Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label AL-QURAN INGIN AJARAN ISLAM DILAKUKAN TERPADU. Show all posts
Showing posts with label AL-QURAN INGIN AJARAN ISLAM DILAKUKAN TERPADU. Show all posts

Monday, October 4, 2021

11379. AL-QURAN INGIN AJARAN ISLAM DILAKUKAN TERPADU

 

 



AL-QURAN INGIN AJARAN ISLAM DILAKUKAN TERPADU

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

Al-Quran mengajarkan agar umat lslam melakukan ajaran lslam secara terpadu.

 

Sekilas Al-Quran berisi materi yang sering melompat tak terkait.

 

Padahal jika diamati akan muncul hubungan yang mengagumkan.

 

Al-Quran adalah kitab terpadu.

 

Yang memperhatikan seluruh unsur manusiawi, jiwa, akal, dan jasmaninya.

 

 

Al-Quran menampilkan tentang:

1)     Haramnya makanan tertentu, seperti babi.

 

2)     Ancaman terhadap orang yang enggan menyebarkan ilmu.

 

3)     Anjuran bersedekah.

 

4)     Wajib menegakkan hukum.

 

5)     Wasiat sebelum mati.

 

6)     Wajib berpuasa.

 

7)     Hubungan suami-istri.

 

Ditampilkan Al-Quran secara berurut.

Dalam belasan ayat dalam surah Al-Baqarah.

 

Mengapa demikian?

Mengapa terkesan acak?

 

 

Jawabnya antara lain:

"Al-Quran ingin agar umatnya melakukan ajaran secara terpadu."

 

1.      Menghindari babi tak lebih dianjurkan daripada enggan menyebarkan ilmu.

 

2.      Bersedekah tidak lebih penting daripada menegakkan hukum dan keadilan.

 

3.      Wasiat sebelum mati dan menunaikannya tidak kalah daripada puasa Ramadan.

 

4.      Saat berpuasa dan ibadah lainnya.

Jangan lupa kebutuhan jasmaninya.

Termasuk hubungan intim suami dan istri.

 

Demikian ajaran Al-Quran terlihat terpadu.

 

Al-Quran menempuh berbagai cara untuk menjelaskannya.

 

Antara lain dengan kisah faktual atau simbolik.

 

Al-Quran mengisahkan "kelemahan manusia."

 

Tapi digambarkan dengan kalimat indah lagi sopan.

 

Tanpa mengundang tepuk tangan.

 

Atau membangkitkan potensi negatif.

 

Tapi untuk menekankan akibat buruk kelemahan itu.

 

Atau menggambarkan saat manusia menghadapi godaan nafsu dan setan.

 

KISAH QARUN YANG KAYA RAYA

Ketika Qarun yang kaya raya memamerkan kekayaannya.

 

Dia merasa bahwa kekayaannya hasil ilmu dan jerih payahnya.

 

Juga setelah enggan berkali-kali mendengar nasihat.

 

Maka terjadi bencana longsor.

 

Al-Quran surah Al-Qasas (surah ke-28) ayat 81-82.

 

فَخَسَفْنَا بِهِ وَبِدَارِهِ الْأَرْضَ فَمَا كَانَ لَهُ مِنْ فِئَةٍ يَنْصُرُونَهُ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَمَا كَانَ مِنَ الْمُنْتَصِرِينَ


Maka Kami benamkan Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golongan pun yang menolongnya terhadap azab Allah. Dan dia tidak termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).

 

 

وَأَصْبَحَ الَّذِينَ تَمَنَّوْا مَكَانَهُ بِالْأَمْسِ يَقُولُونَ وَيْكَأَنَّ اللَّهَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ ۖ لَوْلَا أَنْ مَنَّ اللَّهُ عَلَيْنَا لَخَسَفَ بِنَا ۖ وَيْكَأَنَّهُ لَا يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ

 

Dan orang-orang yang kemarin bercita-cita seperti kedudukan Qarun itu, berkata: "Aduhai, benarlah Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dari hamba-Nya dan menyempitkan-Nya; kalau Allah tidak melimpahkan karunia-Nya atas kita benar-benar Dia telah membenamkan kita (pula). Aduhai benarlah, tidak beruntung orang-orang yang mengingkari (nikmat Allah)".

 

 

Sangat wajar.

Banyak orang ingin kaya raya seperti Qarun.

 

Tapi setelah Qarun dan rumahnya yang mewah terbenam ke dalam bumi.

 

Kemudian banyak orang yang sadar.

Bahwa mereka wajib bersyukur dengan apa pun nikmat dari Allah.

 

KISAH NABI YUSUF DAN ZULAIHAH

Al-Quran surah Yusuf (surah ke-12) ayat 23.

 

وَرَاوَدَتْهُ الَّتِي هُوَ فِي بَيْتِهَا عَنْ نَفْسِهِ وَغَلَّقَتِ الْأَبْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ ۚ قَالَ مَعَاذَ اللَّهِ ۖ إِنَّهُ رَبِّي أَحْسَنَ مَثْوَايَ ۖ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ

 

Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini". Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik". Sesungguhnya orang-orang zalim tidak akan beruntung.

 

 

Al-Quran menggambarkan  kenyataan manusia.

Yang tidak harus ditutupi.

 

Tapi tidak juga dibuka lebar.

 

Al-Quran menguraikan jawaban Nabi Yusuf.

 

Yaitu anak muda yang dirayu wanita itu.

 

Dengan 3 alasan penolakan.

Seimbang dengan 3 cara rayuannya.

 

1.      Aku berlindung kepada Allah.

 

2.      Suamimu adalah tuanku.

Yang memperlakukan aku dengan baik.

 

3.      Tak pernah bahagia orang yang berlaku aniaya.

 

 

(Sumber Quraish Shihab)