Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label ANIES 13 SUNGAI KE JAKARTA 2 SUMBER AIR 11 TEMPAT SAMPAH. Show all posts
Showing posts with label ANIES 13 SUNGAI KE JAKARTA 2 SUMBER AIR 11 TEMPAT SAMPAH. Show all posts

Thursday, July 28, 2022

14183. ANIES 13 SUNGAI KE JAKARTA 2 SUMBER AIR 11 TEMPAT SAMPAH

 

 


 

ANIES 13 SUNGAI KE JAKARTA 2 SUMBER AIR 11 TEMPAT SAMPAH

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

 

 

MONOLOG ANIES BASWEDAN:

TENTANG AIR DAN KEADILAN SOSIAL

 

Air adalah hak asasi manusia.

Seperti tujuan negara ini dibentuk.

 

Maka air harus ditempatkan.

Sebagai syarat terwujudnya.

 

Adanya keadilan sosial.

 

Dalam Indonesia Water and Wastewater Expo and Forum (IWWEF).

Tahun  2019.

 

 Gubernur Jakarta.

Anies Baswedan.

 

Memukau peserta Gala Dinner IWWEF.

Dengan monolog tentang:

 "Visi Air untuk Jakarta”.

 

Anies Baswedan menyatakan.

Jika air sebagai komoditas.

 

Hanya untuk mendapat untung.

Maka itu degradasi.

 

Air sebagai hak asasi manusia.

Seperti tujuan negara ini dibentuk.

 

Air harus dipakai mencapai tujuan:

 “keadilan sosial”.

Bagi seluruh rakyat Indonesia.

 

Anies Baswedan mengajak.

Semua pengelola PDAM.

 

Agar tidak menempatkan air.

Hanya sebagai produk komersial.

 

Anies Baswedan.

Mengajak seluruh pemangku kepentingan.

 

Mulai melihat air .

Sebagai syarat terjadinya keadilan sosial.

 

“Komoditas air.

Harus bukan hanya cari untung.

 

Tapi untuk “Keadilan Sosial”.

Yang saat ini mengalami degradasi.

 

Hari ini.

Air kita tempatkan.

 

Sebagai kegiatan komersial.

Komersial dalam arti for profit.

 

Jika itu terus dilakukan.

Maka tujuan Republik lndonesia.

Tidak pernah tercapai.

 

Anies Baswedan.

Mengajak menempatkan urusan air.

 

Sebagai mandat konstitusi.

Untuk keadilan sosial.

 

Gubernur Jakarta.

Anies Baswedan menegaskan.

 

Semua orang di pusat pengambilan keputusan.

Akan diuji.

 

Yaitu mengambil keputusan.

Untuk kepentingan banyak orang.

 

Atau untuk kepentingan yang sedikit.

 

“Usul saya.

Untuk urusan air.

 

Jangan ambil keputusan.

Bagi kepentingan yang sedikit.

 

Karena air terlalu mendasar.

Untuk kepentingan bangsa kita.

Tapi kerjakan itu untuk Republik.”

 

Anies Baswedan minta.

Agar  saat ambil keputusan soal air.

Untuk kepentingan keadilan sosial.

 

Yaitu memastikan seluruh rakyat.

Mendapat air.

 

Maka akan dicatat dalam sejarah.

 

 “Hari ini,  soal air minum.

Akan jadi sejarah.

 

Karena, nanti ini akan terbereskan.

Jika kita lakukan.

Maka salah satu hal mendasar.

 

Untuk masa depan terbereskan,” papar Anies.

 

Perusahaan milik pemerintah.

Untuk tujuan keadilan sosial.

Dan menjalankan fungsi pembangunan.

 

Anies Baswedan mengingatkan.

Para pendiri Republik Indonesia.

 

Yaitu orang terdidik.

Dan umumnya berasal dari kalangan mampu.

 

Jika mereka mau.

