 5 orang. Pendapat Imam Maliki minimal 13 orang. Imam  Hambali dan Syafii mensyaratkan sekurang-kurangnya 41 orang. Jumlah tersebut, termasuk imam.
      Khatib wajib berdiri atau tidak. Menurut Imam  Maliki dan Syafii seorang khatib salat Jumat wajib  berdiri. Ketika sedang berkhotbah. Sedangkan pendapat Imam Hanafi dan  Hambali khatib salat Jumat tidak harus berdiri waktu berkhotbah.
      Materi minimal khotbah. Menurut Imam Hanafi materi khutbah paling sedikit memuat hamdalah dan istighfar. Hamdalah berupa pujian kepada Allah Swt. Swt. kependekan dari “subhanahu wa taala”. Yang bermakna, “Maha Suci lagi MahaTinggi.” . Hamdalah berupa lafaz atau ucapan, “Alhamdulillahi rabbil alamin.“  Segala puji bagi Allah. Tuhan seluruh alam. Sedangkan istighfar merupakan permohonan ampun kepada Allah Swt. Istighfar berupa ucapan, “astagfirullahalazim”. Saya memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung. Imam Maliki berpendapat materi minimal khotbah berupa pesan agar para jamaah meningkatkan takwa kepada Allah Swt. Sedangkan, menurut Imam  Syafii saat khotbah pertama, paling sedikit berisi hamdalah, salawat Nabi, pesan takwa, dan bacaan ayat Alquran. Waktu khotbah kedua, minimal memuat hamdalah, salawat Nabi, pesan takwa, serta berdoa kebaikan  dunia dan akhirat  bagi umat muslim. Imam Hambali berpendapat materi khotbah minimal mengandung materi hamdalah, salawat, pesan takwa, dan bacaan ayat Alquran.  
      Khatib duduk sebentar di antara dua khotbah. Menurut Imam Maliki dan Hanafi seorang khatib salat Jumat tidak wajib duduk di antara dua khotbah. Sedangkan, Imam Syafii berpendapat seorang khatib wajib duduk di antara dua khotbah.
      Khotbah menggunakan bahasa Arab. Imam Maliki berpendapat khatib salat Jumat ketika berkhotbah wajib memakai bahasa Arab. Sedangkan, menurut Imam Hanafi, Syafii, dan Hambali seorang khatib salat Jumat tidak harus menggunakan bahasa Arab ketika sedang berkhotbah.
      Bacaan surat Alquran setelah Alfatihah. Menurut Imam Maliki pada rakaat pertama, Imam salat Jumat membaca surat Aljumuah. Yaitu surat ke-62. Pada rakaat kedua, Imam membaca surat Alghosiyah. Yakni surat ke-88. Sedangkan, Imam Syafii berpendapat pada rakaat pertama, Imam salat Jumat membaca surat Aljumuah. Pada rakaat kedua, membaca surat AlMunafiqun. Yaitu surat surat ke-63. Adapun, menurut Imam Hanafi, apabila ditentukan bacaan suratnya, maka hukumnya makruh. Makruh berarti dianjurkan untuk ditinggalkan, tetapi tidak berdosa apabila dikerjakan. 
Daftar Pustaka
1. Fikih 5 mazhab, Muhammad Jawad Mughniyah. Penerbit Lentera Jakarta, 2007

Friday, March 17, 2017

37. Air Zamzam

AIR ZAMZAM YANG MENAKJUBKAN

Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Musim haji tahun 2005. Penulis melaksanakan ibadah haji. Bersama jemaah haji dari seluruh dunia. Ketika para jemaah haji ingin minum air zamzam. Mereka tidak lagi minum langsung dari sumur zamzam. Kerajaan Saudi Arabia telah menyiapkan air zamzam. Berupa galon yang dilengkapi dengan keran bertombol dan gelas plastik sekali pakai.
      Jumlah galon tersebut amat banyak. Ditempatkan di setiap lokasi yang gampang dijangkau oleh para jemaah. Air zamzam disiapkan di Masjidilharam, Mekah. Maupun di Masjid Nabawi, Madinah. Juga, disiapkan di tepi jalan pedestrian. Yaitu jalan khusus untuk pejalan kaki selama kegiatan haji. Semua persediaan air zamzam tersebut, bisa langsung diminum oleh para jemaah. Tanpa dimasak.
      Ketika para jemaah haji pulang kembali ke tanah air mereka. Air zamzam adalah  salah satu buah tangan yang sangat ditunggu oleh keluarga maupun para tamu lainnya. Karena keutamaan dan keistimewaan air zamzam yang luar biasa. Air zamzam adalah air yang khusus. Air yang unik. Tersendiri dalam bentuk dan jenisnya. Lain daripada yang lain. Tidak ada yang menyamainya dalam sejarah, keistimewaaan, manfaat, maupun khasiatnya.
SEJARAH AIR ZAMZAM
      Dalam sejarah dikisahkan. Kala itu, Nabi Ibrahim dengan isterinya, Hajar. Juga,  putra mereka, Ismail, berada di Mekah. Kemudian Nabi Ibrahim kembali ke Palestina. Yang berjarak sekitar 1000 km dari Mekah. Dengan meninggalkan Hajar dan putranya yang masih bayi, Ismail. Di padang pasir dan gunung batu yang tandus. Hanya dengan bekal sedikit kurma dan air.
      Bekal yang sedikit tersebut mulai habis.  Hajar dan anaknya, Ismail, mulai kehausan. Hajar berdiri di bukit Safa dengan harapan akan melihat seseorang dari tempat tersebut. Ternyata tidak tampak satu orang pun. Hajar berjalan turun dari Safa. Lalu berlari-lari kecil naik ke bukit Marwa. Demikian pula sebaliknya. Hajar berjalan turun dari Marwa. Kemudian berlari kecil naik ke bukit Safa. Berbolak-balik.  Setiap satu arah dihitung sekali. Sampai tujuh kali banyaknya. Bolak-balik antara bukit Safa dan bukit Marwa. Tidak bertemu seorang pun.
      Saat berlari yang ketujuh. Ke arah Marwa. Hajar mendengar suara orang memanggil-manggil. Padahal di sekitar daerah tersebut tidak ada orang lain. Selain dirinya dan Ismail, putranya. Yang masih bayi. Kemudian Hajar berseru, “Aku mendengar suaramu. Tolonglah aku jika engkau orang yang baik.” Muncul Malaikat Jibril menghentakkan tumitnya ke tanah. Memancar air dari tempat tersebut. Hajar tergopoh membendung air tersebut. Dengan tanah dan pasir. Agar air tersebut tidak mengalir menyebar. Air itu disebut dengan nama “zamzam”. Yang bermakna “air yang gemercik, tetapi terkumpul”.
     Hajar dan putranya, Ismail, bermukim di sekitar sumber air tersebut. Berdatangan orang-orang dari suku Jurhum. Satu kabilah dari Yaman. Mengenalkan diri dan meminta izin memanfaatkan air tersebut. Terbentuklah sekumpulan masyarakat baru di sekitar mata air zamzam. Akhirnya, menjadi sebuah kota ramai. Yang sekarang disebut kota Mekah.
      Waktu terus berjalan. Kesucian Kakbah tercemari kemusyrikan. Mata air zamzam mengering. Sumurnya tenggelam. Tidak diketahui oleh siapapun selama ratusan tahun. Suatu malam, kakek Nabi Muhammad Saw, Abdul Muththalib, bermimpi disuruh seseorang untuk menggali sumur zamzam. Yang letaknya tepat berada di lokasi sumber air zamzam semula. Setelah digali, keluarlah air. Abdul Muththalib beserta anak cucunya. Diakui sebagai pemiliknya. Yang berhak memberi minum kepada masyarakat sekitarnya.
LOKASI SUMUR AIR ZAMZAM
    Sumur air zamzam berada di Masjidilharam, Mekah. Koordinat kota Mekah  21° 25′ Lintang Utara dan 39° 49′ Bujur Timur. Sumur air zamzam terletak 21 meter di sebelah tenggara Kakbah. Posisinya, searah dengan Hajar Aswad dan Makam Ibrahim. Hajar Aswad adalah batu hitam yang menempel sudut Kakbah sebelah tenggara, yang dari arahnya orang mulai dan mengakhiri tawaf dalam melaksanakan ibadah haji dan umrah. Sedangkan Makam Ibrahim berupa pahatan bekas telapak kaki Nabi Ibrahim a.s. ketika membangun Kakbah, yang terdapat di sisi Kakbah.
      Sebelum tahun 1973, sumur zamzam dapat dilihat dari luar. Ditutup pagar dilapisi kaca tebal. Air zamzam dapat dijangkau dari orang yang berdiri di bibir sumur. Menggunakan timba bertali 4 meter. Tahun 1973 M bertepatan dengan 1373 H. Kerajaan Saudi Arabia membangun pompa air. Menggantikan timba. Saat ini sumur zamzam sudah ditutup. Untuk memperluas daerah Tawaf. Yakni tempat para jemaah berjalan kaki mengelilingi Kakbah. Sebanyak tujuh kali. Posisi Kakbah selalu berada di sebelah kiri jemaah. Jemaah berputar kearah kiri. Berlawanan arah dengan arah jarum jam.
.    Tahun 1415 H Kerajaan Saudi Arabia membentuk lembaga yang mengurusi air zamzam. Lembaga ini memiliki peralatan lengkap untuk menyalurkan air zamzam. Air dipindahkan dari sumur ke dalam tangki penampungan air. Yang terbuat dari beton. Dengan volume 15.000 meter kubik. Tangki ini bersambung dengan tangki lain. Yang berada di atas Masjidilharam. Guna melayani para pejalan kaki dan musafir. Juga, untuk diangkut dengan truk tangki ke tempat lain. Terutama, ke Masjid Nabawi di Madinah.
HASIL PENELITIAN ILMIAH
      Berapa banyak air zamzam yang “dikeluarkan” setiap musim haji? Mari kita hitung secara sederhana. Pada musim haji, jemaah yang datang dari seluruh penjuru dunia lebih dari 2 juta orang. Kegiatan ibadah haji di Saudi Arabia 40 hari.  Selama ibadah haji mereka minum air zamzam selama 24 jam. Ketika pulang, setiap jemaah dibekali 5 liter air zam-zam. Untuk dibawa ke tanah air.
      Pada setiap musim haji. Jumlah air zamzam yang dibawa pulang jemaah 10 juta liter. Yakni 2 juta jemaah dikalikan 5 liter air. Padahal, jumlah jemaah haji setiap tahun lebih dari 2 juta orang. Sedangkan, selama 40 hari kegiatan jemaah haji. Memerlukan 400 juta liter. Yakni 2 juta orang dikalikan 40 hari dikalikan 5 liter. Jadi, setiap musim haji membutuhkan air zamzam sebanyak 410 juta liter! Setara dengan 82.000 buah mobil tangki berisi 5 ribur liter. Luar biasa.
MANFAAT AIR ZAMZAM
      Air zamzam amat bermanfaat. “Murwiyah”,bermakna “segar”. Air zamzam dapat menghilangkan rasa haus dan tubuh menjadi segar. “Syabaah”, berarti “kenyang”. Setelah minum air zamzam perut menjadi kenyang. “Nafiah”, bermakna “sehat”. Air zamzam dapat menolak penyakit.  “Maimunah”, berarti “berkah”. Minum air zamzam akan membawa keberkahan. “Barrah”, bermakna “kebaikan”. Minum air zamzam akan membawa kebaikan.  “Madhmunah”, berarti “bagus”. Karena keindahan air zamzam, maka Allah melarang satu kaum dari bangsa Arab tinggal di sekitarnya karena berbuat maksiat.  “Kafiyah”, bermakna “mencukupi”. Setelah minum air zamzam akan merasa cukup atau puas.  “Mu’dzibah”, berarti “mencegah rasa haus”. Air zamzam mengandung rasa antara manis dan tawar. “Syifa Saqamin”, bermakna “menyembuhkan penyakit”. Air zamzam dapat menjadi obat bagi penyakit seseorang.  “Tho’amu Thu’min”, berarti “mengenyangkan”. Dengan minum air zamzam akan menghasilkan perasaan kenyang. “Maghfurah”, bermakna “ampunan”. Orang yang minum air zamzam akan diampuni dosanya.
ADAB TATA CARA MINUM AIR ZAMZAM
      Tata cara minum air zamzam. Mengambil air zamzam dengan tangan kanan. Minum air zamzam dengan menghadap kiblat. Sebelum minum air zamzam membaca basmalah. Ketika minum air zamzam boleh sambil berdiri atau duduk.  Bernafas tiga kali, lalu berhenti sejenak, apabila ingin minum lagi.  Setelah minum air zamzam membaca hamdalah.  Memanjatkan doa untuk kebaikan dunia akhirat.
      Minum air zamzam akan mengingatkan manusia kepada nikmat dari Allah Swt kepada hamba-Nya yang mengalami kesulitan. Sekaligus mensyukuri nikmat yang sangat besar dari Allah Swt di bumi Mekah yang tandus tanpa tumbuh-tumbuhan. Juga, menambah keyakinan bahwa Allah Swt Maha Pemurah yang akan menambah lebih banyak karunia-Nya apabila kita mensyukurinya.
AIR ZAMZAM YANG MENAKJUBKAN
      Tahun 1971, seorang doktor dari Mesir mengatakan kepada media Eropa,  bahwa air zamzam tidak layak minum. Tidak sehat untuk diminum. Ia mengatakan bahwa kota Mekah berada di bawah garis permukaan laut. Air Zamzam berasal dari air sisa pembuangan penduduk Mekah yang meresap. Kemudian mengendap bersama air hujan dan keluar dari sumur Zamzam. Raja Faisal memerintahkan Menteri Pertanian dan Sumber Air menyelidiki air zamzam. Sampel air Zamzam dikirim ke Eropa untuk diteliti. Tariq Hussain, insinyur kimia, sebagai ketua tim .                                        
      Hasil penelitian menunjukkan bahwa air zamzam mengandung zat fluorida yang efektif membunuh kuman. Air zamzam mengandung kalsium dan garam magnesium lebih tinggi daripada sumber air di sekitar Mekah. Rasa air zamzam selalu terjaga. Sejak zaman dulu sampai sekarang. Rasanya tetap sama. Juga, tidak ada lumut.  Air zamzam bebas dari kontaminasi kuman. Anehnya lagi, ketika semua telaga air di sekitar Mekah kering, sumur zamzam tetap berair. Sumur air zamzam tidak pernah kering sepanjang zaman. Subhanallah.
      Dr. Masaru Emoto, penulis buku “The True Power of Water”. Berasal dari Universitas Yokohama, Jepang. Dia meneliti molekul air. Dari sumber air, di berbagai belahan dunia. Hasil penelitian membuktikan bahwa air zamzam memiliki struktur unik dan kemampuan penyembuhan yang luar biasa. Juga, sejarah telah membuktikan khasiat dan keistimewaan air zamzam dari zaman ke zaman. Air zamzam sungguh menakjubkan. Mengapa? Berasal dari sebuah cekungan bukit batu hitam gersang. Dengan curah hujan hanya 10 sentimeter per tahun. Secara teoritis mustahil di dalamnya terkandung sumber mata air bersih. Apalagi airnya amat deras, berkhasiat, dan kaya mineral. Berusia lebih dari 4.000 tahun. Sejak putra Nabi Ibrahim dilahirkan. Sampai kini, air zamzam masih bisa dinikmati seluruh umat manusia dari seluruh dunia. Sungguh menakjubkan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Hikmah Ibadah Haji, 2004, Departemen Agama RI.
2. Ilyas, Muhammad, DR, 2003, Sejarah Mekah Dulu dan Kini. Penerbit : Al- Rashid, Madina Munawara, Saudi Arabia.

