Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label ADA 3 CARA BERSYUKUR ATAS SEMUA NIKMAT ALLAH. Show all posts
Showing posts with label ADA 3 CARA BERSYUKUR ATAS SEMUA NIKMAT ALLAH. Show all posts

Sunday, August 15, 2021

10903. ADA 3 CARA BERSYUKUR ATAS SEMUA NIKMAT ALLAH

 



ADA 3 CARA BERSYUKUR ATAS SEMUA NIKMAT ALLAH

Oleh:Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Syukur (menurut KBBI V) adalah rasa terima kasih kepada Allah.

 

Bersyukur artinya berterima kasih atau mengucapkan syukur.

 

Ada 3 cara mensyukuri nikmat karunia dari Allah, yaitu:

1.      Dengan hati.

2.      Dengan lidah.

3.      Dengan perbuatan.

 

BERSYUKUR DENGAN HATI

 

Cara mensyukuri semua nikmat dengan hati.

 

Yaitu menyadari sepenuhnya bahwa semua nikmat dan karunia yang diterima.

 

Karena anugerah dan kemurahan dari Allah.

 

Ungkapan syukur dengan hati akan mengantarkan  manusia.

 

Untuk menerima  kenikmatan  dengan penuh rela dan ikhlas.

 

Tanpa menggerutu.

 

Dan tidak merasakan keberatan sedikit pun.

 

Serta menyadari betapa besar kemurahan dan kasih sayang Allah.

 

Sehingga terlontar dari lidahnya ucapan pujian kepada Allah. 

 

Al-Quran surah Al-Qashash (surah ke-28) ayat 76-82.

 

Menjelaskan ketika Qarun merasakan berhasil menjadi “konglomerat” yang kaya raya.

 

Hal itu hasil kecerdasan dan kemampuannya.

 

Dinilai oleh Al-Quran sebagai orang kafir.

 

 

Yang tidak mensyukuri nikmat Allah.

 

 Al-Quran surah Al-Qashash (surah ke-28) ayat 78.

 

قَالَ إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَىٰ عِلْمٍ عِنْدِي ۚ أَوَلَمْ يَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ قَدْ أَهْلَكَ مِنْ قَبْلِهِ مِنَ الْقُرُونِ مَنْ هُوَ أَشَدُّ مِنْهُ قُوَّةً وَأَكْثَرُ جَمْعًا ۚ وَلَا يُسْأَلُ عَنْ ذُنُوبِهِمُ الْمُجْرِمُونَ

 

Qarun berkata, “Sesungguhnya aku hanya diberikan harta kekayaan, karena ilmu yang ada padaku”. Dan apakah dia tidak tahu, bahwa Allah sungguh telah membinasakan umat sebelumnya yang lebih kuat darinya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanyakan kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka.

 

 

Al-Quran surah Al-Qashash (surah ke-28) ayat 81.

 

فَخَسَفْنَا بِهِ وَبِدَارِهِ الْأَرْضَ فَمَا كَانَ لَهُ مِنْ فِئَةٍ يَنْصُرُونَهُ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَمَا كَانَ مِنَ الْمُنْتَصِرِينَ

 

Maka Kami benamkan Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golongan pun yang menolongnya terhadap azab Allah, dan dia bukan termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya)”.

 

 

Orang yang bersyukur dengan hatinya.

 

Pada saat ditimpa musibah pun.

 

Dia tetap bersukur dan masih memuji Allah.

 

Karena membayangkan bahwa bencana yang dialaminya pasti lebih kecil daripda malapetaka lain  yang  dapat  terjadi.

 

 

 Dalam KBBI V kata “syukur” bisa diartikan oleh orang yang bersyukur dengan  kata “untung”, dan merasa  lega.

 

Karena musibah yang terjadi lebih ringan daripada yang mungkin bisa terjadi.

 

 Kemudian orang itu akan “tersungkur”.

 

Untuk melakukan “sujud syukur”.

 

Karena sujud syukur adalah wujud syukur  dengan  hati.

 

Yang  dilakukan  pada waktu  hati dan pikiran menyadari.

 

Betapa besar nikmat yang telah diperoleh dari Allah. 

 

BERSYUKUR DENGAN LIDAH

 

Syukur dengan lidah adalah mengakui dengan ucapan.

 

Bahwa semua sumber nikmat dan keberuntungan berasal dari Allah.

 

Sambil memuji Allah dengan ucapan “Alhamdulillah”.

 

Artinya “Segala puji bagi Allah”.

 

Jika kita mengembalikan segala puji  kepada  Allah.

 

Berarti  ketika kita memuji seseorang karena kebaikan atau kecantikannya.

 

Maka pujian itu akhirnya   harus dikembalikan  kepada Allah.

 

Sebab kecantikan dan kebaikan bersumber dari Allah.

 

BERSYUKUR DENGAN PERBUATAN

 

Nabi  Daud dan putranya, Nabi Sulaiman,  memperoleh nikmat sangat banyak.

 

Maka Allah memerintahkan kepada  mereka  untuk bekerja.

 

Sebagai tanda syukur.

 

 

Al-Quran surah Saba (surah ke-34) ayat 13.

 

يَعْمَلُونَ لَهُ مَا يَشَاءُ مِنْ مَحَارِيبَ وَتَمَاثِيلَ وَجِفَانٍ كَالْجَوَابِ وَقُدُورٍ رَاسِيَاتٍ ۚ اعْمَلُوا آلَ دَاوُودَ شُكْرًا ۚ وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ

 

 Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba Ku yang berterima kasih.

 

 

Yang dimaksud dengan “bekerja”.

 

 

Yaitu memakai nikmat dan karunia yang diterima.

 

Sesuai tujuan pemberiannya.

 

 

 Al-Quran surah Ibrahim (surah ke-14) ayat 7.

 

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

 

 Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.

 

 

Redaksi yang dipakai Al-Quran surah Ibrahim (surah ke-14) ayat 7.

 

Bahwa jika seseorang “bersyukur”.

 

Maka janji Allah sangat jelas dan tegas.

 

Tetapi akibat “kekufuran” hanya diberi isyarat.

 

Bahwa siksaan Allah sangat pedih.

 

 

 

  Daftar Pustaka

1.              Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   

2.              Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.              Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.              Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.              Tafsirq.com online.