Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label Anak Membuat Orang Tua Tetawa. Show all posts
Showing posts with label Anak Membuat Orang Tua Tetawa. Show all posts

Thursday, October 15, 2020

5803. ANAK USAHA ORANG TUA BISA TERTAWA

 


ANAK USAHA ORANG TUA BISA TERTAWA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

A. Seorang anak harus berusaha membuat orang tuanya bisa tertawa.

 

1.  Tertawa adalah melahirkan rasa gembira, senang, geli dan sebagainya dengan suara berderai.

 

2.  Izin adalah pernyataan mengabulkan (tidak melarang dan sebagainya) atau persetujuan membolehkan.

 

3.  Anak harus izin kepada orang tuanya, jika akan berbuat sesuatu atau akan pergi keluar rumahnya.

 

4.  Abdullah bin 'Amr meriwayatkan seorang pria datang kepada Rasulullah minta izin pergi berperang jihad fi sabilillah (berperang membela agama Allah).

1) Rasulullah bersabda,”Apakah kedua orang tuamu masih hidup?”

 

2) Pria itu menjawab. “Kedua orang tua saya masih hidup.”

 

3) Rasulullah bersabda,”Berjuanglah kamu dengan berbuat baik untuk kedua orang tuamu."

 

5.  Imam Muslim meriwayatkan seorang pria berkata kepada Nabi Muhammad.

 

1) “Ya, Rasulullah, aku telah berbaiat kepadamu untuk pergi hijrah dan berperang untuk mencari pahala dari Allah.”

 

2) Rasulullah bersabda,”Apakah salah satu dari kedua orang tuamu masih hidup?”

 

3) Dia menjawab, “Kedua-duanya masih hidup.”

 

4) Rasulullah bersabda,”Apakah benar kamu ingin mencari pahala dari Allah?”

 

5) Ia menjawab,”Benar!”

 

6) Rasulullah bersabda,”Pulanglah kamu untuk menemui kedua orang tuamu dan berbuat baiklah dalam bergaul dengan keduanya."

 

6.  Abdullah bin 'Amr meriwayatkan ada seorang laki-laki datang kepada Nabi Muhammad:

 

1) Lelaki itu berkata, “Ya Rasulullah, saya datang berbaiat kepadamu untuk berhijrah, tetapi saya meninggalkan kedua orang tuaku dalam keadaan menangis.”

 

2) Rasulullah bersabda,”Pulanglah kamu dan berbuat baik kepada kedua orang tuamu agar mereka tertawa, seperti kamu membuat mereka menangis."

 

7.  Abu Said meriwayatkan ada seorang pria Yaman datang menjumpai Nabi Muhammad.

 

1) Rasulullah bersabda,”Apakah kamu masih punya salah seorang keluarga di Yaman?”

 

2) Ia menjawab, “Ya, dua orang tua saya masih hidup.”

 

3) Rasulullah bersabda,”Apakah keduanya telah memberi izin kepadamu?”

 

 

4) Dia menjawab, “Tidak!”

5) Rasulullah bersabda,”Pulanglah kamu dan minta izinlah kepada keduanya. Jika  mereka memberi izin, maka pergilah berperang. Jika mereka tidak memberi izin, maka berbuat baiklah kepada keduanya."

 

8.  Para orang tua agar mengajarkan semua anaknya adab tata karma.

 

1) Misalnya, minta izin masuk ke dalam kamar orang tuanya dengan mengucapkan salam dan mengetuk pintunya.

 

9.  Al-Quran surah An-Nur (surah ke-24) ayat 58.

 

     يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِيَسْتَأْذِنْكُمُ الَّذِينَ مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ وَالَّذِينَ لَمْ يَبْلُغُوا الْحُلُمَ مِنْكُمْ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ۚ مِنْ قَبْلِ صَلَاةِ الْفَجْرِ وَحِينَ تَضَعُونَ ثِيَابَكُمْ مِنَ الظَّهِيرَةِ وَمِنْ بَعْدِ صَلَاةِ الْعِشَاءِ ۚ ثَلَاثُ عَوْرَاتٍ لَكُمْ ۚ لَيْسَ عَلَيْكُمْ وَلَا عَلَيْهِمْ جُنَاحٌ بَعْدَهُنَّ ۚ طَوَّافُونَ عَلَيْكُمْ بَعْضُكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۚ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

 

 

     Hai orang-orang beriman, hendaklah budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang belum balig di antaramu, minta izin kepadamu 3 kali (dalam 1 hari) yaitu: sebelum salat subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar) mu di tengah hari dan sesudah salat Isya. (Itulah) 3 aurat bagimu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (3 waktu) itu. Mereka melayanimu, sebagian kamu (ada keperluan) kepada sebagian (yang lain). Demikian Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

 

 

 

Daftar Pustaka.

1.  Qardhawi, Syekh Muhammad Yusuf Qardhawi. Halal dan Haram dalam Islam. Alih bahasa: H. Mu'ammal Hamidy. Penerbit: PT. Bina Ilmu, 1993.

2.  Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

3.  Tafsirq.com online.