Thursday, March 16, 2017

AIR ZAMZAM YANG MENAKJUBKAN

AIR ZAMZAM YANG MENAKJUBKAN
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Musim haji tahun 2005. Penulis melaksanakan ibadah haji. Bersama jemaah haji dari seluruh dunia. Ketika para jemaah haji ingin minum air zamzam. Mereka tidak lagi minum langsung dari sumur zamzam. Kerajaan Saudi Arabia telah menyiapkan air zamzam. Berupa galon yang dilengkapi dengan keran bertombol dan gelas plastik sekali pakai.
      Jumlah galon tersebut amat banyak. Ditempatkan di setiap lokasi yang gampang dijangkau oleh para jemaah. Air zamzam disiapkan di Masjidilharam, Mekah. Maupun di Masjid Nabawi, Madinah. Juga, disiapkan di tepi jalan pedestrian. Yaitu jalan khusus untuk pejalan kaki selama kegiatan haji. Semua persediaan air zamzam tersebut, bisa langsung diminum oleh para jemaah. Tanpa dimasak.
      Ketika para jemaah haji pulang kembali ke tanah air mereka. Air zamzam adalah  salah satu buah tangan yang sangat ditunggu oleh keluarga maupun para tamu lainnya. Karena keutamaan dan keistimewaan air zamzam yang luar biasa. Air zamzam adalah air yang khusus. Air yang unik. Tersendiri dalam bentuk dan jenisnya. Lain daripada yang lain. Tidak ada yang menyamainya dalam sejarah, keistimewaaan, manfaat, maupun khasiatnya.
SEJARAH AIR ZAMZAM
      Dalam sejarah dikisahkan. Kala itu, Nabi Ibrahim dengan isterinya, Hajar. Juga,  putra mereka, Ismail, berada di Mekah. Kemudian Nabi Ibrahim kembali ke Palestina. Yang berjarak sekitar 1000 km dari Mekah. Dengan meninggalkan Hajar dan putranya yang masih bayi, Ismail. Di padang pasir dan gunung batu yang tandus. Hanya dengan bekal sedikit kurma dan air.
      Bekal yang sedikit tersebut mulai habis.  Hajar dan anaknya, Ismail, mulai kehausan. Hajar berdiri di bukit Safa dengan harapan akan melihat seseorang dari tempat tersebut. Ternyata tidak tampak satu orang pun. Hajar berjalan turun dari Safa. Lalu berlari-lari kecil naik ke bukit Marwa. Demikian pula sebaliknya. Hajar berjalan turun dari Marwa. Kemudian berlari kecil naik ke bukit Safa. Berbolak-balik.  Setiap satu arah dihitung sekali. Sampai tujuh kali banyaknya. Bolak-balik antara bukit Safa dan bukit Marwa. Tidak bertemu seorang pun.
      Saat berlari yang ketujuh. Ke arah Marwa. Hajar mendengar suara orang memanggil-manggil. Padahal di sekitar daerah tersebut tidak ada orang lain. Selain dirinya dan Ismail, putranya. Yang masih bayi. Kemudian Hajar berseru, “Aku mendengar suaramu. Tolonglah aku jika engkau orang yang baik.” Muncul Malaikat Jibril menghentakkan tumitnya ke tanah. Memancar air dari tempat tersebut. Hajar tergopoh membendung air tersebut. Dengan tanah dan pasir. Agar air tersebut tidak mengalir menyebar. Air itu disebut dengan nama “zamzam”. Yang bermakna “air yang gemercik, tetapi terkumpul”.
     Hajar dan putranya, Ismail, bermukim di sekitar sumber air tersebut. Dengan tanda burung yang beterbangan. Berdatangan orang-orang dari suku Jurhum. Sebuah kabilah dari Yaman. Mengenalkan diri dan meminta izin memanfaatkan air tersebut. Terbentuklah sekumpulan masyarakat baru di sekitar mata air zamzam. Akhirnya, menjadi sebuah kota ramai. Yang sekarang disebut kota Mekah.
      Waktu terus berjalan. Kesucian Kakbah tercemari kemusyrikan. Mata air zamzam mengering. Sumurnya tenggelam. Tidak diketahui oleh siapa pun selama ratusan tahun. Suatu malam, kakek Nabi Muhammad Saw, Abdul Muththalib, bermimpi diperintah seseorang untuk menggali sumur zamzam. Yang letaknya tepat berada di lokasi sumber air zamzam semula. Setelah digali, keluarlah air. Abdul Muththalib beserta anak cucunya. Diakui sebagai pemiliknya. Yang berhak memberi minum kepada masyarakat sekitarnya.
LOKASI SUMUR AIR ZAMZAM
    Sumur air zamzam berada di Masjidilharam, Mekah. Koordinat lokasi kota Mekah  21° 25′ Lintang Utara dan 39° 49′ Bujur Timur. Sumur air zamzam terletak 21 meter di sebelah tenggara Kakbah. Posisinya, searah dengan Hajar Aswad dan Makam Ibrahim. Hajar Aswad adalah batu hitam yang menempel sudut Kakbah sebelah tenggara, yang dari arahnya orang mulai dan mengakhiri tawaf dalam melaksanakan ibadah haji dan umrah. Sedangkan Makam Ibrahim berupa pahatan bekas telapak kaki Nabi Ibrahim a.s. ketika membangun Kakbah, yang terdapat di sisi Kakbah.
      Sebelum tahun 1973, sumur zamzam dapat dilihat dari luar. Ditutup pagar dilapisi kaca tebal. Air zamzam dapat dijangkau dari orang yang berdiri di bibir sumur. Menggunakan timba bertali 4 meter. Tahun 1973 M bertepatan dengan 1373 H. Kerajaan Saudi Arabia membangun pompa air. Menggantikan timba. Saat ini sumur zamzam sudah ditutup. Untuk memperluas daerah Tawaf. Yakni tempat para jemaah berjalan kaki mengelilingi Kakbah. Sebanyak tujuh kali. Posisi Kakbah selalu berada di sebelah kiri. Jemaah berputar kearah kiri. Berlawanan arah dengan arah jarum jam.
