Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label AL-QURAN TURUN BENTUK LISAN BUKAN TULISAN. Show all posts
Showing posts with label AL-QURAN TURUN BENTUK LISAN BUKAN TULISAN. Show all posts

Tuesday, January 25, 2022

12534. AL-QURAN TURUN BENTUK LISAN BUKAN TULISAN

 

 




AL-QURAN TURUN BENTUK LISAN  BUKAN TULISAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

Allah mewahyukan Al-Quran lewat suara malaikat Jibril.

Kepada Nabi Muhammad.

 

Artinya Al-Quran tidak berwujud lembaran kertas buku.

Tapi berupa suara Malaikat Jibril.

 

Yang menirukan kalamullah.

Yaitu firman  Allah.

 

Setelah menerima wahyu Al-Quran.

 

Nabi Muhammad langsung memanggil para sahabat.

Untuk menyampaikannya.

 

Dan mencatatnya dalam beberapa media. 

 

 

Para sahabat yang diperintahkan menulis wahyu banyak jumlahnya.

 

Orang paling menonjol menuliskan wahyu.

Yaitu Zaid bin Tsabit.

 

Riwayat Zaid bin Tsabit berkata,

 

“Aku penulis wahyu Rasulullah.

 

Rasulullah membacakan kepadaku.

 

Jika sudah selesai.

Rasulullah memerintahkan aku untuk membaca ulang.

 

Maka aku membaca ulang.

 

Jika ada yang terlewat.

Rasulullah membenarkannya.”

 

Rasulullah selalu memanggil Zaid bin Tsabit untuk siap.

 

Kapan pun turun wahyu.

 

Rasulullah bersabda,

 

"Tolong panggilkan Zaid.

Suruh bawa batu, pelepah, dan tulang."

 

Malikat Jibril membacakan Al-Quran dengan suaranya.

 

Lalu didengarkan Nabi Muhammad.

 

Masuk dalam hati sanubari.

Dan tersimpan abadi.

 

Al-Quran surah Al-Qiyamah (surah ke-75)  ayat 16-18.

 

لَا تُحَرِّكْ بِهِ لِسَانَكَ لِتَعْجَلَ بِهِ

 

Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al-Quran karena hendak cepat (menguasai)nya.

 

إِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهُ وَقُرْآنَهُ

 

Sesungguhnya atas tanggungan Kami mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.

 

 

فَإِذَا قَرَأْنَاهُ فَاتَّبِعْ قُرْآنَهُ

 

Jika  Kami telah selesai membacakannya maka ikuti bacaannya.

 

 

ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا بَيَانَهُ


Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kami penjelasannya.

 

Al-Quran surah Al-Alaq (surah ke-96)  ayat 1-5.

 


اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ

 

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan.

 

خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ

 

Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

 

 

اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ

 

Bacalah, dan Tuhanmu Yang Maha Pemurah.

الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ

 

Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam.

,

 

عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

 

Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

 

 

Wahyu turun berupa perkataan.

Yaitu ucapan yang didiktekan.

Lewat malaikat Jibril.

 

Allah mengajari manusia membaca dan menulis.

Memakai pena atau kalam.

 

Al-Quran surah Al-Alaq (surah ke-68)  ayat 1-6.

 

ن ۚ وَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُونَ

 

Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis.

 

مَا أَنْتَ بِنِعْمَةِ رَبِّكَ بِمَجْنُونٍ

 

Berkat nikmat Tuhanmu kamu (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila.

 

 

وَإِنَّ لَكَ لَأَجْرًا غَيْرَ مَمْنُونٍ

 

Dan sesungguhnya bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang tidak putus-putusnya.

 

وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ

 

Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.

 

 

فَسَتُبْصِرُ وَيُبْصِرُونَ

 

Maka kelak kamu akan melihat dan mereka (orang-orang kafir)pun akan melihat.

 

بِأَيْيِكُمُ الْمَفْتُونُ

 

Siapa di antara kamu yang gila.

 

 

Setelah turun wahyu.

Berupa perintah untuk membaca.

 

Kemudian turun wahyu.

Berupa perintah untuk menulis.

 

Allah mulai perintah.

Untuk menulis dengan huruf NUN.

 

Saat itu.

NUN tak punya titik.

 

Ada 15 huruf dasar bahasa Arab.

Yaitu.

1.      Alif.

2.      Bak (tanpa titik).

(Yak, Nun)

 

3.      Khak (tanpa titik).

(Khok)

 

4.      Dal (tanpa titik).

(Dzal)

 

5.      Rak (tanpa titik).

(Zak)

 

6.      Sak (tanpa titik).

(Syak)

 

7.      Shad (tanpa titik).

(Dzod)

 

8.      Thak (tanpa titik).

 

9.      Ain (tanpa titik).

 

10.       Fak (tanpa titik).

 

11.       Lam.

 

12.       Mim.

 

13.       Ha.

 

14.       Wawu.

 

15.       Yak.

 

Bentuk hurufnya ada yang SAMA.

Maka dibedakan dengan:

 TANDA TITIK.

 


 ا  ب  ت  ث  ج  ح  خ  د  ذ    ز  س  ش  ص  ض  ط  ظ ع  غ  ف  ق  ل  م  ن  هـ و  ء  لا

 

Allah kenalkan huruf pada awal surah di Al-Quran.

 

1.      Alif lam mim (2:1).

2.      Alif lam mim (3:1).

 

3.      Alif lma mim shad (7:1).

4.      Alif lam ra (10:1).

 

5.      Alif lam ra (11:1).

6.      Alif lam ra (12:1).

 

7.      Alif lam mim ra (13:1).

8.      Alif lam ra (14:1).

 

9.      Alif lam ra (15:1).

10.               Kaf hak yak ain shad (19:1)

 

11.               Ta ha (20:1).

12.               Ta sin mim (26:1).

 

13.               Ta sin (27:1).

14.               Ta sin mim (28:1).

 

15.               Alif laam mim (29:1).

16.               Alif laam mim (30:1).

 

17.               Alif laam mim (31:1).

18.               Alif laam mim (32:1).

 

19.               Ya sin (36:1).

20.               Shad (38:1).

 

21.               Cha mim (40:1).

22.               Cha mim (41:1).

 

23.               Cha mim ain sin qaf (42:1).

24.               Cha mim (43:1).

 

25.               Cha mim (44:1).

26.               Cha mim (45:1).

 

27.               Cha mim (46:1).

28.               Qaf (50:1).

 

29.               Nun (68:1).

 

Kesimpulan.

 

1.      Al-Quran berbasis hafalan.

2.      Rasulullah dan para sahabat hafal seluruh Al-Quran.

 

3.      Kemudian hafalan Al-Quran dituliskan.

 

4.      Huruf Al-Quran diberi tanda harakat.

 

Agar generasi berikutnya.

Lebih mudah membaca dan menghafalnya.

 

 

(Sumber Agus Mustofa)