ALLAH MEMBERI SEGALANYA KEPADA MANUSIA TAPI ADA HARGANYA YAITU KERJA
Oleh Drs. HM Yusron Hadi,MM
Leonardo Da Vinci berpendapat.
Semua orang yang sukses
Dalam bidang apa pun
Tak ada yang diam dan pasrah.
Semua orang sukses pasti
banyak bergerak dan tak pasrah.
Artinya orang tak bisa sukses.
Jika hanya duduk dan diam saja.
Jadi kunci awal sukses adalah harus aktif.
Manusia harus aktif bekerja sebaik mungkin.
Hasilnya tawakal kepada Allah.
Manusia wajib aktif bergerak bekerja dengan giat dan semangat.
Tak perlu pusing memikirkan hasilnya.
Jika kamu targetkan hasilnya.
Nanti terkadang kamu bisa kecewa.
Pastikan yang kita kerjakan hal yang baik dan produktif.
Kemudian serahkan kepada sunatullah apa yang terjadi.
Untuk membuat mimpi menjadi kenyataan
Maka kamu harus bangun dari tidurmu.
Mungkin awalnya berasal dari mimpi saat tidur.
Tapi untuk mengubah mimpi menjadi kenyataan.
Maka kamu harus bangun.
Betapa pun nikmatnya sukses dalam mimpi.
Masih lebih nikmat sukses dalam kenyataan.
Besi akan berkarat, jika tak dipakai.
Air yang diam akan hilang jernihnya
Dan pada suhu rendah air itu akan membeku.
Manusia yang tak aktif pikirannya menjadi lemah.
Maka kita harus merentangkan diri sampai batas kemungkinan.
Gunakan segala potensi dan segala daya yang diberikan oleh Allah
semaksimal mungkin.
Kita harus memakai nikmat karunia sampai 100 persen.
Jika tidak, maka kita berdosa.
Karena semua fasilitas pemberian dari Allah tak dipakai optimal.
Allah memberi bekal manusia mata, telinga, akal, hati, tenaga,
dan nikmat lainnya.
Harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk cita-cita kebaikan.
Jika tidak, maka berdosa
Karena menyia-nyiakan karunia Allah.
Dan tak memberi manfaat maksimal terhadap sesama manusia.
Allah memberi segala sesuatu kepada manusia.
Tapi semuanya ada harganya.
Harganya adalah kerja.
Jika manusia ingin mendapat sesuatu.
Maka Allah akan memberikannya.
Tapi ada harganya,
Yaitu kerja dengan semangat.
Al-Quran surah Ar-Ra’du (surah ke-13) ayat 11.
لَهُ
مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ
اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا
بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ
وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya
bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak
mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada
diri mereka sendiri. Dan jika Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum,
maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi
mereka selain Dia.
Allah berfirman,
“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum
sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”.
Artinya, Allah yang akan mengubahnya.
Setelah manusia berusaha untuk mengubahnya.
Yang mengubah keadaan bukan manusia.
Tapi yang mengubah keadaan adalah Allah.
Sesudah manusia bekerja maksimal
untuk mengubahnya.
(Sumber Ngaji Filsafat Dr Fahrudin Faiz)