.    Tahun 1415 H Kerajaan Saudi Arabia membentuk lembaga yang mengurusi air zamzam. Lembaga ini memiliki peralatan lengkap untuk menyalurkan air zamzam. Air dipindahkan dari sumur ke dalam tangki penampungan air. Yang terbuat dari beton. Dengan volume 15.000 meter kubik. Tangki ini bersambung dengan tangki lain. Yang berada di atas Masjidilharam. Guna melayani para pejalan kaki dan musafir. Juga, untuk diangkut dengan truk tangki ke tempat lain. Terutama, ke Masjid Nabawi di Madinah.
      Berapa banyak air zamzam yang “dikeluarkan” setiap musim haji? Mari kita hitung secara sederhana. Pada musim haji, jemaah yang datang dari seluruh penjuru dunia lebih dari 2 juta orang. Kegiatan ibadah haji di Saudi Arabia 40 hari.  Selama ibadah haji mereka minum air zamzam selama 24 jam. Ketika pulang, setiap jemaah dibekali 5 liter air zam-zam. Untuk dibawa ke tanah air.
      Pada setiap musim haji. Jumlah air zamzam yang dibawa pulang jemaah 10 juta liter. Yakni 2 juta jemaah dikalikan 5 liter air. Padahal, jumlah jemaah haji setiap tahun lebih dari 2 juta orang. Sedangkan, selama 40 hari kegiatan jemaah haji. Memerlukan 400 juta liter. Yakni 2 juta orang dikalikan 40 hari dikalikan 5 liter. Jadi, setiap musim haji membutuhkan air zamzam sebanyak 410 juta liter! Setara dengan 82.000 buah mobil tangki berisi 5 ribur liter. Luar biasa.
MANFAAT AIR ZAMZAM
      Air zamzam amat bermanfaat. “Murwiyah”,bermakna “segar”. Air zamzam dapat menghilangkan rasa haus dan tubuh menjadi segar. “Syabaah”, berarti “kenyang”. Setelah minum air zamzam perut menjadi kenyang. “Nafiah”, bermakna “sehat”. Air zamzam dapat menolak penyakit.  “Maimunah”, berarti “berkah”. Minum air zamzam akan membawa keberkahan. “Barrah”, bermakna “kebaikan”. Minum air zamzam akan membawa kebaikan.  “Madhmunah”, berarti “bagus”. Karena keindahan air zamzam, maka Allah melarang satu kaum dari bangsa Arab tinggal di sekitarnya karena berbuat maksiat.  “Kafiyah”, bermakna “mencukupi”. Setelah minum air zamzam akan merasa cukup atau puas.  “Mu’dzibah”, berarti “mencegah rasa haus”. Air zamzam mengandung rasa antara manis dan tawar. “Syifa Saqamin”, bermakna “menyembuhkan penyakit”. Air zamzam dapat menjadi obat bagi penyakit seseorang.  “Tho’amu Thu’min”, berarti “mengenyangkan”. Dengan minum air zamzam akan menghasilkan perasaan kenyang. “Maghfurah”, bermakna “ampunan”. Orang yang minum air zamzam akan diampuni dosanya.
ADAB TATA CARA MINUM AIR ZAMZAM
      Tata cara minum air zamzam. Mengambil air zamzam dengan tangan kanan. Minum air zamzam dengan menghadap kiblat. Sebelum minum air zamzam membaca basmalah. Ketika minum air zamzam boleh sambil berdiri atau duduk.  Bernafas tiga kali, lalu berhenti sejenak, apabila ingin minum lagi.  Setelah minum air zamzam membaca hamdalah.  Memanjatkan doa untuk kebaikan dunia akhirat.
      Minum air zamzam akan mengingatkan manusia kepada nikmat dari Allah Swt kepada hamba-Nya yang mengalami kesulitan. Sekaligus mensyukuri nikmat yang sangat besar dari Allah Swt di bumi Mekah yang tandus tanpa tumbuh-tumbuhan. Juga, menambah keyakinan bahwa Allah Swt Maha Pemurah akan menambah lebih banyak karunia-Nya apabila kita mensyukurinya.
AIR ZAMZAM YANG MENAKJUBKAN
      Tahun 1971, seorang doktor dari Mesir mengatakan kepada media Eropa,  bahwa air zamzam tidak layak minum. Tidak sehat untuk diminum. Ia mengatakan bahwa kota Mekah berada di bawah garis permukaan laut. Air Zamzam berasal dari air sisa pembuangan penduduk Mekah yang meresap. Kemudian mengendap bersama air hujan dan keluar dari sumur Zamzam. Raja Faisal memerintahkan Menteri Pertanian dan Sumber Air menyelidiki air zamzam. Sampel air Zamzam dikirim ke ropa untuk diteliti. Tariq Hussain, insinyur kimia, sebagai ketua tim .                                        
      Hasil penelitian menunjukkan bahwa air zamzam mengandung zat fluorida yang efektif membunuh kuman. Air zamzam mengandung kalsium dan garam magnesium lebih tinggi daripada sumber air di sekitar Mekah. Rasa air zamzam selalu terjaga. Sejak zaman dulu sampai sekarang. Rasanya tetap sama. Juga, tidak ada lumut.  Air zamzam bebas dari kontaminasi kuman. Anehnya lagi, ketika semua telaga air di sekitar Mekah kering, sumur zamzam tetap berair. Sumur air zamzam tidak pernah kering sepanjang zaman. Subhanallah.
      Dr. Masaru Emoto, penulis buku “The True Power of Water”. Berasal dari Universitas Yokohama, Jepang. Dia meneliti molekul air. Dari sumber air, di berbagai belahan dunia. Hasil penelitian membuktikan bahwa air zamzam memiliki struktur unik dan kemampuan penyembuhan yang luar biasa. Juga, sejarah telah membuktikan khasiat dan keistimewaan air zamzam dari zaman ke zaman. Air zamzam sungguh menakjubkan. Mengapa? Berasal dari sebuah cekungan bukit batu hitam gersang. Dengan curah hujan hanya 10 sentimeter per tahun. Secara teoritis mustahil di dalamnya terkandung sumber mata air bersih. Apalagi airnya amat deras, berkhasiat, dan kaya mineral. Berusia lebih dari 4.000 tahun. Sejak putra Nabi Ibrahim dilahirkan. Sampai kini, air zamzam masih bisa dinikmati seluruh umat manusia dari seluruh dunia. Sungguh menakjubkan.
DAFTAR PUSTAKA
1.    Hikmah Ibadah Haji, 2004, Departemen Agama RI.
2.    Ilyas, Muhammad, DR, 2003, Sejarah Mekah Dulu dan Kini. Penerbit : Al- Rashid, Madina Munawara, Saudi Arabia.



26. Guru Selebriti

GURU SELEBRITI YANG MENGGEMASKAN
Oleh:  Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Guru dan Kepala UPT SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Aneh bin ajaib. Waktu berjalan begitu cepat. Tidak terasa, lebih  38 tahun saya menjadi seorang guru. Sebagai seorang pendidik sekaligus “amtenar”. Rasanya, baru kemarin lulus STM (Sekolah Teknik Menengah) Negeri 3 Surabaya di Sidoarjo Jurusan Teknik Mesin. Seangkatan dengan Joko Malis. Pemain sepak bola terkenal di Surabaya. Ternyata,  tidak lama lagi saya akan lepas tugas. Sesuai peraturan,  maka “Umar Bakri” harus pensiun dari guru PNS (Pegawai Negeri Sipil) pada umur 60 tahun.
BUKAN MANTAN GURU     
      Tentu saja, selama puluhan tahun menjadi “betara guru”, banyak hal sudah terjadi. Sekarang ini, semua murid saya  berpencar. Menjadi apa saja, dan di mana saja.  Oleh karena itu, tidak heran ketika saya berada di suatu tempat. Sering berpapasan dengan “mantan” murid saya. “Pak Guru, bagaimana kabarnya?” kata seseorang. Atau, “Pak Yusron, kok kelihatan masih muda. Padahal saya sebagai murid Bapak. Sudah tua dan rambut sudah beruban,” timpal yang lain.
      “Pak Yusron, terima kasih sudah memberi inspirasi saya belajar elektronika waktu SMP. Alhamdulillah, saya sekarang bekerja di suatu perusahaan yang besar,” tulis seseorang dalam akun facebook saya. Bahkan ada yang menuliskan lewat twitter, “Pak Yusron, adalah guru matematika saya yang hebat.” Atau sapaan lainnya. Ketika berjumpa tatap muka langsung atau lewat media sosial marak terjadi. Biasanya saya menjawab, “Terima kasih, semoga kita tetap sehat lahir dan batin. Bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat sekitar.” Saya menganggap beberapa ucapan dan tulisan mereka hiperbol atau dibesar-besarkan.
      Tetapi, itulah komunikasi yang kerap terjadi antara murid dan “mantan” gurunya. Ya benar, meskipun sekarang sudah kelihatan hampir sama tuanya. Tetapi guru adalah tetap guru selamanya, bukan mantan guru! Juga, bukan bekas guru! Guru saya pribadi waktu SD, SMP, maupun SMA/STM adalah guru saya selamanya. Guru saya sepanjang hayat. Itu keyakinan saya pribadi, maka saya selalu menghormati dan mendoakan kebaikan buat semua guru saya. Selamanya.
      Semua interaksi antara saya dengan “mantan” murid, membuat saya merasa sebagai guru selebriti.  Mungkin saya berlebihan. Tapi, mohon dimaklumi, itulah yang saya rasakan.  Sering terjadi pertemuan saya dengan “mantan” murid di suatu tempat. Atau ketika reuni alumni, memaksa untuk mengingatkan suasana nostalgia yang menyenangkan dan  menggemaskan. Bagaimana tidak menggemaskan? Kami bercerita “gedabrus” dan “ngalor ngidul” tentang zaman tempo dulu yang masih imut, lucu, agak norak, menyenangkan sekaligus menyebalkan. Tetapi, semuanya terlalu indah untuk dikenangkan, dan sayang untuk dilupakan. Adakah hal lain yang lebih indah dan menggemaskan? Selain mengenang peristiwa masa lalu yang indah ketika masih remaja? Selain kisah kasih waktu lampau yang tidak akan terulang?
KECELAKAAN YANG MEMBAWA NIKMAT
      Bagaimana riwayat saya, yang lulusan STM Teknik Mesin bisa menjadi seorang guru? Kisahnya, dimulai ketika saya lulus STM tahun 1976. Saya mendaftar masuk ke ITS (Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya). Dengan sepeda motor. Beberapa kali saya membonceng ayah dari desa Panjunan, Sukodono, Sidoarjo mengunjungi tempat pendaftaran masuk ITS Surabaya. Untuk mencatat dan melengkapi syarat pendaftaran.
      Setelah sekian hari mengikuti bimbingan masuk ke ITS oleh para tentor. Tiba saatnya mengikuti tes masuk ITS. Hasilnya? Ternyata dalam pengumuman penerimaan mahasiswa baru, nama saya tidak muncul. Kecewa? Tentu saja, saya kecewa. Saya batal menjadi “tukang” insinyur. Saya gagal masuk ITS karena nilainya tidak mencukupi. Ataukah sebab ada aturan lulusan STM harus mengabdi selama dua tahun di perusahaan lebih dulu.  Entahlah. Yang pasti, itulah awal saya mengalami “kecelakaan yang membawa nikmat” menjadi calon seorang guru.     
      Setelah gagal masuk ITS, saya menjadi mahasiswa PGSLP YD (Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama Yang Disempurnakan) yang diselenggarakan oleh IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Negeri Surabaya di kampus Ketintang, Surabaya. PGSLP YD adalah sebuah program darurat untuk memenuhi kebutuhan guru di Indonesia. Bahkan dalam perjanjian tertulis yang saya tanda tangani. Setelah lulus kelak, harus bersedia menjadi guru di seluruh Indonesia atau negara lain yang ditunjuk pemerintah.
GURU PEMULA     
      Pada 1 Februari 1978, Alhamdulillah saya lulus dari PGSLP YD Jurusan Keterampilan Elektronika. Sejak 1 Maret 1978 saya resmi menjadi calon guru PNS di SMP Negeri 1 Sidoarjo. Saya amat bersyukur ditempatkan di daerah asal, sedangkan banyak teman saya ditempatkan di luar Jawa. Misalnya, di Pulau Kalimantan dan Madura. Barangkali, salah satu kriteria menentukan lokasi menempatan adalah hasil nilai selama kuliah. Nilai saya termasuk bagus. Maka saya ditugaskan di sekolah terbaik di Sidoarjo. Alhamdulillah.
      Sebagai calon guru PNS golongan ruang II/a dengan pangkat Pengatur Muda.  Nomor Induk Pegawai 130684046. Saya menerima gaji Rp16.960,00 per bulan. Yakni sebesar 80 persen dari gaji pokok Rp21.200,00. Saya menerima gaji pertama saya dengan gembira. Belum memiliki sepeda motor. Setiap hari sekolah, berangkat dan pulang sekolah naik kendaran umum. Sering juga dibonceng sepeda motor bersama orang yang searah dengan saya.
      Masa ltu, hanya satu jenis kendaran umum yang melayani rute dari Sidoarjo ke Sukodono, dan sebaliknya. Yaitu mobil lin G warna merah.  Yang terbuka bagian belakangnya. Sehingga, penumpang naik dan turun lewat pintu belakang. Bukan lewat samping. Penumpang duduk saling berhadapan, beradu dengkul. Menghadap ke samping. Bukan ke depan atau ke belakang. “Bemo” tersebut berpangkalan di Pasar Dayu, Sidoarjo dan Pasar Sukodono. Saya biasanya menunggu kendaraan di depan rumah, lalu turun di Baba Layar, Sidoarjo. Kemudian berjalan kaki ke SMP Negeri 1 Sidoarjo. Melewati alun-alun Sidoarjo.
