CARA MENDIDIK ANAK MODEL ALQURAN
Oleh: Drs HM Yusron Hadi, MM
Mendidik anak dengan model Al-Quran.
Yaitu membentuk anak.
Berdasar nilai dalam Al-Qur’an.
Mencakup aspek:
1)
Spiritual.
2)
Moral.
3)
Intelektual.
4)
Sosial.
Cara mendidik anak model Qurani.
Yaitu:
1)
Menanamkan tauhid sejak dini.
2)
Mendidik dengan akhlak mulia.
3)
Mengajarkan Al-Quran dan cinta pada Al-Quran.
4)
Membangun disiplin dan tangung jawab.
5)
Mendidik anak lewat teladan yang baik atau uswatun hasanah.
6)
Komunikasi penuh hikmah.
7)
Mengajarkan bersyukur dan sabar.
8)
Memilih lingkungan yang baik.
1.
Tanamkan Tauhid Sejak Dini.
Ajarkan anak tentang Allah, keesaan-Nya, dan sifat-sifat-Nya.
Contoh:
Kisah Luqman yang menasihati anaknya agar tidak menyekutukan Allah.
Al-Quran surah Luqman (surah ke-31) ayat 13.
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ
بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
Dan (ingatlah) ketika Lukman
berkata kepada anaknya, pada waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, kamu jangan menyekutukan
Allah, sesungguhnya menyekutukan
(Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
2.
Mendidik anak dengan akhlak mulia.
Membentuk akhlak anak.
Sesuai akhlak Nabi Muhammad SAW.
Yaitu “uswatun hasanah”.
Atau contoh teladan yang baik.
Al-Quran surah Al-Ahzab (surah ke-33) ayat 21.
قَدْ كَانَ لَكُمْ
فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ
الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Sesungguhnya telah ada pada
(diri) Rasulullah suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Mengajarkan pada anak.
Tentang sopan santun, jujur, amanah, dan kasih sayang.
3.
Mengajarkan Al-Quran dan cinta pada Quran.
Dengan membacakan, mengajar tajwid, dan makna ayat-ayat Al-Qur’an.
Menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dalam keluarga.
4.
Membangun disiplin dan tanggung jawab.
Membiasakan anak untuk rutin
Mengerjakan salat tepat waktu.
Al-Quran surah Maryam (surah ke-19) ayat 55.
وَكَانَ يَأْمُرُ أَهْلَهُ بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ وَكَانَ عِنْدَ رَبِّهِ
مَرْضِيًّا
Dan dia menyuruh ahlinya
untuk mengrjakan salat menunaikan zakat, dan ia
seorang yang diridai di sisi Tuhannya.
Memberi anak tanggung jawab kecil.
Sesuai dengan usianya.
5.
Mendidik lewat contoh teladan yang baik (uswah hasanah)
Orang tua harus menjadi contoh nyata.
Dalam hidup sehari hari:
1)
Akhlak.
2)
Ibadah.
3)
Muamalah.
6.
Komunikasi penuh hikmah.
Seperti dialog Lukman dan anaknya:
1)
Lembut.
2)
Penuh kasih saying.
3)
Bijak.
Al-Quran surah Lukman (surah ke-31) ayat 13 -19.
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ
بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
13. Dan (ingatlah) ketika Luqman
berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai
anakku, jangan kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah)
adalah benar-benar kezaliman yang besar".
وَوَصَّيْنَا
الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ
فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
14. Dan Kami perintahkan kepada
manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam
dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku
kembalimu.
وَإِنْ جَاهَدَاكَ
عَلَىٰ أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۖ
وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا ۖ وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ
إِلَيَّ ۚ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
15. Dan jika keduanya memaksamu untuk
mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu,
maka jangan kamu mengikuti keduanya, dan pergauli keduanya di dunia dengan
baik, dan ikuti jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Ku
kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
يَا بُنَيَّ
إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ
فِي السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي الْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ
لَطِيفٌ خَبِيرٌ
16. (Luqman berkata): "Hai
anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada
dalam batu atau di langit atau dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya
(membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.
يَا بُنَيَّ
أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ
عَلَىٰ مَا أَصَابَكَ ۖ إِنَّ ذَٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
17. Hai anakku, dirikan salat dan
suruh (manusia) mengerjakan yang baik dan cegah (mereka) dari perbuatan yang
mungkar dan bersabar terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian
termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).
وَلَا تُصَعِّرْ
خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا
يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
18. Dan jangan kamu memalingkan mukamu
dari manusia (karena sombong) dan jangan kamu berjalan di muka bumi dengan
angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi
membanggakan diri.
وَاقْصِدْ فِي
مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ ۚ إِنَّ أَنْكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ
الْحَمِيرِ
19. Dan sederhana kamu dalam berjalan
dan lunakkan suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.
7.
Mengajarkan bersyukur dan sabar.
Melatih anak
bersyukur atas nikmat dan bersabar dalam kesulitan.
Al-Quran surah Ibrahim
(surah ke-14) ayat 7
وَإِذْ
تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ
إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah juga),
tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami
akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 153.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ
اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
Hai orang-orang yang
beriman, jadikan sabar dan salat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang sabar.
8.
Pilih lingkungan yang baik.
Lingkungan dan pergaulan sangat memengaruhi pembentukan karakter
anak.
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.

0 comments:
Post a Comment