Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label ALQURAN MUKJIZAT TELINGA. Show all posts
Showing posts with label ALQURAN MUKJIZAT TELINGA. Show all posts

Wednesday, July 16, 2025

41248. ALQURAN MUKJIZAT TELINGA BUKAN MATA

 


 

ALQURAN MUKJIZAT TELINGA BUKAN MATA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM

 

 

Al-Qur’an.

Mukjizat Auditori (Telinga)

 

Secara asli.

Al-Qur’an mukjizat pertama.

 

Disampaikan lewat suara.

Bukan tulisan.

 

Nabi Muhammad.

Menerima wahyu dengan mendengar.

 

Menyampaikan wahyu pada para sahabat.

Juga dengan melafalkan.

 

Artinya: Dari mulut ke telinga.

Disebut: TALAQQI.

Yaitu menerima langsung.

 

Para sahabat mendengar.

Dari Nabi Muhammad.

Lalu menghafal.

 

Al-Quran surah Fussilat (surah ke-41) ayat 26.


وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَا تَسْمَعُوا لِهَٰذَا الْقُرْآنِ وَالْغَوْا فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَغْلِبُونَ

 

Dan orang-orang kafir berkata: "Jangan kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al-Quran ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan mereka".

 

Catatan.

 

1)        Efek utama Al-Qur’an lewat pendengaran.

Atau lewat suara, lewat telinga.

 

2)        Orang kafir takut.

3)        Jika mendengar lantunan ayat Al-Quran.

 

A.       Al-Qur’an disebut “Qur'an”.

Atau “Yang dibaca”.

 

Kata "Qur'an"

Berasal dari kata "qara’a" (قرأ).

 

Artinya:

1)        Membaca secara “suara”.

2)        Bukan “menulis”.

3)        Bukan “melihat”.

 

Al-Quran surah Al-Qiyamah (surah ke-75) ayat 17-18.

 

إِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهُ وَقُرْآنَهُ

 

17. Sesungguhnya atas tanggungan Kami mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.

 

فَإِذَا قَرَأْنَاهُ فَاتَّبِعْ قُرْآنَهُ

 

18. Jika  Kami selesai membacakannya, maka ikuti bacaan itu.

 

Catatan.

 

1)        Allah tekankan: “bacaan” dan “didengar”.

 

2)        Bukan dilihat atau ditulis.

 

B.       Kekuatan utama ayat Al-Quran

Yaitu:

 

1)        Irama.

2)        Bahasa.

3)        Bunyi indah.

 

Banyak ulama dan orientalis.

Seperti Karen Armstrong dan Montgomery Watt.

 

Mengakui bahwa:

Kekuatan utama Al-Qur’an.

 

Yaitu pada:

 

1)        Irama bacaan.

2)        Pilihan kata.

 

3)        Keindahan suara.

4)        Menggugah jiwa.

 

Bahkan bagi orang.

Yang tak paham maknanya.

 

Itu sebabnya.

Kaum Arab Quraisy.

 

Tak mampu menandingi Qur’an.

Meskipun mereka ahli :

 

1)        Sastra.

2)        Puisi.

 

C.       Ulama Tafsir tegaskan.

Al-Qur’an lebih dirasakan lewat telinga.

 

Imam Ghazali.

Dalam Ihya Ulumuddin sebut.

 

Bahwa keutamaan Al-Qur’an.

1)        Akan lebih terasa.

2)        Saat dibaca dengan suara.

 

3)        Tak hanya dibaca dalam hati.

4)        Tak cuma dilihat dengan mata.

 

Imam Nawawi katakan.

Bahwa mendengarkan Al-Qur’an.

 

Dengan:

1)        Tartil.

2)        Pelan.

3)        Meresapi.

 

Terasa lebih utama.

 

Dalam banyak kondisi.

Dibanding membaca diam-diam.

 

D.       Suara Al-Qur’an menggetarkan jiwa.

 

Al-Quran surah Al-Isra’ (surah ke-17) ayat 107-109.


قُلْ آمِنُوا بِهِ أَوْ لَا تُؤْمِنُوا ۚ إِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ مِنْ قَبْلِهِ إِذَا يُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ يَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ سُجَّدًا

 

107. Katakan (Muhammad): "Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya jika Al-Quran dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud,

 

وَيَقُولُونَ سُبْحَانَ رَبِّنَا إِنْ كَانَ وَعْدُ رَبِّنَا لَمَفْعُولًا

 

108. dan mereka berkata: "Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi".

 

وَيَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا ۩

 

109. Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk.

 

Catatan.