      Don’t judge a book by its cover. Jangan menilai sebuah buku hanya dengan melihat penampilan luarnya saja. Jangan suka menilai seseorang cuma dari penampilan “casing”nya, hanya dari “bungkus”nya. Pepatah tersebut cocok dengan pengalaman saya. Sewaktu pulang dari sekolah. Biasanya, saya menunggu antrean “bemo” di Pasar Dayu, Sidoarjo. Kendaraan akan berangkat, jika penumpang sudah penuh. Selama menunggu, saya menonton para “kru” dan calon penumpang bermain catur. Bergantian.
      Cak Mat, salah seorang pemain catur jalanan. Penampilannya sungguh tidak mengesankan. Rambut awut-awutan. Mengenakan pakaian “kebesaran”. Karena memang  berukuran amat besar dan “gelombyor”. Tetapi, jangan tertipu penampilan. Dia pemain catur ulung. Dia menggerakkan buah catur secepat kilat, sebelum musuhnya menempatkan buah catur dengan sempurna. Tingkahnya sungguh “menghenyek” lawannya. Tanpa berpikir. Dia memindahkan buah catur, tanpa konsentrasi melihat papan catur. Seolah dia bisa “membaca” pikiran lawannya.  Awalnya, saya memandangnya dengan “sebelah mata”. Saya menganggapnya sebagai pemain “ecek-ecek”. Pemain catur pemula. Tapi saya keliru! Ternyata, saya sulit mengalahkan dia dalam bermain catur.  Yang sering  hanya bermain seri. Hanya seimbang, tidak ada yang kalah. Bahkan, saya pernah kalah.
       Tahun 2010. Cak Mat mengunjungi saya. Di SMP Negeri 2 Buduran, Sidoarjo. Setelah 30-an tahun tidak berjumpa. Dengan penampilan yang rapi. Dia menyapa saya, megingatkan zaman tempo dulu. Kami bernostalgia. Dia mengingatkan, bahwa saya adalah lawan tanding bermain catur yang seimbang. Setelah beberapa saat, dia pamit dengan membawa uang transpor sekadarnya.
      Sekarang, saya merasa kehilangan. Pemuda berbadan kekar. Dia, seorang sopir perusahaan. Setiap pagi lewat di depan rumah. Dia naik sepeda motor butut. Tidak memakai jaket. Juga, tanpa helm. Menuju ke tempat kerjanya. Setiap pagi berangkat kerja, dia acap kali mengajak saya bersama. Saya membonceng ke Sidoarjo. Saya ikut “nebeng”. Naik sepeda motor “gundul”. Bisa pula disebut sepeda motor “miskin”. Tidak punya apa-apa. Hanya mampu “gelundung” saja. Kasihan. Namun, anehnya, meskipun “miskin”, tapi sangat berjasa. Terutama kepada saya. 
      Sayangnya, saya tidak tahu tempat tinggalnya. Sudah puluhan tahun, saya tidak pernah berjumpa lagi dengannya. Semoga Allah yang Mahakuasa membalas semua kebaikannya. Amin.
      Dengan penampilan anak muda 21 tahun, maaf, agak berambut gondrong. Rambut sedikit “gimbal”. Banyak teman sekolah yang tidak menyangka, saya telah menjadi seorang pendidik. Memang, seorang guru seharusnya bisa “digugu” dan “ditiru”. Artinya, seorang guru sepatutnya mampu menjadi panutan dan teladan.
       Sebagai guru pemula, saya menjadi asisten Pak Bin Anwar. Beliau guru agama Islam yang pintar servis elektronika. Misalnya, servis radio dan televisi. Beberapa teman guru menggoda saya, “Pak Yusron adalah guru yang aneh, sebab menjadi guru yang berhubungan dengan listrik, tetapi rumah pak guru sendiri belum ada listriknya,” kata mereka. Saya tertawa, mendengarkan  gurauan mereka. Mungkin mereka menganggap saya belum cukup ilmu untuk menjadi guru.
      Guyonan teman guru ada benarnya. Kegiatan perkuliahan PGSLP YD dilaksanakan sekitar delapan bulan. Dengan memperoleh beasiswa dari pemerintah dihitung selama setahun. Setelah lulus, langsung ditugaskan sebagai guru SMP. Padahal, dengan kuliah yang relatif singkat. Tentu saja, bekal ilmunya belum mumpuni. Saya berusaha mengatasi kekurangan tersebut. Mulai saat itu, saya sering mengunjungi Pasar Genteng, Surabaya untuk belajar lebih banyak dan mendalam tentang Teknik Elektronika.
PENYANYI KAMAR MANDI     
      Kami para guru muda. Sering tidur di sanggar sekolah. Ruangan tidak terpakai disulap menjadi ruang tidur.  Saya dengan Pak Andi guru kesenian dan Pak Putut guru bahasa Indonesia adalah penghuni tetap. Sedangkan beberapa guru lain, biasanya ikut menimbrung.
      Melihat dan mendengarkan Pak Andi memainkan gitar sambil bernyanyi. Hampir setiap hari. Saya terpengaruh kena “virus”nya. Tidak terasa, saya dan Pak Putut tertular ikut belajar bermain gitar. Juga belajar alat musik lainnya. Misalnya, piano dan drum. Kami memperoleh julukan sebagai “Penyanyi Kamar Mandi” dan “Artis Sanggar”.
      “Pindah kripnya besok saja!” teriak Pak Andi. Ketika kami memainkan sebuah lagu, tetapi  tangan saya terlambat memindahkan krip (accord) gitar dari posisi C ke Am misalnya. Kami tertawa bersama mendengar “ejekan” tersebut.
JAGO KANDANG BADMINTON
      Pada kesempatan lain. Saya berhasil “membalas dendam”. Mempermalukan Pak Andi. Pada sore hari yang cerah. Kami bermain badminton. Setelah saya mengalahkan Pak Putut. Saya bertanding single dengan Pak Andi. Yang amat mahir bermain gitar, tetapi “kedodoran” ketika memegang raket badminton. Pertandingan belum berakhir, Pak Andi sudah menyerah kalah. Pak Andi mengaku “keok”. “Gak badminton, gak patheen,” kata Pak Andi. Sambil meletakkan raket dan “ngeloyor” meninggalkan lapangan. Sungguh, kenangan yang lucu dan menggemaskan.
KHATIB SALAT JUMAT PEMULA
      “Pak Yusron bukan akar, tapi rotan,” kata Pak Subron, guru pelajaran agama Islam.  Memberikan semangat kepada saya, agar mau belajar menjadi khatib salat Jumat. Menjadi juru khotbah. Ketika itu, saya dipaksa menjadi khatib salat Jumat di masjid sekolah. Saya guru keterampilan. Bukan guru pelajaran agama Islam. Saya beralasan, “Tidak ada rotan, akar pun jadi.” Karena dipaksa, lalu terpaksa. Akhirnya, sekarang terbiasa menjadi khatib dan imam salat Jumat di masjid sekolah. Alhamdulillah.
JUARA CATUR LOKAL   
      Ketika itu, dalam kurikulum, muncul mata pelajaran Keterampilan Bebas. Siswa boleh memilih sesuai bakat dan minatnya. Misalnya: memasak, seni tari, bola voli, badminton, sepak bola, catur. Atau lainnya sesuai dengan kondisi dan kemampuan sekolah. Sebagai guru keterampilan, tentu saja, saya mendapat giliran untuk mengampunya. Saya mendapatkan tugas memberikan pelajaran bermain catur kepada siswa. Beberapa buku teori bermain catur dan buku pertandingan antarmaster catur tingkat dunia, sudah saya miliki.     
