AL-QURAN MENDORONG KEMAJUAN SAINS
Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi,
M.M.
AL-QURAN MENDORONG KEMAJUAN
SAINS
Al-Quran mendorong kemajuan
sains dan teknologi serta tidak menghambat perkembangannya.
Hubungan antara Al-Quran
dengan sains dan teknologi bukan dinilai dari banyaknya cabang ilmu pengetahuan
yang dikandungnya.
Tetapi apakah ada ayat
Al-Quran atau jiwa ayat Al-Quran yang menghalangi ilmu pengetahuan?
Kemajuan sains dan teknologi
tidak hanya diukur melalui sumbangan yang diberikan kepada masyarakat atau
kumpulan ide dan metode yang dikembangkannya.
Tetapi juga pada sekumpulan
syarat psikologis dan sosial yang diwujudkan.
Sehingga berpengaruh terhadap
kemajuannya.
Sejarah membuktikan Galileo, ketika mengungkapkan penemuan ilmiahnya.
Tidak mendapat tantangan dari lembaga
ilmiah.
Tetapi menghadapi musuh
dari masyarakat berdasar agama.
Galileo menjadi korban penemuannya sendiri.
Dalam Al-Quran ditemukan kata “ilmu” dalam berbagai bentuknya terulang 854
kali.
Banyak ayat Al-Quran yang
menganjurkan agar umat manusia memakai penalaran dan akal pikiran.
Al-Quran menjelaskan faktor yang menghambat kemajuan sains dan teknologi,
yaitu:
1.
Subjektivitas.
2.
Dugaan tidak beralasan.
3.
Bergegas mengambil kesimpulan.
Al-Quran melarang
“taqlid” atau ikut pemimpin tanpa dasar.
Al-Quran surah ke-33 ayat 67.
وَقَالُوا رَبَّنَا إِنَّا أَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاءَنَا
فَأَضَلُّونَا السَّبِيلَا
Mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menaati pemimpin dan
pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar)”.
Al-Quran melarang
dugaan tidak beralasan.
Al-Quran surah Yunus (surah
ke-10) ayat 36.
وَمَا يَتَّبِعُ أَكْثَرُهُمْ إِلَّا ظَنًّا ۚ إِنَّ الظَّنَّ
لَا يُغْنِي مِنَ الْحَقِّ شَيْئًا ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَا يَفْعَلُونَ
Kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya
persangkaan tidak berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang mereka kerjakan.
Al-Quran melarang tergesa-gesa
mengambil kesimpulan.
Al-Quran surah Al-Anbiya (surah
ke-21) ayat 37.
خُلِقَ الْإِنْسَانُ مِنْ عَجَلٍ ۚ سَأُرِيكُمْ آيَاتِي فَلَا
تَسْتَعْجِلُونِ
Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. Kelak akan aku perlihatkan
kepadamu tanda-tanda (azab)-Ku. Kamu jangan minta kepada-Ku mendatangkan dengan
segera.
Al-Quran melarang bersikap angkuh dan enggan menerima kebenaran.
Al-Quran surah Al-A’raf (surah
ke-7) ayat 146.
سَأَصْرِفُ عَنْ آيَاتِيَ الَّذِينَ يَتَكَبَّرُونَ فِي
الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَإِنْ يَرَوْا كُلَّ آيَةٍ لَا يُؤْمِنُوا بِهَا
وَإِنْ يَرَوْا سَبِيلَ الرُّشْدِ لَا يَتَّخِذُوهُ سَبِيلًا وَإِنْ يَرَوْا
سَبِيلَ الْغَيِّ يَتَّخِذُوهُ سَبِيلًا ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَذَّبُوا
بِآيَاتِنَا وَكَانُوا عَنْهَا غَافِلِينَ
Aku akan memalingkan orang yang menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan
yang benar dari tanda kekuasaan-Ku. Apabila melihat ayat-Ku, mereka tidak
beriman kepadanya. Jika melihat jalan yang membawa petunjuk, mereka tidak mau
menempuhnya, tetapi jika melihat jalan kesesatan, mereka terus menempuhnya.
Yang demikian karena mereka mendustakan ayat Kami dan selalu lalai daripadanya.
Al-Quran melarang mengambil
keputusan sebelum paham masalahnya.
Al-Quran surah Al-Isra (surah
ke-17) ayat 36.
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ
وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
Kamu jangan mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawaban.
Ayat Al-Quran semacam ini
mewujudkan iklim perkembangan sains.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan,
1994.
2. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran



