Wednesday, December 17, 2025

54368. DAKWAH NABI MUHAMMAD PADA AHLI KITAB

 




DAKWAH NABI MUHAMMAD PADA AHLI KITAB DI QURAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM

 

 

Cara dakwah Nabi Muhammad.

Kepada Ahli Kitab

 

1)        Yahudi.

2)        Nasrani.

 

Menurut Al-Qur’an.

Yaitu:

 

1)        Mengajak dengan Titik Persamaan (Bukan Perdebatan Dulu)

 

2)        Menghormati Kitab dan Nabi Mereka

3)        Berdialog dengan Cara Paling Baik

4)        Meluruskan dengan Ilmu, Bukan Emosi

 

5)        Tidak Memaksa Masuk Islam

6)        Menjadi Teladan Akhlak

 

7)        Menyampaikan Kebenaran Meski Ditolak

 

 

A.       Mengajak dengan Titik Persamaan (Bukan Perdebatan Dulu)

 

1)        Nabi Muhammad tak langsung menyalahkan.

 

2)        Tapi mengajak pada kesamaan dasar:

3)        Yaitu tauhid.

 

QS. Ali ‘Imran (3:64)


قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَىٰ كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا اللَّهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ ۚ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ

 

 

Katakan (Muhammad): "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian lain sebagai tuhan selain Allah". Jika mereka berpaling maka katakan pada mereka: "Saksikan bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)".

 

Catatan.

 

1)        “Wahai Ahli Kitab, mari pada satu kalimat yang sama antara kami dan kamu: bahwa kita tidak menyembah selain Allah…”

 

2)        Pesan sederhananya:

 

3)        Kita sama-sama percaya Tuhan Yang Esa. Mari mulai dari situ.

 

B.       Menghormati Kitab dan Nabi Mereka

 

1)        Al-Qur’an tak memusuhi Taurat dan Injil.

2)        Tapi tegaskan semuanya dari Allah.

 

QS. Al-Baqarah (2:136)


قُولُوا آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ إِلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَىٰ وَعِيسَىٰ وَمَا أُوتِيَ النَّبِيُّونَ مِنْ رَبِّهِمْ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ

 

Katakan (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membedakan seorangpun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya".

 

Catatan.

1)        “Kami beriman pada apa yang diturunkan pada Ibrahim, Musa, Isa…”

 

2)        Metode Nabi:

3)        Menghargai keyakinan mereka.

 

4)        Membuka hati.

5)        Baru menjelaskan Islam.

 

C.       Berdialog dengan Cara Paling Baik

 

1)        Nabi Muhammad dilarang bersikap kasar.

2)        Tak boleh merendahkan.

 

QS. Al-‘Ankabut (29:46)


۞ وَلَا تُجَادِلُوا أَهْلَ الْكِتَابِ إِلَّا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِلَّا الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْهُمْ ۖ وَقُولُوا آمَنَّا بِالَّذِي أُنْزِلَ إِلَيْنَا وَأُنْزِلَ إِلَيْكُمْ وَإِلَٰهُنَا وَإِلَٰهُكُمْ وَاحِدٌ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ

 

Dan jangan kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara paling baik, kecuali dengan orang zalim di antara mereka, dan katakan: "Kami beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri".

 

Catatan.

1)        “Jangan berdebat dengan Ahli Kitab kecuali dengan cara paling baik…”

 

2)        Artinya:

3)        Boleh dialog.

4)        Tapi tidak boleh menghina.

 

D.       Meluruskan dengan Ilmu, Bukan Emosi

 

1)        Jika ada kesalahan keyakinan.

2)        Nabi meluruskan dengan argumen wahyu.

 

QS. An-Nisa’ (4:171)


يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لَا تَغْلُوا فِي دِينِكُمْ وَلَا تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ إِلَّا الْحَقَّ ۚ إِنَّمَا الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُولُ اللَّهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَىٰ مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ ۖ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ۖ وَلَا تَقُولُوا ثَلَاثَةٌ ۚ انْتَهُوا خَيْرًا لَكُمْ ۚ إِنَّمَا اللَّهُ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ سُبْحَانَهُ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَلَدٌ ۘ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ وَكِيلًا

 

Wahai Ahli Kitab, jangan kamu melampaui batas dalam agamamu, dan jangan kamu mengatakan pada Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al-Masih, Isa putera Maryam adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka beriman kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan jangan kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhenti (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari punya anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukup Allah menjadi Pemelihara.

 

Catatan.

1)        “Jangan kamu melampaui batas dalam agamamu…”

 

2)        Gaya Nabi:

3)        Tenang dan rasional.

4)        Berbasis dalil.

 

E.       Tidak Memaksa Masuk Islam

 

1)        Nabi hanya menyampaikan.

2)        Hidayah urusan Allah.

 

QS. Al-Baqarah (2:256)


لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ ۖ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىٰ لَا انْفِصَامَ لَهَا ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

 

Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan sesat. Karena itu barangsiapa ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

 

Catatan.

1)        “Tidak ada paksaan dalam agama.”

2)        Prinsip dakwah Nabi:

 

3)        Tugas menyampaikan.

4)        Bukan memaksa.

 

Artinya Thaghut

1)        Apa pun yang disembah, ditaati, atau diagungkan.

2)        Mengalahkan taat pada Allah.

 

F.        Menjadi Teladan Akhlak

 

1)        Banyak Ahli Kitab masuk Islam.

2)        Bukan karena debat.

3)        Tapi karena akhlak Nabi.

 

 QS. Al-Ahzab (33:21)


لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

 

Sesungguhnya ada pada (diri) Rasulullah suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

 

Catatan.

1)        “Sungguh pada diri Rasulullah ada teladan yang baik.”

 

2)        Akhlak Nabi:

3)        Jujur, amanah, adil, lembut.

 

G.      Menyampaikan Kebenaran Meskipun Ditolak

 

1)        Jika mereka menolak.

2)        Nabi tetap santun.

3)        Menyerahkan pada Allah.

 

QS. Al-Ma’idah (5:99)



مَا عَلَى الرَّسُولِ إِلَّا الْبَلَاغُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا تَكْتُمُونَ

 

Kewajiban Rasul tidak lain hanya menyampaikan, dan Allah mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan.

 

Catatan.

1)        “Kewajiban Rasul hanya menyampaikan.”

 

RINGKASAN SINGKAT

 

1)        Mulai dari persamaan

2)        Hormati keyakinan mereka

 

3)        Dialog santun, bukan debat kasar

4)        Gunakan ilmu, bukan emosi

 

5)        Tidak memaksa

6)        Tampilkan akhlak mulia

 

7)        Sampaikan kebenaran.

8)        Serahkan hasil pada Allah

 

Sumber

1)        Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.

2)        ChatGPT.

 

3)        Copilot.

4)        Cici.

 

5)        Claude.

6)        Grok.

7)        Meta AI

 

 

 

 

0 comments:

Post a Comment