Bisa mengarahkan tujuan Negara.

Bagi dirinya sendiri.

 

Tapi  para pendiri Republik.

Memilih membuat aturan main.

 

Yang membuat setara.

Dan menguntungkan semua orang.

 

“Republik ini didirikan untuk keadilan sosial.

 

Dalam membangun dibuat mekanisme pasar.

 

Tapi, tujuannya bukan for profit.

Tujuan yang ingin dicapai.

 

Yaitu sosial.

Tapi, mekanismenya komersial.

 

Tujuan kita merdeka.

Bukan untuk menggulung kolonialisme.

 

Tujuan kita merdeka.

Untuk menggelar keadilan sosial.

 

Bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Anies.

 

Anies Baswedan menjelaskan.

Bahwa sejak Juli 2010.

Berdasar Resolusi  Sidang Umum PBB.

 

Maka air ditetapkan sebagai Hak Asasi Manusia (HAM).

 

Air jadi kebutuhan paling mendasar.

Tanpa air.

Orang tidak bisa hidup.

 

“Tanpa adanya air.

Tidak terjadi sebuah kota.

 

Tanpa adanya sumber air.

Tidak terjadi sebuah desa.

 

Di mana pun.

Terbentuknya desa atau kota.

Pasti terjadi karena adanya air.

 

Kota Mekah  ada.

Karena sumber air Zam-Zam.

 

 Jakarta tidak seperti ini.

Jika tidak ada sungai yang mengalir. 

 

Semua kota tradisonal di dunia.

Pasti dimulai dengan air,” papar Anies.

 

 

Sejak 10 tahun terakhir.

Indonesia punya masyarakat urban.

Atau penduduk tinggal di kota.

 

Lebih banyak daripada penduduk rural.

Atau tinggal di desa.

 

Sayangnya.

Cara berpikir pengelola air.

Masih belum berubah.

 

Banyak yang masih berpikir.

Seolah masih tinggal di tempat rural.

 

Kebanyakan masih berpikir.

Semua orang bisa punya sumur.

 

Ketergantungan pada air sumur.

Masih tinggi.

 

Hampir semua masyarakat di Indonesia.

Bersyukur bisa mendapat air dari sumur.

Yang tidak terlalu dalam.

 

Hal itu membuat orang merasa aman.

Soal kebutuhan air.

 

Tapi kota terus berkembang.

sayangnya tidak ada orang serius.

 

Berpikir kesulitan ini.

Maka muncul masalah.

 

Dalam beberapa dekade.

Saat bicara pembangunan infrastruktur.

 

Lebih banyak bicarakan.

Soal soal infrastruktur ruang ke-3.

 

Semua banyak bicara.

membangun infrastruktur.

 

Ruang ke-1.

Yaitu rumah.

 

Dan infrastruktur ruang ke-2.

Yaitu tempat kerja atau sekolah.

 

Juga infrastruktur ruang ke-3.

Yaitu antara rumah dan kantor tempat kerja.

 

Menurut Anies Baswedan.

Infrastruktur sesungguhnya.

 

Mendasar bagi masyarakat kota.

Yaitu infrastruktur mikro.

 

Salah satunya.

Yaitu akses air.

 

Yang hampir tidak jadi perhatian serius.

 

“Jadi, problem kita.

Soal air dalam konteks kota.

Dan Indonesia.

 

Padatnya penduduk di Jakarta.

Tidak mungkin lagi.

 

Tiap orang mendapat air.

Dari dalam tanah,” urai Anies.

 

Warga miskin bayar air lebih mahal.

 

Menurut Anies Baswedan.

Untuk urusn air di Jakarta.

 

Terasa lebih mahal jadi orang miskin.

Dibanding orang lebih mampu.

 

Karena orang miskin.

Tidak mendapat akses pipa air.

Jadi  harus bayar air lebih mahal.

 

Jika terus dibiarkan.

