HUMOR JAMU JAGA MULUT GURU MUDA SMP SIDOARJO
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Sekitar tahun 1983-an
Kami para guru muda
Mulai punya sepeda motor.
Sesuai cara dan selera masing-masing.
Saat itu.
SMP Negeri 1 Sidoarjo.
Punya 2 sekolah filial (cabang).
Yaitu:
1)
SMP Negeri Juanda.
(Sekarang SMP N 1 Sedati).
2)
SMP Negeri Candi.
(Sekarang SMP N 1 Candi).
HUMOR GURU BELI JAMU DI SURABAYA
Kami, para guru muda.
1)
Pak Yusron, guru
elektronika.
2)
Pak Baher, guru
Matematika.
3)
Pak Putut, guru Bahasa
lndonesia.
4)
Pak Andi, guru
kesenian.
5)
Pak Sunardi, pegawai
Tata Usaha.
6)
Pak Tauwab, guru IPS.
7)
Pak Sutriyanto, guru
Bahasa Inggris.
8)
Pak Probo, guru IPS.
9)
Pak Heri, guru IPA.
10) Pak
Edi, guru Elektronika.
Semua masih bujangan.
Pada suatu hari.
Kami berombongan.
Naik sepeda motor ke Surabaya.
Saat itu tak wajib pakai helm.
Bermain ke rumah Pak Baher.
Beberapa waktu.
Kami berkeliling Surabaya.
Dalam perjalanan balik ke Sidoarjo.
Pak Baher mengajak mampir.
Untuk membeli jamu tradisional.
Di pinggir jalan.
Pak Baher berkata,
“Ayo mampir beli jamu dulu.
Agar badan tetap sehat.
Nanti saya yang bayar.”
Kami pesan jamu.
Sesuai selera masing-masing.
Jamu.
Yaitu obat dari akar-akaran, dedaunan, dan lainnya.
Diminum untuk menjaga kesehatan.
Kata orang Jawa.
Agar tubuh kita.
Selalu sehat lahir batin.
Jangan lupa rutin.
Minum JAMU.
JAMU bisa diartikan JAGA MULUT.
Yang keluar dari mulut berupa:
UCAPAN.
Yang masuk ke dalam mulut berupa:
Asupan MAKANAN dan MINUMAN.
Agar kita selalu sehat lahir dan batin.
Jangan lupa JAMU!.
Jangan lupa.
Untuk selalu menjaga.
Mulut kita masing-masing.
Beberapa waktu kemudian.
Kami selesai minum jamu.
Pak Baher.
Tubuhnya penuh dengan keringat.
Apa yang terjadi?
Kami mengira.
Alhamdulillah.
Berarti jamunya cocok.
Khasiat jamu bekerja baik.
Karena tubuhnya penuh keringat.
Ternyata kami keliru!
Tubuh Pak Baher beringat.
Bukan jamunya cocok.
Tapi waktu akan bayar.
Ternyata …
Dompetnya ketinggalan.
Sehingga tubuhnya berkeringat…
Terpaksa balik ke Surabaya.
Untuk ambil dompet.
Semua dilakukan dengan riang gembira.
Tak menyesal sedikit pun.
Hidup adalah anunerah dari Allah.
Wajib selalu disyukuri.
Dalam kondisi apapun.
(sumber kenangan guru muda)
0 comments:
Post a Comment