PENDUDUK
JAWA ASWAJA
(Seri
ke-3)
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

1. RISALAH
AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH
2. Karya
Hadhratus Syaikh KH. M. Hasyim Asy’ari.
3. Tahun
1287 sampai 1366 Hijriah.
4. Penjelasan
penduduk Jawa berpegang kepada mazhab Ahlusunnah wal Jama’ah dan awal
kemunculan bid’ah dan meluasnya di Jawa serta macam-macam ahli bid’ah di zaman
ini.
5. Umat Islam yang mendiami wilayah Jawa sejak
zaman dahulu telah bersepakat dan menyatu dalam pandangan keagamaannya.
1) Dalam bidang
fikih, mereka berpegang kepada mazhab Imam Syafi‟i.
2) Dalam bidang
ushuluddin berpegang kepada madzhab Abu Hasan Asy‟ari.
3) Dalam tasawuf
berpegang kepada mazhab Abu Hamid Ghazali dan Abu Hasan Syadzili.
6. Pada
tahun 1330 H timbul saling bertentangan, isu bertebaran, dan pertikaian di
kalangan para pemimpin.
7. Ada
yang berafiliasi pada kelompok Salafiyin yang memegang teguh tradisi para tokoh
pendahulu.
8. Mereka
bermazhab kepada satu madzhab tertentu dan berpegang teguh kitab-kitab mu’tabar,
kecintaan terhadap Ahlul Bait Nabi, para wali, dan orang-orang salih.
9. Tabarruk
dengan mereka yang masih hidup atau setelah wafat, ziarah kubur, mentalkin
mayit, bersedekah untuk mayit, meyakini syafaat, manfaat doa dan tawasul serta
lainnya.
10. Di antara
mereka (sekte yang muncul pada kisaran tahun 1330 H.), terdapat juga kelompok
yang mengikuti pemikiran Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha.
11. Mereka
melaksanakan kebid’ahan Muhammad bin Abdul Wahhab Najdi, Ahmad bin Taimiyah
serta kedua muridnya, Ibnul Qoyyim dan Abdul Hadi. َ
12. Mereka
mengharamkan hal-hal yang telah disepakati oleh orang-orang Islam sebagai
sebuah kesunnahan.
13. Yaitu
bepergian untuk menziarahi makam Rasulullah serta berselisih dalam kesepakatan
lainnya.
14. Ibnu Taimiyah
berfatwa,“Jika orang bepergian dengan keyakinan mengunjungi makam Rasulullah sebagai
sebuah bentuk ketaatan, maka perbuatan tersebut hukumnya haram, sehingga keharaman
tersebut harus ditinggalkan.”
15. Allamah
Syaikh Muhammad Bakhit Hanafi Muth'i menyatakan dalam kitabnya Thathhir Fuad
min Danas I‟tiqad (Pembersihan Hati dari Kotoran Keyakinan).
1) Kelompok
ini sungguh menjadi cobaan berat bagi umat Muslim, baik salaf maupun khalaf.
2) Mereka
adalah duri dalam daging (musuh dalam selimut) yang hanya merusak keutuhan
Islam.
3) Maka
wajib menjauhi ajaran mereka, agar yang lain tidak tertular.
4) Mereka
laksana penyandang lepra yang mesti dijauhi.
5) Mereka
adalah kelompok yang mempermainkan agama mereka, yang hanya bisa menghina para
ulama, baik salaf maupun khalaf. َ
6) Mereka
menyatakan, “Para ulama bukan orang yang terbebas dari dosa, maka tidak layak unutk
diikuti, yang masih hidup maupun yang telah meninggal.”
7) Mereka
menyebarkan (pandangan/asumsi) ini pada orang-orang bodoh agar tidak dapat
mendeteksi kebodohan mereka.
8) Maksud
propaganda ini adalah munculnya permusuhan dan kericuhan.
9) Dengan
penguasaan atas jaringan teknologi, mereka membuat kerusakan di bumi.
10) Mereka
menyebarkan kebohongan tentang Allah, padahal mereka menyadari kebohongan
tersebut.
11) Menganggap
dirinya melaksanakan amar makruf nahi munkar.
12) Merecoki
masyarakat dengan mengajak untuk mengikuti ajaran-ajaran syariat dan menjauhi
kebid’ahan.
13) Padahal
Allah Maha Mengetahui, bahwa mereka berbohong.
Daftar
Pustaka.
1. Internet
Faza Media.
2. Risalah
Ahlussunnah Wal Jamaa’h: Karya Hadhratus Syaikh KH. M. Hasyim Asy’ari (Tahun 1287 H sampai 1366 Hijriah).
0 comments:
Post a Comment