Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label AGAMA SUMBER KEKUATAN MOTIVASI. Show all posts
Showing posts with label AGAMA SUMBER KEKUATAN MOTIVASI. Show all posts

Saturday, November 20, 2021

11741. AGAMA SUMBER KEKUATAN MOTIVASI

 




AGAMA SUMBER KEKUATAN MOTIVASI

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Ada 6 tanda bahwa seseorang sudah dewasa dalam beragama, yaitu:

 

1.      Agama sebagai kekuatan motivasi.

2.      Membentuk akhlak yang konsisten.

3.      Komprehensif (berpikir terbuka).

4.      Integral (menyatu).

5.      Heuristik (selalu ingin berkembang).

6.      Koreksi kelebihan dan kekurangannya.

 

 

1.   Agama sebagai kekuatan motivasi

Agama menjadi kekuatan yang memberi motivasi.

Untuk menjalani hidup dengan baik.

 

Agama tak jadi sumber konflik.

Tak jadi beban dalam hidup.

Dan tak jadi sumber gelisah.

 

2.   Agama membentuk akhlak baik yang konsisten

 

Agama bisa menciptakan sikap moral dan perilaku baik yang istikamah.

 

Yaitu sikap teguh pendirian.

Konsisten dalam berbuat baik.

Tak angin-anginan.

 

3.   Komprehensif

Yaitu pikirannya terbuka.

Tak sempit.

Bisa melihat secara utuh dan menyeluruh.

 

Tak mengaku dirinya satu-satunya yang paling benar.

Bisa memahami pendapat lain yang berbeda.

 

4.   Integral

Yaitu nilai agama bisa hidup menyatu dalam dirinya.

Tak terjadi konflik dalam dirinya.

 

Menyatu paket lengkap jasmani dan rohani.

Seimbang urusan dunia dan akhirat.

 

Teratur dalam beribadah dan bekerja.

Serasi dalam kegiatan dan istirahatnya.

 

5.   Heuristic

Yaitu sadar bahwa dirinya manusia biasa.

Yang bisa benar dan salah.

 

Sehingga selalu ingin mencari yang lebih baik dan lebih benar.

Ingin selalu berproses.

 

Selalu menambah wawasan.

Karena terus ingin berkembang.

 

Terbuka menerima saran dan pendapat orang lain dengan baik.

Tak fanatik dan tak menutup diri.

 

7.      Koreksi kelebihan dan kekurangannya

 

Cirinya adalah:

1)     Patuh beragama.

Tanda orang beragama adalah taat menjalankan perintah dan menjauhi larangannya.

 

Jika tak taat itu bukan beragama, tapi hanya ilmu filsafat.

  

2)     Observatif.

Yaitu mencari dasar dan dalil argumennya yang lebih kuat dalam beragama.

 

3)     Kritis.

Yaitu memakai akal sehat untuk meneliti kebenaran suatu argumen.

 

4)     Reflektif.

Yaitu mengevaluasi diri sendiri.

Untuk bahan memperbaiki diri agar lebih baik.

 

5)     Tak dogmatis.

Dogma artinya harus diterima dan tak boleh dibantah.

 

Tak dogmatis artinya diterima tapi dengan syarat harus  diteliti lebih dulu.

 

Manusia bisa salah dan keliru.

Maka perlu diteliti lagi.

 

Tak dogmatis artinya bisa menerima hal baru yang lebih kuat.

Dan bersifat terbuka

Berani mengaku salah, jika memang salah.

 

6)     Tak fanatik.

Yaitu mau evaluasi diri sendiri.

 

Misalnya, Al-Quran pasti benar.

Tapi manusia dalam memahami ayat yang tertulis dalam Al-Quran bisa salah.

Sehingga perlu diteliti lagi.

 

(Sumber Ngaji Filsafat Dr Fahrudin Faiz)