Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label AJARI ANAK RENANG PANAH NAIK KUDA. Show all posts
Showing posts with label AJARI ANAK RENANG PANAH NAIK KUDA. Show all posts

Saturday, January 4, 2025

38786. SABDA NABI AJARI ANAK RENANG PANAH NAIK KUDA

 



NABI BERSABDA AJARI ANAK RENANG PANAH NAIK KUDA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Olahraga (menurut KBBI V).

Yaitu gerak badan untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh.

Seperti sepak bola, berenang, lempar lembing, dan lainnya.

 

Nabi bersabda,

”Ajari anakmu keterampilan berenang, memanah, dan menunggang kuda.”

 

Berenang.

Yaitu menggerakkan badan melintas, mengapung dan atau menyelam di air dengan mengunakan kaki, tangan, dan sebagainya.

 

Anak panah.

Yaitu senjata berupa tongkat kecil runcing, panjang, berbulu pada pangkalnya dan tajam pada ujungnya yang dilepaskan dengan busur.

 

Busur.

Yaitu bilah kayu, bambu, dan sebagainya yang direntangkan dengan tali untuk melepaskan anak panah.

 

Yang dimaksud memanah ialah melepaskan anak panah kepada sasaran yang dituju.

 

Menunggang kuda adalah menaiki atau mengendarai kuda dengan duduk di atas kuda dengan kaki mengangkangi punggung kuda.

 

Tak hanya 3 olahraga itu yang dianjurkan untuk dipelajari oleh umat Islam.

 

Dalam riwayat lain.

Nabi Muhammad bertanding olahraga lari bersama Aisyah (isteri Nabi Muhammad).

 

Nabi Muhammad pernah bergulat dengan seorang jagoan Mekah.

Ketika beliau ditantang seorang pegulat yang bersedia masuk Islam jika dikalahkan.

 

Nabi Muhammad berhasil mengalahkan jagoan gulat itu.

 

Mengapa Nabi Muhammad berolahraga, dan menganjurkannya?

 

Jawabnya jelas untuk kesehatan jasmani.

Tapi juga  harus menjaga kesehatan rohani.

 

Al-Quran mengecam orang sehat jasmani saja.

Tapi jiwanya kosong bagaikan kayu  bersandar.

 

Al-Quran Al-Munafikun (surah ke-63) ayat 4.

 

۞ وَإِذَا رَأَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ أَجْسَامُهُمْ ۖ وَإِنْ يَقُولُوا تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْ ۖ كَأَنَّهُمْ خُشُبٌ مُسَنَّدَةٌ ۖ يَحْسَبُونَ كُلَّ صَيْحَةٍ عَلَيْهِمْ ۚ هُمُ الْعَدُوُّ فَاحْذَرْهُمْ ۚ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ ۖ أَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ

 

Jika amu melihat mereka, tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka seakan-akan kayu tersandar. Mereka mengira bahwa tiap teriakan keras ditujukan kepada mereka. Mereka itu musuh (yang sebenarnya), maka waspada terhadap mereka. Semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimana mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?”

 

Al-Quran surah Al-Anfal (surah ke-8) ayat 60.

Perintah agar manusia siap menghadapi musuh Allah.

 

وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِنْ دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّهُ يَعْلَمُهُمْ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تُظْلَمُونَ

 

 Siapkan untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang. Yang dengan persiapan itu kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya. Sedangkan Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).

 

 Nabi Muhammad menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan kekuatan adalah memanah dan keterampilan memanah atau membidik sasaran sebagai salah satu sarana membela agama dan negara.

 

Berolahraga untuk meraih kesehatan, mencapai prestasi, dan belajar bersikap sportif dalam kejiwaan, termasuk bernilai spiritual keagamaan.

 

Nabi Muhammad mengingatkan bahwa orang kuat tak hanya kuat fisik saja.

Tapi orang yang mampu mengendalikan dirinya.

 

Sebaiknya tiap orang tua berusaha memberikan bekal terbaik kepada semua anaknya.

 

Dengan berbagai macam ilmu, keterampilan, serta kekuatan fisik dan mental .

 

Agar anak kita siap menghadapi masa depan yang berbeda dengan zaman orang tuanya.

Di mana pun mereka berada.

 

Dengan bekal aneka ilmu, keterampilan, serta kekuatan fisik dan mental.

 

Diharapkan anak-anak kita.

Siap menjalani kehidupan.

Di mana pun, kapan pun, dengan model apa pun.

Sesuai perkembangan zaman.

 

 

Daftar Pustaka

1.Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.

2.Naik, Zakir Abdul Karim. “Answer to non-muslim common question about Islam”. Jawaban Berbagai Pertanyaan Mengenai Islam.

3.Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.

4.Tafsirq.com online