Friday, December 19, 2025

54368. FEODAL DAN EGALITER DI QURAN

 





FEODAL DAN EGALITER DALAM ALQURAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM

 

 

A.       Arti sikap feodal

 

Yaitu cara berpikir dan bertindak.

Mengagungkan:

 

1)        Status.

2)        Jabatan.

 

3)        Keturunan.

4)        Kekuasaan.

 

5)        Merendahkan orang lain.

6)        Yang dianggap lebih rendah.

 

Sikap feodal muncul

Ketika seseorang:

 

1)        Menghormati orang.

 

2)        Bukan karena:

a.      Akhlak.

b.     Kemampuan.

 

3)        Tapi karena:

a.      Jabatan.

b.     Darah bangsawan.

c.      Kekayaan

 

4)        Menuntut dipatuhi tanpa kritik

5)        Merasa lebih mulia daripada orang lain

 

6)        Menganggap rakyat atau bawahan.

 

7)        Tak setara

 

Ciri-ciri sikap feodal

1)        Kultus jabatan.

2)        Atasan selalu benar.

 

3)        Anti kritik

4)        Membedakan manusia berdasar pangkat

 

5)        Meremehkan orang kecil

6)        Bahasa dan sikap berlebihan.

7)        Menjilat penguasa

 

Contoh sikap feudal.

Dalam hidup sehari-hari

 

1)        Pegawai rendah tak boleh bicara.

2)        Meskipun benar

 

3)        Pejabat selalu dilayani.

4)        Rakyat selalu disuruh

 

5)        Anak orang kaya dianggap lebih “bernilai”

 

6)        Tokoh berkuasa kebal hukum

 

Lawan dari sikap FEODAL

Yaitu sikap EGALITER.

 

Egaliter yaitu:

1)        Semua manusia setara martabatnya

 

2)        Dinilai dari akhlak, integritas, dan prestasi

3)        Pemimpin adalah pelayan.

4)        Bukan raja kecil

 

Dalam pandangan Islam

 

1)        Islam menolak sikap feodal.

2)         Islam ajarkan:

3)        Yang mulia yang paling bertakwa.

 

QS. Al-Hujurat (49:13)


يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

 

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

 

Catatan.

1)        “Sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa.”

2)       
(QS. Al-Hujurat: 13)

 

B.       Arti sikap egaliter

 

1)        Cara berpikir dan bersikap.

2)        Melihat semua manusia setara.

3)        Dalam martabat dan nilai kemanusiaan.

 

4)        Tak membedakan:

 

a.        Status social.

b.        Jabatan.

c.        Kekayaan.

 

d.        Suku.

e.        Latar belakang.

 

Sikap egaliter

Berarti:

 

1)        Menghormati orang.

2)        Karena akhlak dan perbuatannya.

3)        Bukan jabatannya

 

4)        Tiap orang punya hak bicara dan didengar

 

5)        Tidak merasa lebih tinggi atau lebih rendah daripada orang lain

 

6)        Siap berdialog adil dan terbuka

 

Ciri-ciri sikap egaliter

 

1)        Tak diskriminasi

2)        Terbuka terhadap kritik

 

3)        Menghargai perbedaan

4)        Adil memperlakukan orang

 

5)        Pemimpin bersikap melayani.

6)        Bukan dilayani

 

Contoh sikap egaliter.

Dalam hidup sehari-hari

 

1)        Guru menghargai pendapat semua murid

 

2)        Pemimpin mau duduk dan berdialog dengan rakyat

 

3)        Orang kaya dan miskin diperlakukan sama dalam hukum

 

4)        Menghargai petugas kecil.

5)        Seperti menghormati pejabat

 

Lawan dari sikap egaliter

Yairu Sikap feudal.

 

Contoh sikap feodal:

 

1)        Mengagungkan jabatan dan kekuasaan

2)        Merendahkan yang lemah

 

3)        Menilai orang dari status.

 

4)        Bukan dari nilai kemanusiaan

 

Dalam pandangan Islam

1)        Sikap egaliter prinsip utama Islam.

 

“Sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa.”
(QS. Al-Hujurat: 13)

 

Feodal dikritik keras Al-Qur’an

Contoh kaum feodal dalam Al-Qur’an:

 

A.       Kaum Quraisy.

 

1)        Kaum Quraisy menolak Nabi Muhammad.

2)        Sebab bukan elite bangsawan kaya.

 

“Mengapa Al-Qur’an ini tidak diturunkan kepada orang besar dari salah satu dua negeri ini?”

(QS. Az-Zukhruf: 31)

 

1)        Ini logika feodal:

2)        Kebenaran diukur dari status sosial.

 

B.       Kaum Nabi Nuh

 

1)        Kaum elit meremehkan pengikut Nabi Nuh yang miskin.

 

“Apakah kami akan beriman kepadamu, padahal yang mengikutimu adalah orang-orang hina?”

(QS. Asy-Syu‘ara: 111)

 

C.       Raja Firaun

1)        Contoh feodal ekstrem:

2)        Kekuasaan absolut.

3)        Klaim jadi tuhan.

 

“Bukankah kerajaan Mesir ini milikku…?”

(QS. Az-Zukhruf: 51)

 

“Akulah tuhanmu yang paling tinggi.”

(QS. An-Nazi‘at: 24)

 

D.       Ciri sikap feodal dikecam Al-Qur’an

 

1)        Sombong karena kekuasaan

(QS. Al-Qasas: 39)

 

2)        Merendahkan kaum lemah

(QS. Al-Humazah: 1)

3)        Menolak kebenaran karena status pembawanya

(QS. Al-An‘am: 53)

 

E.       Sikap Egaliter dalam Al-Qur’an

 

1)        Egaliter memandang manusia setara.

2)        Dalam martabat, hak, dan nilai kemanusiaan;

 

3)        Perbedaan hanya pada takwa dan amal.

 

Prinsip dasar kesetaraan manusia

 

“Wahai manusia! Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan… Sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa.”
(QS. Al-Hujurat: 13)

1)        Tidak ada keistimewaan ras, kelas, suku, atau status.

 

Kesetaraan dalam hukum dan ibadah

 

“Sesungguhnya orang-orang mukmin bersaudara.”
(QS. Al-Hujurat: 10)

 

“Dan jangan kebencianmu pada suatu kaum mendorongmu berlaku tidak adil.”

(QS. Al-Ma’idah: 8)

 

Kesetaraan antara pemimpin dan rakyat

 

1)        Para nabi tidak hidup sebagai elite feodal.

“Aku tak meminta upah sedikit pun kepadamu.”
(QS. Hud: 29)

 

1)        Nabi Muhammad.

2)        Duduk, makan, dan hidup bersama orang miskin.

3)        Cermin praktik egalitarian Islam.

 

F.        Perbandingan

 

Feodal (ditolak Al-Qur’an):

 

1)        Nilai manusia diukur dari harta & jabatan

2)        Elite merasa paling benar

3)        Kaum lemah dimarginalkan

 

Egaliter (ditegakkan Al-Qur’an):

 

1)        Semua manusia setara martabat

2)        Kriteria mulia: takwa & amal

3)        Pemimpin adalah pelayan (amanah)

 

G.      Relevansi untuk Zaman Sekarang

 

Al-Qur’an menolak:

1)        Kultus jabatan

2)        Oligarki agama

 

3)        Diskriminasi kelas sosial

4)        Feodal birokrasi dan politik

 

Al-Qur’an menegakkan:

 

1)        Keadilan sosial

2)        Persaudaraan manusia

 

3)        Meritokrasi berbasis akhlak dan integritas

 

4)        Merit sesuai keahlian.

 

Sumber

1)        Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.

2)        ChatGPT.

 

3)        Copilot.

4)        Cici.

 

5)        Claude.

6)        Grok.

7)        Meta AI

 

 

 

Bottom of Form

 

0 comments:

Post a Comment