Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label AL-QURAN MENGATUR AKIDAH AKHLAK HUKUM MANUSIA. Show all posts
Showing posts with label AL-QURAN MENGATUR AKIDAH AKHLAK HUKUM MANUSIA. Show all posts

Tuesday, August 17, 2021

10498. AL-QURAN MENGATUR AKIDAH AKHLAK HUKUM MANUSIA

 



AL-QURAN MENGATUR AKIDAH AKHLAK DAN HUKUM MANUSIA

Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Tujuan utama Al-Quran diturunkan untuk manusia, yaitu:

1.      Menjelaskan akidah lslam.

2.      Memberi pedoman budi pekerti yang baik.

3.      Mengatur hukum manusia dengan Allah.

 

Al-Quran menjelaskan akidah lslam, yaitu:

 

1)     Menjelaskan keyakinan kepada Allah dan segala sifat Allah.

 

2)     Menjelaskan wahyu dan segala kaitannya.

Antara lain: kitab suci, malaikat, dan nabi. 

 

3)     Menjelaskan hari kiamat.

Termasuk pahala dan hukuman dari Allah.

 

 

Tujuan Al-Quran diturunkan dalam budi pekerti, yaitu:

 

1)     Bertujuan mewujudkan hidup masyarakat yang serasi.

2)     Berupa gotong-royong, amanat, kebenaran, kasih sayang, tanggung jawab.

3)     Dan sikap positif lainnya.

 

Al-Quran mengatur manusia dengan berbagai hubungan, yaitu:

1.      Mengatur hubungan  manusia dengan Allah.

2.      Mengatur hubungan sesama manusia.

3.      Mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri.

4.      Mengatur hubungan manusia dengan alam sekitarnya

 

 

Al-Quran memakai 4 cara untuk mencapai tujuannya, yaitu:

1.      Menganjurkan manusia memperhatikan alam semesta.

 

Memperhatikan langit, bumi, bintang kemintang, planet, udara, darat, lautan.

Dan lainnya.

Agar manusia menyadari kebesaran dan keagungan Allah.

 

Agar manusia memanfaatkan segala sesuatu.

 

Untuk membangun dan memakmurkan bumi.

 

2.      Menceritakan peristiwa sejarah masa lampau.

Untuk memetik pelajaran agar manusia lebih baik di masa depan.

 

3.      Membangkitkan perasaan terpendam dalam jiwa.

 

Mendorong manusia untuk bertanya:

Dari mana dia berasal.

Untuk apa dia hidup.

Dan ke mana tujuan hidupnya.

 

4.      Janji pahala dan ancaman balasan di dunia dan akhirat.

 

Berupa dimasukkan surga.

Atau dicemplungkan ke neraka.

Al-Quran membuktikan kebenarannya dengan 3 cara, yaitu:

 

1.      Menampilkan mukjizat Al-Quran.

1)     Berupa susunan indah redaksi Al-Quran adalah puncak tertinggi sastra bahasa Arab.

 

2)     Isyarat berbagai ilmu sains modern dalam Al-Quran yang sesuai dengan fakta ilmiah.

 

 

3)     Prediksi Al-Quran di masa depan yang terbukti benar.

 

 

Al-Quran surah

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 2.

 

ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ

 

Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa,

 

 

Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 3-4.

 

نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنْزَلَ التَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ

 

Dia menurunkan Al-Kitab (Al-Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil.

 

 

مِنْ قَبْلُ هُدًى لِلنَّاسِ وَأَنْزَلَ الْفُرْقَانَ ۗ إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ ذُو انْتِقَامٍ

 

sebelum (Al-Quran), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al-Furqan. Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa).

 

Al-Quran memberi jalan keluar dari semua masalah manusia.

 

 

Al-Quran surah Al-Baqarah ( surah ke-2) ayat 213.

 

كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللَّهُ النَّبِيِّينَ مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ وَأَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ ۚ وَمَا اخْتَلَفَ فِيهِ إِلَّا الَّذِينَ أُوتُوهُ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ ۖ فَهَدَى اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا لِمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِهِ ۗ وَاللَّهُ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

 

Manusia adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.

 

 

 

Daftar Pustaka

1.      Shihab, M. Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

2.      Shihab, M. Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

3.