      Beberapa guru senior, misalnya Pak Bin Anwar, Pak Imam Muljono, dan Pak Soedarsono sering penasaran dengan saya. Penyebabnya: mereka belum bisa mengalahkan saya dalam bermain catur. Di rumah, saya kerap bermain catur dengan ayah dan tiga saudara laki saya. Ayah saya, H.M.Tauchid Ismail, ketua takmir masjid Panjunan, Sukodono, Sidoarjo. Zaman itu, pengurus masjid menyiapkan beberapa papan catur dan papan lapangan tenis meja di teras masjid. Agar para pemuda betah berada di masjid. Terutama ketika bulan puasa. Lingkungan tersebut memengaruhi saya. Sejak kecil, saya sudah sering bermain catur. Saya pernah menyabet juara lomba catur tingkat kecamatan Sukodono. Jadi, mengajarkan teori bermain catur dan praktik bertanding catur melawan murid merupakan hal yang sudah biasa.
SEKOLAH KERAJAAN
       “Inilah bapak guru dari sekolah kerajaan,” ujar rekan guru SMP Negeri 2 Sidoarjo. Mereka menilai Kepala SMP Negeri 1 Sidoarjo, kala itu, Pak Tony Soebijanto, BA sebagai orang yang keras dan tegas dalam menegakkan disiplin kepada siswa maupun guru dan pegawai.  Memang, masa itu, SMP Negeri 1 Sidoarjo terkenal sebagai sekolah yang amat disiplin. Sehingga dijuluki “Sekolah Kerajaan”. “Apakah dia seorang guru?” tegur Pak Tony. Sambil menuding dengan jempol jari tangan kanan ke arah siswa di depan saya. Ketika itu saya, seorang guru muda,  sedang berbicara dengan siswa di luar kelas pada jam istirahat. Pak Tony menginginkan tetap ada “jarak” antara guru dengan siswa. Juga, harus terjaga semacam “kasta” antara guru senior dan pemula.
GURU TERBANG
      Setelah berjalan beberapa waktu. Saya ditugaskan menjadi “guru terbang”. Mengapa? Karena saya harus bergerak dari satu sekolah ke sekolah lain. Misalnya, Senin bertugas di SMP Negeri 1 Sidoarjo. Selasa mengajar di SMP Negeri Juanda (sekarang SMP Negeri 1 Sedati). Rabu berada di SMP Negeri 1 Candi. Begitu selanjutnya, diatur sesuai dengan jadwal jam mengajar. Semua sekolah tersebut adalah filial atau cabang dari SMP Negeri 1 Sidoarjo.
      Khusus ke SMP Negeri Juanda, disediakan bis dinas TNI AL (Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut). Semboyan TNI AL “Jalesveva Jayamahe”. Yang bermakna Di Lautan Kita Jaya. Tiap hari kerja, pukul lima pagi, bis sudah siap di depan gedung SMP Negeri 1 Sidoarjo. Hanya kendaraan TNI AL yang boleh  masuk kompleks Juanda. Naik bis bersama tentara dan mengajar di Kompleks SMP Negeri Juanda berpengaruh positif. Sikap disiplin dan saling hormat dengan mengangkat tangan kanan ketika bertemu, menjadi pemandangan harian.
PERTAMA KALI NAIK PESAWAT UDARA
      Anak desa naik pesawat udara, karena guru. Benar! Saya pertama kali naik pesawat terbang, karena berstatus guru di SMP Negeri  Juanda. Waktu itu, sekitar tahun 1980-an ada murid putera tentara menawarkan naik pesawat terbang gratis. Saat itu, peringatan Hari Armada. Ada pilot yang ingin menambah jam terbang. Tentu saja, tawaran itu kami terima dengan gembira.
      Duduk di dalam pesawat terbang menghadap ke samping. Bukan ke depan atau ke belakang. Terjadilah pengalaman luar biasa. Anak desa terbang pertama kali. Pesawat kecil  berisi empat orang, termasuk pilot dan copilot. Selama sekitar satu jam kami  berputar di sekitar langit Juanda. 
      Pertama kali berada di udara. Saya berusaha melihat pemandangan ke arah bawah. Lewat jendela kecil.  Saya mencari desa dan atap rumah saya dari udara. Menikmati pemandangan sekitar. Pemandangan yang menakjubkan. Selama di udara, bergejolak perasaan gembira dan takut sekaligus. Alhamdulillah, akhirnya pesawat dapat mendarat dengan mulus.  Semua gembira. Apalagi saya.
MENJADI KOMANDAN UPACARA
      Bertugas puluhan tahun. Menghadapi aneka model dan gaya murid, guru, dan pegawai.  Dengan karakter dan perilaku yang beragam. Membuat saya memperoleh banyak pengalaman. Suka dan duka. Berpindah tempat tugas: pembagian guru ke SMP Negeri Juanda, sejak 1 Desember 1981. Mendekati tempat tinggal, mulai 1 Agustus 1986 mutasi ke SMP Negeri 1  Sukodono.
     Suatu saat, saya bertanya bagaimana cara  seorang penari mampu diam. Tidak bergerak selama beberapa menit. “Gerak-gerakkan anggota tubuh yang tertutup, misalnya jempol dan jari kaki, agar peredaran darah tetap lancar,” jawab seorang guru seni tari. Saya mencoba menerapkan ilmu tersebut, ketika menjadi komandan upacara. Waktu itu, SMP Negeri 1 Sukodono mendapatkan giliran menjadi komandan upacara 17 Agustus, tingkat kecamatan. Tidak ada guru yang bersedia, termasuk guru olah raga. Akhirnya, saya mengajukan diri.  Menjadi komandan upacara. Di lapangan kecamatan Sukodono. Pak Camat sebagai inspektur upacara. Dengan pengalaman sebagai Pembina Mahir Pramuka. Saya berhasil melaksanakan tugas dengan baik. Alhamdulillah.
GURU SELEBRITI
      Mendapatkan tugas baru. Sebagai guru dengan tugas tambahan kepala SMP Negeri 3 Porong, terhitung 5 Maret 2002. Ditugaskan di SMP Negeri 1 Jabon, sejak 17 Februari 2004. Pindah tugas ke SMP Negeri 2 Buduran, sejak 3 April 2007. Mulai 15 Januari 2014 mutasi ke SMP Negeri 1 Balongbendo, sampai sekarang. Sungguh, cakupan wilayah tempat tugas yang relatif luas.
      Saya tetap masuk kelas. Bertatap muka langsung dengan siswa. Sesuai dengan kewajiban guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah. Mengampu mata pelajaran matematika. Di semua sekolah tempat bertugas. Suasana berinteraksi dengan murid, tidak tergantikan. Sangat menggembirakan sekaligus menggemaskan.
      Kwangsan adalah nama sebuah desa di kecamatan Sedati, kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Balai desa Kwangsan berhadapan dengan gedung BPMTV (Balai Pengembangan Media Televisi Pendidikan) yang dikelola Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hanya terpisah sebuah jalan desa.
      Sirojudin, nama kepala desa Kwangsan saat ini. Perangkat desa dan beberapa ibu  sedang berkumpul di balai desa. Para ibu menunggu putra-putrinya  yang belajar di TK (Taman Kanak-Kanak) Dharma Wanita. Gedung TK  berada di samping balai desa. Saya mampir ke balai desa, sewaktu mengikuti Workshop Penulisan Kreatif di BPMTV. “ Pak Yusron ini adalah guru saya waktu SMP,” kata Sirojudin. “Apakah benar Pak, kok kelihatan lebih tua muridnya dibandingkan dengan  gurunya?” kata seorang perangkat desa.  Saya mengangguk. Ibu-ibu tersenyum. Saya juga. Saat itu, saya merasa sebagai guru selebriti.