Maka ketimpangan soal air.

Makin melebar.

 

“Warga miskin dan yang mampu.

Membayar air dalam angka berbeda.

 

Orang mampu.

Bayar air Rp120 ribu- Rp150 ribu per bulan.

 

Tapi orang tidak mampu.

Harus membeli air per jeriken.

 

Membayar Rp600 ribu per bulan,” papar Anies.

 

 

Dalam soal air juga.

Banyak warga Jakarta sakit.

 

Harus dirawat.

Karena tidak punya akses air bersih.

 

Maka ongkos yang ditanggung pemerintah.

Makin besar.

 

Banyak warga Jakarta.

Yang tingkat sejahtera sulit naik.

 

Karena tidak mendapat akses air bersih yang layak.

 

Tantangan Jakarta saat ini.

Bukan sekadar jumlah penduduk.

 

Tapi juga ketimpangan.

Termasuk ketimpangan akses air.

 

Jumlah penduduk Jakarta 10,3 juta jiwa.

Warga punya cakupan air bersih 62 persen.

 

Masih ada sekitar 4 juta jiwa.

Belum dapat sambungan air bersih.

 

“Strateginya mempercepat ‘munisipalisasi’.

Atas pengelolaan air di Jakarta.

 

Ke depan.

Kita berharap tanggung jawab.

 

Menyediakan air pipa.

Diambil alih pemerintah,” terang Anies.

 

Sejak tahun 1998.

 

Pemerintah Jakarta kerja sama pengelolaan air dengan swasta.

Akan tuntas tahun 2023.

 

Pada 1998.

Ditetapkan target 80 persen.

Pada tahun 2023. 

 

Kini gap-nya masih 20 persen.

Dalam 3 tahun ke depan.

 

Kecil kemungkinan pihak swasta.

Mampu menambah 20 persen lagi

 

Maka Pemprov DKI Jakarta.

Akan ambil alih pengelolaannya.

 

“Jadi, daripada menunggu.

Lebih baik kita kerjakan awal.

Oleh kita sendiri.

 

Harapannya bisa mempercepat.

Tetapi, proses nego tidak mudah.

Semua dalam proses.

 

Jadi, bicara air bersih.

Hak itu masalah.

 

Dalam Ulang Tahun PAM Jaya ke-96 Desember 2018.

 

Semoga dalam Ultah ke-100 PAM Jaya.

Warga Jakarta 100 persen terlayani.

 

PAM singkatan Perusahaan Air Minum.

Bukan air mandi.

 

Tantangan berikutnya.

Yaitu soal air limbah.

 

Persoalan air limbah Jakarta luar biasa.

 

Di Pulau Jawa.

Malah mungkin di seluruh Indonesia.

 

Jakarta satu-satunya kota.

Dengan jumlah terbanyak.

Sungai masuk dalam kota.

 

Ada 13 sungai natural.

Masuk dalam kota Jakarta.

 

Dari 13 sungai natural itu,

Hanya 2 sungai.

 

Yang airnya bisa dipakai.

Sumber air baku, yaitu:

 

1.         Kali Krukut.

2.        Kali Pesanggrahan.

 

Dan 11 sungai lainnya.

Bukan saluran air bersih.

 

Tapi jadi tempat pembuangan sampah.

 

Hal ini membuat Jakarta.

Jadi fenomenal saat banjir.

 

Sekarang Pemprov Jakarta prioritas:

1.        Kebersihan sungai.

 

2.        Siap tanggul di sungai.

 

Untuk pembersihan sampah.

Sebelum masuk Jakarta.

 

Jakarta juga membangun:

 Jakarta Sewerege System

Dengan 7 zona.

 

Semua hal itu.

Tujuannya untuk apa?

 

Yaitu menghadirkan keadilan sosial.

Bagi seluruh warga Jakarta,” tegas Anies Baswedan.

 

 

(Sumber perpamsi)