AIR ZAM-ZAM STERIL TAK ADA
KUMAN
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
AIR ZAMZAM MENGANDUNG ZAT
PEMBUNUH KUMAN
Tahun 1971, seorang doktor dari Mesir mengatakan kepada media
Eropa, bahwa air zamzam tidak layak minum.
Tidak sehat untuk diminum.
Ia mengatakan bahwa kota Mekah berada di bawah garis permukaan
laut.
Air Zamzam berasal dari air sisa pembuangan penduduk Mekah yang
meresap. Kemudian mengendap bersama air hujan dan keluar dari sumur Zamzam.
Raja Faisal memerintahkan Menteri Pertanian dan Sumber Air
menyelidiki air zamzam.
Sampel air Zamzam dikirim ke Eropa untuk diteliti.
Tariq Hussain, insinyur kimia, sebagai ketua tim.
.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa air zamzam mengandung zat fluorida yang
efektif membunuh kuman.
Air zamzam mengandung kalsium dan garam magnesium lebih tinggi
daripada sumber air di sekitar Mekah.
Rasa air zamzam selalu terjaga.
Sejak zaman dulu sampai sekarang. Rasanya tetap sama.
Juga, tidak ada lumut.
Air zamzam bebas dari kontaminasi kuman.
Anehnya lagi, ketika semua telaga air di sekitar Mekah kering,
sumur zamzam tetap berair.
Sumur air zamzam tidak pernah kering sepanjang zaman.
Dr. Masaru Emoto, penulis buku “The True Power of Water” dari
Universitas Yokohama, Jepang.
Dia meneliti molekul air. Dari sumber air, di berbagai belahan
dunia.
Hasil penelitian membuktikan bahwa air zamzam memiliki struktur
unik dan kemampuan penyembuhan yang luar biasa.
Juga, sejarah telah membuktikan khasiat dan keistimewaan air
zamzam dari zaman ke zaman.
Air zamzam sungguh menakjubkan.
Mengapa?
Berasal dari sebuah cekungan bukit batu hitam gersang.
Dengan curah hujan hanya 10 sentimeter per tahun.
Secara teoritis mustahil di dalamnya terkandung sumber mata air
bersih.
Apalagi airnya amat deras, berkhasiat, dan kaya mineral. Berusia
lebih dari 4.000 tahun.
Sejak putra Nabi Ibrahim dilahirkan. Sampai kini, air zamzam
masih bisa dinikmati seluruh umat manusia dari seluruh dunia. Sungguh
menakjubkan.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Hikmah Ibadah Haji, Departemen
Agama RI, 2004.
2.
Ilyas, Muhammad, DR. Sejarah
Mekah Dulu dan Kini. Penerbit : Al- Rashid, Madina Munawara, Saudi Arabia, 2005.



