Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label AIR KENCING UNTA DI QURAN DAN HADIS. Show all posts
Showing posts with label AIR KENCING UNTA DI QURAN DAN HADIS. Show all posts

Thursday, December 11, 2025

54327. AIR KENCING UNTA DI QURAN DAN HADIS

 


AIR KENCING UNTA DI QURAN DAN HADIS

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM

 

 

 

Penjelasan minum air kencing unta.

1)        Dalam Qur’an dan hadis.

2)        Meluruskan salah paham.

 

3)        Sering dipakai menyerang Islam.

 

A.       APAKAH DI QUR’AN ADA PERINTAH MINUM KENCING UNTA?

 

JAWABAN.

 

1)        Tidak ada ayat Qur’an yang memerintahkan minum air kencing unta.

 

2)        Nol.

3)        Tidak ada.

 

Qur’an hanya sebut unta.

1)        Sebagai hewan ternak.

 

2)        Kendaraan.

3)        Tanda kekuasaan Allah.

 

4)        BUKAN sebagai obat.

5)        BUKAN sumber minuman.

 

B.       HADIS YANG MENYEBUT MINUM KENCING UNTA

 

1)        Satu-satunya sumber adalah hadis sahih.

2)        Dalam kasus khusus.

3)        Bukan hukum umum.

Hadits Ukl/Urainah (Bukhari & Muslim)

 

1)        Beberapa orang suku Ukl/Uraynah datang ke Madinah.

 

2)        Tubuh mereka tidak cocok dengan udara Madinah

 

3)        Nabi ﷺ menyuruh mereka ke luar kota.

4)        Minum air susu unta dan kencingnya

 

5)        Setelah sembuh.

6)        Mereka malah membunuh penggembala dan mencuri unta

 

7)        Hadis ini ada dalam:

 

a.        Sahih Bukhari no. 233, 5686, 5687

b.        Sahih Muslim no. 1671

 

Poin penting:

1)        Ini resep medis RASUL kasus tertentu.

2)        Berdasar pengetahuan pengobatan Arab di abad ke-7.

 

3)        Bukan syariat ibadah.

4)        Tak ada kewajiban.

 

5)        Tak ada anjuran umum.

6)        Bagi semua manusia.

 

C.       CARA ULAMA MENAFSIRKANNYA?

 

Ibnu Hajar Asqalani

 

1)        Bukan hukum umum.

2)        Tapi pengobatan sesuai kondisi pasien

 

3)        Rasul ﷺ ikuti kebiasaan medis Arab pada zamannya

 

 

Imam an-Nawawi

1)        Urine unta tak dianggap suci secara mutlak.

 

2)        Tapi sebagian ulama menilai "khusus untuk pengobatan"

 

3)        Tak berarti umat Islam harus menggunakannya

 

Ibnu Qayim

1)        Urine unta dipakai hanya dalam konteks pengobatan tradisional Arab.

 

2)        Seperti ramuan herbal masa itu.

 

D.       APAKAH DALAM ISLAM WAJIB MENJADIKAN KENCING UNTA SEBAGAI OBAT?

 

Jawaba.

 

1)        Tidak wajib.

2)        Tidak sunah umum.

 

3)        Tidak dianjurkan.

4)        Kecuali dibuktikan manfaatnya secara ilmiah.


Pengobatan Islam dibangun atas kaidah:

 

“Setiap obat yang terbukti secara ilmiah dan tidak haram boleh digunakan.”

 

Mayoritas ulama tegaskan:

1)        Hukum obat ditentukan manfaat dan ilmu.

2)        Bukan oleh tradisi.

 

E.       PERSPEKTIF SAINS MODERN

 

Kencing hewan (termasuk unta)

Berpotensi membawa:

 

1)        bakteri

2)        parasite

 

3)        amonia

4)        urea tinggi

 

5)        Tidak boleh dikonsumsi tanpa kajian medis ketat.

 

 

 

Sebagian penelitian Timur Tengah.

 

1)        Meneliti kandungan kimia urin unta.

2)        Tapi belum ada standar medis global.

3)        Yang menyatakan aman diminum.

 

Kesimpulan medis:

 

1)        Tidak dianjurkan.

2)        Kecuali penelitian ilmiah jelas dan protokol steril tersedia.

 

F.        KESIMPULAN RINGKAS

 

1)        Qur’an tidak memerintahkan minum kencing unta.

 

2)        Hadis menyebutnya sekali, dalam konteks medis tradisional, bukan syariat.

3)        Ulama sepakat: Bukan kewajiban atau Bukan sunah umum.

 

4)        Secara medis modern: tidak aman tanpa riset klinis.

 

5)        Islam membolehkan obat apa pun.

6)        Yang terbukti aman dan bermanfaat.

 

7)        Bukan harus air kencing unta.

 

 

Pendapat 4 Mazhab.

 

1. MAZHAB HANAFI

Hukum kesucian

 

1)        Najis.

2)        Semua air kencing hewan.

 

3)        Termasuk unta.

4)        Dianggap najis.


Dalil:

Peeintah umum menjaga pakaian dari najis

(QS. al-Muddatsir 4).

 

Hukum sebagai obat

 

1)        Boleh dipakai pengobatan darurat.

 

2)        Jika:

a.        tidak ada obat lain,

b.        terbukti bermanfaat,

c.        tidak membahayakan.

 

3)        Pahami hadis Ukl/Urainah kasus khusus.

 

2. MAZHAB MALIKI

 

Hukum kesucian

1)        Air kencing hewan yang dimakan dagingnya (unta, sapi, kambing) adalah suci.

 

2)        Karena hewan itu halal dimakan.

3)        Umumnya kencing tak dianggap bahaya dalam tradisi Arab.

 

4)        Hukum sebagai obat

5)        Boleh meminum kencing unta tanpa harus kondisi darurat.

 

6)        Tapi harus ada manfaat medis.

7)        Tidak membahayakan.

 

3. MAZHAB SYAFI’I

 

Hukum kesucian

1)        Najis.

2)        Termasuk air kencing hewan halal dimakan hukumnya Najis.

 

Hukum sebagai obat

3)        Jika najis, maka haram diminum.

Kecuali:

 

a.        darurat (tidak ada obat lain),

b.        manfaat pasti,

 

c.        atas rekomendasi ahli medis,

d.        tidak membahayakan.

 

4)        Hadis Ukl/Urainah pengecualian.

5)        Kondisi khusus.

6)        Tak jadi hukum umum.

 

4. MAZHAB HANBALI

 

Hukum kesucian

1)        Suci.

2)        Air kencing hewan halal dimakan, hukumnya suci.

3)        Termasuk unta tidak Najis.

 

Hukum sebagai obat

1)        Boleh diminum.

2)        Meskipun tidak darurat.

 

3)        Jika terbukti memberi manfaat.

Karena:

a.        Nabi ﷺ meresepkan dalam hadis sahih,

b.        hewan itu halal dimakan.

 

KESIMPULAN FIQIH

 

1)        Tidak ada mazhab yang mewajibkan minum kencing unta.

 

2)        Syafi’i & Hanafi: najis → hanya boleh kalau darurat.

 

3)        Maliki & Hanbali: suci → boleh jika dianggap obat.

 

4)        Semua mazhab sepakat: ini bukan syariat, tapi pengobatan kasus tertentu.

 

 

Sumber

1)        Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.

2)        ChatGPT.

 

3)        Copilot.

4)        Cici.

 

5)        Claude.

6)        Grok.

7)        Meta AI