27. Salat Jumat 4 Mazhab

Bab Salat Jumat Menurut 4 Mazhab
(Sumber: Fikih 5 mazhab, Muhammad Jawad Mughniyah. Penerbit Lentera Jakarta, 2007)
1. Arti Mazhab.
Menurut (KBBI) Mazhab adalah haluan atau aliran mengenai hukun fikih yang menjadi ikutan umat Islam.

2. Di Indonesia dikenal mengkuti 4 mazhab, yaitu
a) Hanafi = 80 - 150 H (699 - 767 M)
b) Maliki  = 93 – 179 H (712 – 795 M)
c) Syafii   = 150 – 204 H (769 – 820 M)
d) Hambali = 164 – 241 H ( 780 – 855 M)

A. Dasar Hukum Salat Jumat:
1. QS Surat Al-Jumuah (62:9)

  
“ Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan salat Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkan jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” QS Al-Jumuah ( 62 : 9).

B. Lokasi Salat Jumat.
1. Hanafi, Syafii, Hambali = Boleh di masjid atau di tempat lain.
2. Maliki = Harus di masjid

C. Jumlah Minimal Jamaah Salat Jumat.
1. Hanafi = 5 orang termasuk imam.
2. Maliki = 13 orang termasuk imam.
3. Hambal dan Syafii = 41 orang termasuk imam

D. Khatib Khotbah Sambil Berdiri.
1. Maliki, Syafii = Khatib wajib berdiri
2. Hanafi, Hambali= Khatib tidak wajib berdiri

E. Materi Minimal Khotbah.
1. Hanafi= Hamdalah, istighfar.
2. Maliki = Pesan takwa.
3. Syafii = Khotbah-1 : Hamdalah, salawat Nabi, pesan takwa, ayat Al-Quran.
Khotbah-2 = Hamdalah, salawat Nabi, pesan takwa, doa umat muslim
4. Hambali= Hamdalah, salawat, pesan takwa, ayat al-Quran.

F. Khatib Duduk Sebentar Di antara 2 Khotbah.
1. Maliki, Hanafi = Khatib tidak wajib duduk di antara 2 khotbah.
2. Syafii = Khatib wajib duduk di antara 2 khotbah.

G. Khotbah Dengan Bahasa Arab.
1. Maliki = Wajib dengan bahasa Arab.
2. Hanafi, Syafii, Hambali = Tidak wajib dengan bahasa Arab.

H. Bacaan Surat Al-Quran Setelah Fatihah.
1. Maliki = Rakaat-1 : Al-Jumuah. Rakaat-2 : Al-Ghosiyah.
2. Syafii = Rakaat-1 : Al-Jumuah. Rakaat-2 : Al-Munafiqun.
3. Hanafi = Makruh, jika ditentukan suratnya.

31. Kunci Zuhud

KUNCI ZUHUD:

SAYA TAHU, RIZKIKU TIDAK MUNGKIN DIAMBIL ORANG LAIN

KARENANYA HATIKU TENANG.

SAYA TAHU, AMAL-AMALKU TIDAK MUNGKIN DILAKUKAN ORANG LAIN

KARENANYA, KUSIBUKKAN DIRIKU UNTUK BERAMAL

SAYA TAHU, ALLAH SELALU MELIHATKU

KARENANYA, AKU MALU JIKA ALLAH MENDAPATIKU BERBUAT MAKSIAT

SAYA TAHU, KEMATIAN MENANTIKU

KARENANYA, KUSIAPKAN BEKAL UNTUK MENGAHADAP KEHADIRAT TUHANKU.

(HASAN AL-BASHRI)