AJARAN ALQURAN TAK BERTENGKAR DI MEDSOS
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi,
MM
Pesan:
Jangan bertengkar di media social.
Sejalan ajaran Al-Qur’an.
Yang melarang:
1)
Pertengkaran.
2)
Debat kusir.
3)
Saling mencela.
4)
Menyebarkan kebencian.
Dalam dunia:
1)
Nyata.
2)
Maya.
Yaitu:
1)
Dilarang bertengkar dan berpecah belah
2)
Tak membalas dengan kata kasar.
3)
Tak menyebar keburukan
4)
Membalas keburukan dengan kebaikan.
5)
Menjaga lisan dan tulisan
A.
Larangan Bertengkar dan Berpecah Belah
QS. Al-Anfāl [8]: 46
وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا
تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ ۖ وَاصْبِرُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ
مَعَ الصَّابِرِينَ
Dan taatlah kepada Allah
dan Rasul-Nya dan jangan kamu berbantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar
dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang
yang sabar.
Catatan.
1)
Allah melarang umat Islam berdebat.
2)
Sebab melemahkan persatuan.
3)
Menurunkan semangat kebaikan.
B.
Jangan Balas dengan Kata Kasar
QS. Al-Furqān [25]: 63
وَعِبَادُ
الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ
الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا
Dan hamba-hamba Tuhan
yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan
rendah hati dan apabila orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan
kata-kata (yang mengandung) keselamatan.
Catatan.
1)
Jika diserang atau dihina di media social.
2)
Maka orang beriman tak membalas dengan
emosi.
3)
Tetapi dengan kata yang baik atau
diam.
C.
Jangan Menyebar Keburukan
QS. Al-Hujurāt [49]: 6 dan 11-12
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ
جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ
فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
6. Hai
orang-orang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita,
maka periksa dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada
suatu kaum tanpa tahu keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas
perbuatanmu.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ
يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ
خَيْرًا مِنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا
بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَنْ لَمْ
يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
11. Hai orang-orang beriman,
jangan sekumpulan pria menhina kumpulan lain, boleh jadi yang dihina lebih baik
daripada mereka. Dan jangan pula
sekumpulan perempuan menghina kumpulan lainnya, boleh jadi yang dihina lebih
baik. Dan jangan suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan
gelaran mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang
buruk sesudah iman dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itu orang zalim.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا
تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ
يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ
تَوَّابٌ رَحِيمٌ
12. Hai orang-orang beriman,
jauhi kebanyakan prasangka (curiga), karena sebagian dari prasangka itu dosa.
Dan jangan mencari keburukan orang dan jangan bergunjing satu sama lain. Adakah
seorang di antara kamu suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka
tentu kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.
Catatan.
1)
Media sosial sering dipenuhi kabar
bohong.
2)
Dan saling menghina.
3)
Al-Qur’an ajarkan tabayyun (cek fakta).
4)
Dan menjaga adab berbicara.
D.
Balas Keburukan dengan Kebaikan
QS. Fussilat [41]: 34
وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ۚ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ
أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ
حَمِيمٌ
Dan tidak sama kebaikan
dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan) dengan cara lebih baik, maka tiba-tiba
orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah menjadi teman sangat setia.
Catatan.
1)
Menjawab hinaan dengan sopan dan
lembut.
2)
Bisa memadamkan api permusuhan.
E.
Jagalah Lisan dan Tulisan
QS. Qāf [50]: 18
مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
Tidak ada suatu kata yang
diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.
Catatan.
1)
Semua amal manusia dicatat rapi.
2)
Termasuk status, komentar, dan
unggahan di media social.
3)
Semuanya dicatat oleh Allah.
Kesimpulan.
1)
Bertengkar di media social.
2)
Melawan semangat Islam.
3)
Ajarn lslam tekankan adab, sabar, dan
ukhuwah.
Muslim sejati
1)
Media sosial sebarkan kebaikan.
2)
Bukan ajang debat.
3)
Tak alat permusuhan.
Zaman sekarang.
Kita hidup di era media sosial.
1)
Setiap orang bisa menulis.
2)
Bisa komentar.
3)
Sampaikan pendapat dengan mudah.
4)
Tapi sayangnya.
5)
Ada orang pakai media social.
6)
Untuk bertengkar.
7)
Untuk mencela.
8)
Untuk sebarkan kebencian.
Al-Qur’an ingatkan.
1)
Agar menjaga ucapan.
2)
Menghindari pertengkaran.
Setiap kata yang ditulis.
1)
Di media social.
2)
Tak hilang begitu saja.
3)
Setiap status, komentar, dan pesan.
4)
Semua tercatat.
5)
Kita harus berhati-hati.
6)
Sebelum menulis.
7)
Tulisan bisa jadi amal kebaikan.
8)
Juga bisa dosa yang terus mengalir.
Mari kita jadikan media social.
1)
Untuk menyebarkan ilmu.
2)
Demi kebaikan dan silaturahmi.
3)
Jika ada beda pendapat.
4)
Tak dijadikan untuk bertengkar.
5)
Tapi jadi ladang pahala.
6)
Untuk menebar adab.
7)
Sebarkan akhlak mulia.
Ini akhlak mulia diajarkan Islam.
Dalam dunia nyata dan maya.
Semoga kita semua.
Diberi taufik menjaga lisan dan
tulisan.
Menjadikan media social.
Sebagai ladang pahala.
Bukan ladang dosa.
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.




.bmp)
.png)