 

1)        Kekuatan Al-Qur’an datang lewat pendengaran.

Atau lewat telinga.

 

2)        Bukan visual.

3)        Tak lewat mata.

 

Kesimpulan

 

1)        Al-Qur’an mukjizat utama dalam bentuk audio.

Atau lewat telinga.

 

2)        Bukan tulisan.

3)        Tak lewat visual.

 

Mukjizat Al-Quran.

 

1)        Pada lafaz Arab.

2)        Irama menggetarkan.

3)        Kedalaman makna dalam suara.

 

Bahkan orang kafir.

1)        Terdiam.

2)        Terpesona.

3)        Menolak mendengar.

 

Sebab efek suara Al-Qur’an.

Terlalu kuat.

 

Al-Quran surah Al-Ahqaf (surah ke-46) ayat 29-32.

 

Kisah jin mendengar bacaan Al-Qur'an.

Lalu beriman.

 

Nabi Muhammad.

Tak datang membawa mukjizat.

 

1)        Membelah laut, seperti tongkat Nabi Musa.

 

2)        Menyembuhkan orang sakit,

 seperti Nabi Isa.

 

 Tapi Nabi Muhammad

Membawa mukjizat Al-Qur’an.

Yang dibaca, dilafalkan, dan didengar.

 

Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 204.


وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

 

204. Dan jika dibacakan Al-Quran, maka dengarkan baik-baik, dan perhatikan dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.

 

Catatan.

 

1)        Allah tak perintah “lihatlah”.

2)        Tak perintah “bacalah dalam hati”.

 

3)        Tapi “dengarkan”.

 

Kekuatan utama Al-Qur’an.

1)        Pada suara.

2)        Pada bacaan.

 

3)        Bukan tulisan.

4)        Tak visual.

 

Kaum Quraisy.

Tak bisa membantah indah.

Dan kekuatan Al-Qur’an.

 

Mereka terdiam.

Saat mendengarnya.

 

Bahkan musuh Nabi.

Diam-diam mendengar bacaan Al-Qur’an.

Pada malam hari.

 

Seban getaran bacaan.

Menyentuh hati.

 

Al-Quran surah Al-Māidah (surah ke-5) ayat 83.


وَإِذَا سَمِعُوا مَا أُنْزِلَ إِلَى الرَّسُولِ تَرَىٰ أَعْيُنَهُمْ تَفِيضُ مِنَ الدَّمْعِ مِمَّا عَرَفُوا مِنَ الْحَقِّ ۖ يَقُولُونَ رَبَّنَا آمَنَّا فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ

 

Dan jika mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata sebab kebenaran (Al-Quran) yang  mereka ketahui (dari kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catat kami bersama orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al-Quran dan kenabian Muhammad s. a. w.).

 

Bahkan bangsa jin.

Saat mendengar bacaan Al-Qur’an.

Mereka berkata:

 

QS. Al-Ahqaf: 29–30:

 

“…Kami mendengar bacaan menakjubkan. Ia memberi petunjuk, maka kami pun beriman…”

 

Ini kekuatan suara Al-Qur’an.

 Ia menyentuh telinga.

Masuk hati dan menggugah jiwa.

 

Al-Qur’an turun sebagai bacaan.

Bukan buku cetak

 

Malaikat Jibril kirim wahyu.

Kepada Rasulullah.

 

Bukan berupa tulisan.

Tapi berupa suara.

 

Nabi mendengarkan.

Lalu menghafal.

 

Menyampaikan dengan suara.

Kepada para sahabat.

 

Al-Quran mukjizat tak tertandingi.

 oleh Kata-kata Manusia

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 23.


وَإِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِمَّا نَزَّلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِنْ مِثْلِهِ وَادْعُوا شُهَدَاءَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

 

Dan jika kamu (tetap) ragu tentang Al-Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah 1 surah (saja) yang semisal Al-Quran dan ajak penolongmu selain Allah, jika kamu orang yang benar.

 

 

Catatan.

1)        Hingga kini.

 

2)        Tak ada manusia bisa membuat bacaan seindah, sedalam, dan sekuat Al-Qur’an.

 

3)        Banyak penyair Arab masuk Islam.

 

4)        Sebab mendengar 1 ayat saja.

 

5)        Efek suara Al-Qur’an

6)        Menyentuh siapa saja.

 

7)        Mereka langsung beriman.

8)        Hanya mendengar bacaan Nabi Muhammad.

 

 

Sumber

1)        Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.

2)        ChatGPT.

 

3)        Copilot.

4)        Cici.

 

5)        Claude.

6)        Grok.