Monday, December 29, 2025

54474. PERINTAH UNTUK BERPIKIR DI QURAN

 


PERINTAH DAN AJAKAN  BERPIKIR DI ALQURAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM

 

 

A.       PERINTAH BERPIKIR DALAM AL-QUR’AN

 

1)        Al-Qur’an tidak melarang berpikir.

2)        Justru memerintahkan berulang kali.

3)        Dengan berbagai kata kunci.

 

1️ Afalā Ta‘qilūn

(Tidakkah kalian berpikir?)

 

QS. Al-Baqarah (2:44)


۞ أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ أَنْفُسَكُمْ وَأَنْتُمْ تَتْلُونَ الْكِتَابَ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

 

Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedangkan kamu melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?

 

Catatan.

1)        Tidakkah kalian berpikir?

2)        Maknanya

 

3)        Allah menegur manusia yang tahu kebenaran.

4)        Tapi tidak menggunakannya.

 

2️ Afalā Tatafakkarūn

(Tidakkah kalian berpikir/mengamati?)

 

QS. Al-An‘am (6:50)


قُلْ لَا أَقُولُ لَكُمْ عِنْدِي خَزَائِنُ اللَّهِ وَلَا أَعْلَمُ الْغَيْبَ وَلَا أَقُولُ لَكُمْ إِنِّي مَلَكٌ ۖ إِنْ أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحَىٰ إِلَيَّ ۚ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الْأَعْمَىٰ وَالْبَصِيرُ ۚ أَفَلَا تَتَفَكَّرُونَ

 

Katakan (Muhammad): Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku tahu yang gaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Katakan: "Apakah sama orang yang buta dengan yang melihat?" Maka apakah kamu tidak memikirkan(nya)?"

 

Catatan.

1)        “…Tidakkah kamu berpikir?”

2)        Maknanya.

 

3)        Manusia diminta pakai akal dan pengamatan.

 

4)        Bukan ikut-ikutan.

 

3️ Yatafakkarūn

(Mereka berpikir)

 

QS. Ali ‘Imran (3:190-191)

Temukan lebih banyak

Al Quran

Kitab

Buku

Injil dalam Islam

Al-Qur'an

Al qur'an

Quran

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ

 

190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang ada tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,


الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

 

191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka pelihara kami dari siksa neraka.

 

Catatan.

1)        “Mereka memikirkan penciptaan langit dan bumi…”

 

2)        Maknanya.

 

3)        Orang beriman berpikir tentang alam semesta .

4)        Untuk mengenal Allah.

 

4️ Afalā Yatadabbarūnal-Qur’ān

(Apakah kamu tak merenungi mendalam tentang Al-Quran)

 

QS. Muhammad (47:24)


أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا

 

2Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran atau hati mereka terkunci?

Catatan.

1)        “Tidakkah mereka mentadabburi Al-Qur’an?”

 

2)        Maknanya.

3)        Al-Qur’an harus direnungkan.

 

4)        Dipikirkan mendalam.

5)        Tak sekadar dibaca.

 

5️ La‘allahum Yatafakkarūn

(Agar mereka berpikir)

 

QS. Al-A‘raf (7:176)


وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَٰكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الْأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ ۚ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَثْ ۚ ذَٰلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا ۚ فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ

 

Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalau diulurkan lidahnya dan jika kamu membiarkan dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakan (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.

 

Catatan

1)        Kisah-kisah Al-Qur’an diturunkan.

2)        Untuk melatih akal.

3)        Bukan dongeng.

 

6️ Ulul Albāb

(Orang-orang berakal)

 

QS. Az-Zumar (39:9)


أَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ آنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الْآخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ ۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ

 

(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) atau orang beribadah di waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedangkan ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakan: "Adakah sama orang yang tahu dengan orang yang tidak tahu?" Sesungguhnya orang berakal yang dapat menerima pelajaran.

 

Catatan.

1)        “…Hanya orang berakal yang dapat mengambil pelajaran.”

 

2)        Maknanya.

3)        Akal adalah keutamaan.

4)        Bukan ancaman dalam Islam.

 

Kesimpulan

1)        Al-Qur’an memerintahkan berpikir

 

2)        Al-Qur’an mencela orang yang tidak mau berpikir

 

3)        Iman + Akal = Jalan kebenaran

 

4)        Jangan hanya cukup imani saja.

5)        Tapi harus pakai akal yang sehat.

 

 

QS. Yunus (10:100)


وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تُؤْمِنَ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَيَجْعَلُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يَعْقِلُونَ

 

Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak memakai akalnya.

 

Catatan.

1)        “…Allah menimpakan azab kepada orang yang tidak memakai akalnya.”

PERINTAH BERPIKIR DALAM AL-QUR’AN

 

1)        Al-Qur’an adalah kitab wahyu.

2)        Tapi tidak menutup akal.

 

3)        Al-Qur’an berulang kali.

4)        Memerintahkan manusia.

 

5)        Untuk berpikir, merenung, dan menganalisis.

1)        Allah menegur orang yang tahu kebenaran.

2)        Tapi tidak mengamalkannya.

 

3)        Ilmu tanpa berpikir dan refleksi adalah sia-sia.

1)        Alam semesta adalah objek penelitian.

 

2)        Sains dan iman tidak bertentangan.

3)        Tapi saling menguatkan.

1)         

2)        Al-Qur’an melarang ikut tren, hoaks, dan pendapat

 

3)        Tapi tanpa bukti.

 

 

1)        Berpikir dalam Islam bukan hanya logika.

2)        Tapi juga merenung dan memahami makna.

 

3)        Akal sebagai Pembeda Manusia

1)        Derajat manusia diangkat oleh akal dan ilmu.

 

2)        Bukan asal-usul

3)        Bukan status sosial.

 

4)        Tidak berpikir = menolak tanggung jawab sebagai manusia.

 

Kesimpulan

1)        Islam bukan agama anti-kritik

2)        Berpikir kritis adalah ibadah

 

3)        Iman tanpa akal → rapuh

4)        Akal tanpa iman → buta arah

 

5)        Berpikir adalah jalan menuju iman yang dewasa.

 

6)        Iman harus masuk akal yang sehat dan logis.

 

Sumber

1)        Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.

2)        ChatGPT.

 

3)        Copilot.

4)        Cici.

 

5)        Claude.

6)        Grok.

7)        Meta AI

 

0 comments:

Post a Comment