Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label AL-QURAN MENDORONG KEMAJUAN SAINS. Show all posts
Showing posts with label AL-QURAN MENDORONG KEMAJUAN SAINS. Show all posts

Tuesday, April 13, 2021

9253. AL-QURAN MENDORONG KEMAJUAN SAINS

 


AL-QURAN MENDORONG KEMAJUAN SAINS

Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

 

AL-QURAN MENDORONG KEMAJUAN SAINS

 

Al-Quran mendorong kemajuan sains dan teknologi serta tidak menghambat perkembangannya.

 

Hubungan antara Al-Quran dengan sains dan teknologi bukan dinilai dari banyaknya cabang ilmu pengetahuan yang dikandungnya.

 

 

Tetapi apakah ada ayat Al-Quran atau jiwa ayat Al-Quran yang menghalangi ilmu pengetahuan?

 

 

Kemajuan sains dan teknologi tidak hanya diukur melalui sumbangan yang diberikan kepada masyarakat atau kumpulan ide dan metode yang dikembangkannya.

 

 

Tetapi juga pada sekumpulan syarat psikologis dan sosial yang diwujudkan.

 

 

Sehingga berpengaruh terhadap kemajuannya.

 


Sejarah membuktikan Galileo, ketika mengungkapkan penemuan ilmiahnya.

 

 

Tidak mendapat tantangan dari lembaga ilmiah.

 

 

 

Tetapi menghadapi musuh  dari masyarakat berdasar agama.

 

 

 Galileo menjadi korban penemuannya sendiri.

 


Dalam Al-Quran ditemukan kata “ilmu” dalam berbagai bentuknya terulang 854 kali.

 

 

Banyak ayat Al-Quran yang menganjurkan agar umat manusia memakai  penalaran dan akal pikiran.

 


Al-Quran menjelaskan faktor yang menghambat kemajuan sains dan teknologi, yaitu:

 

1.          Subjektivitas.

 

2.          Dugaan tidak beralasan.

 

3.          Bergegas mengambil kesimpulan.

 

 



 


Al-Quran melarang “taqlid” atau ikut pemimpin tanpa dasar.

 

 

 

 Al-Quran surah ke-33 ayat 67.

 

 

وَقَالُوا رَبَّنَا إِنَّا أَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاءَنَا فَأَضَلُّونَا السَّبِيلَا


Mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menaati pemimpin dan pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar)”.

 


Al-Quran melarang dugaan tidak beralasan.

 

 

Al-Quran surah Yunus (surah ke-10) ayat 36.

 

 

وَمَا يَتَّبِعُ أَكْثَرُهُمْ إِلَّا ظَنًّا ۚ إِنَّ الظَّنَّ لَا يُغْنِي مِنَ الْحَقِّ شَيْئًا ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَا يَفْعَلُونَ

 


Kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan tidak berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.

 

 

Al-Quran melarang tergesa-gesa mengambil kesimpulan.

 

 

Al-Quran surah Al-Anbiya (surah ke-21) ayat 37.

 

خُلِقَ الْإِنْسَانُ مِنْ عَجَلٍ ۚ سَأُرِيكُمْ آيَاتِي فَلَا تَسْتَعْجِلُونِ

 


Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. Kelak akan aku perlihatkan kepadamu tanda-tanda (azab)-Ku. Kamu jangan minta kepada-Ku mendatangkan dengan segera.

 

 


Al-Quran melarang bersikap angkuh dan enggan menerima kebenaran.

 

 

Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 146.

 

سَأَصْرِفُ عَنْ آيَاتِيَ الَّذِينَ يَتَكَبَّرُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَإِنْ يَرَوْا كُلَّ آيَةٍ لَا يُؤْمِنُوا بِهَا وَإِنْ يَرَوْا سَبِيلَ الرُّشْدِ لَا يَتَّخِذُوهُ سَبِيلًا وَإِنْ يَرَوْا سَبِيلَ الْغَيِّ يَتَّخِذُوهُ سَبِيلًا ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَكَانُوا عَنْهَا غَافِلِينَ

 


Aku akan memalingkan orang yang menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda kekuasaan-Ku. Apabila melihat ayat-Ku, mereka tidak beriman kepadanya. Jika melihat jalan yang membawa petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika melihat jalan kesesatan, mereka terus menempuhnya. Yang demikian karena mereka mendustakan ayat Kami dan selalu lalai daripadanya.

 

 

 

Al-Quran melarang mengambil keputusan sebelum paham masalahnya.

 

 

Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 36.

 

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا

 


Kamu jangan mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawaban.

 

 



 

 

Ayat Al-Quran semacam ini mewujudkan iklim perkembangan sains.

 

 

 
Daftar Pustaka


1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  
2. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran