Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label ADA 2 MODEL PIKIRAN ULAMA IKUT BARAT ATAU APATIS. Show all posts
Showing posts with label ADA 2 MODEL PIKIRAN ULAMA IKUT BARAT ATAU APATIS. Show all posts

Sunday, April 18, 2021

9295. ADA 2 MODEL PIKIRAN ULAMA IKUT BARAT ATAU APATIS

 


ADA 2 MODEL PIKIRAN ULAMA IKUT BARAT ATAU APATIS

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

 

 

Menurut Yusuf Qardhawi, cara berpikir ulama lslam dapat dibagi 2 kelompok, yaitu:

 

 

1)    Mengikuti cara berpikir ahli Barat.

 

 

2)    Mengikuti kitab lama dengan kaku dan apatis.

 

 

Kelompok ke-1:

Ulama ikut cara berpikir ahli Barat.

 

 

Ulama terpesona dengan kilauan kebudayaan Barat.

 

 

Mereka menyembah kebudayaan Barat.

 

 

 Tunduk terhadap tradisi Barat dengan penuh kerendahan.

 

 

Menganggap tradisi Barat harus diterima, tidak perlu ditentang, dan diperdebatkan.

 

 

Jika Islam sesuai dengan pikiran dan tradisi Barat, maka mereka menyambutnya.

 

 

Jika lslam bertentangan dengan tradisi Barat, maka mereka berusaha mencari jalan mendekatkan, menjelaskan, menakwil, atau mengubahnya.

 

 

 

Seolah-olah Islam harus tunduk kepada kebudayaan, filsafat, dan tradisi Barat.

 

 

Misalnya halal dan haramnya: patung, lotre, rente (riba), free love, penonjolan aurat wanita, pria memakai emas dan sutera, serta lainnya.

 

 

 

Juga masalah yang dibolehkan oleh lslam seperti: talak dan poligami.

 

 

Seolah-olah mereka menganggap semua yang halal di Barat ikut menjadi halal dan yang haram ikut menjadi haram.

 

 

Mereka lupa bahwa Islam adalah Kalamullah (firman Allah).

 

 

 

Firman Allah selamanya tinggi dan harus diikuti, bukan mengikuti.

 

 

Firman Allah itu tinggi dan tidak dapat diatasi.

 

 

Al-Quran surah Al-Mukminun (surah ke-23) ayat 71.

 

 

وَلَوِ ٱتَّبَعَ ٱلْحَقُّ أَهْوَآءَهُمْ لَفَسَدَتِ ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ وَمَن فِيهِنَّ ۚ بَلْ أَتَيْنَٰهُم بِذِكْرِهِمْ فَهُمْ عَن ذِكْرِهِم مُّعْرِضُونَ

      

 

Andaikan kebenaran menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasa langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu.

 

 

Al-Quran surah Yunus (surah ke-10) ayat 35.

 

 

قُلْ هَلْ مِن شُرَكَآئِكُم مَّن يَهْدِىٓ إِلَى ٱلْحَقِّ ۚ قُلِ ٱللَّهُ يَهْدِى لِلْحَقِّ ۗ أَفَمَن يَهْدِىٓ إِلَى ٱلْحَقِّ أَحَقُّ أَن يُتَّبَعَ أَمَّن لَّا يَهِدِّىٓ إِلَّآ أَن يُهْدَىٰ ۖ فَمَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَ


Katakan: "Apakah di antara sekutu-sekutumu ada yang menunjuki kepada kebenaran?" Katakan: "Allah yang menunjuki kepada kebenaran". Maka apakah orang-orang yang menunjukkan kepada kebenaran lebih berhak diikuti atau orang yang tidak dapat memberi petunjuk kecuali (bila) diberi petunjuk? Mengapa kamu (berbuat demikian)? Bagaimana kamu mengambil keputusan?

 

 

 

Kelompok ke-2:

Ulama terlalu apatis, pikirannya beku dalam menilai halal dan haram.

 

 

Mereka mengikuti yang sudah ditulis dalam kitab-kitab dan menganggapnya itu adalah Islam.

 

 

Pendapatnya tidak mau bergeser sedikit pun.

 

 

Mereka tidak mau menguji kekuatan dalil yang dipakai oleh mazhabnya.

 

 

Dengan dalil lain untuk ditimbang dan diteliti dalam mengambil  kesimpulan.

 

 

Jika ditanya tentang hukumnya musik, nyanyian, catur, mengajar wanita, wanita membuka wajah dan tangannya, serta lainnya.

 

 

Maka dengan cepat menjawab dengan kata haram.

 

 

Mereka lupa etika yang dipakai oleh salafus-salih (orang-orang dulu yang saleh).

 

 

Para salafus-salih tidak pernah mengatakan haram.

 

 

Sebelum diketahuinya dalil mengharamkannya dengan jelas dan tegas.

 

 

 Tentang halal yang belum jelas, mereka mengatakan:

 

 

"Kami membenci", "Kami tidak suka", dan sejenisnya.

 

 

 

Yusuf Qardhawi berusaha tidak termasuk kelompok ke-1 dan ke-2 di atas.

 

 

Yusuf Qardhawi tidak rela menjadikan Barat sebagai suatu persembahan.

 

 

Setelah menerima Allah sebagai Tuhan.

 

 

Islam sebagai agama.

 

Dan Muhammad sebagai Rasul.

 

 

 

Rasio Yusuf Qardhawi berpendapat tidak mau terikat suatu mazhab.

 

 

Tidak mau dalam seluruh masalah.

 

 

Salah atau benar hanya ikut satu mazhab tertentu.

 

 

 

Ibnul Jauzie berpendapat taqlid menghilangkan arti rasio.

 

 

Karena rasio diciptakan oleh Allah untuk berpikir dan menganalisa.

 

 

 

Sangat buruk orang yang diberi lilin.

 

 

Tetapi dia berjalan dalam kegelapan.

 

 

 

Yusuf Qardhawi tidak mau mengikat diri pada salah satu mazhab fiqih yang ada di dunia ini.

 

 

 

Kebenaran bukan dimiliki oleh satu mazhab saja.

 

 

 

Para  imam mazhab tidak pernah menganjurkan demikian.

 

 

 

Para imam mazhab berijtihad untuk mengetahui yang benar.

 

 

 

Jika ternyata ijtihadnya salah, maka akan mendapat 1 pahala.

 

 

Jika ijtihadnya benar, maka akan mendapat 2 pahala.

 

 

 

Imam Malik berkata,

 

"Setiap orang, pendapatnya boleh diambil dan boleh ditolak.

 

 

Kecuali Nabi Muhammad."

 

 

 

Imam Syafii berkata,

 

 

"Apa yang saya anggap benar mungkin juga salah.

 

 

Dan yang saya anggap salah mungkin juga benar."

 

 

 

Tidak pantas muslim alim, berpengetahuan, dan memiliki alat menguji, dia menjadi tahanan suatu mazhab.

 

 

Atau tunduk kepada pendapat seorang ahli fiqih.

 

 

 

Seharusnya dia mau menjadi tawanan hujjah dan dalil.

 

 

 

Selama dalil sah dan hujjahnya kuat, maka lebih patut diikuti.

 

 

 

Jika sanadnya lemah dan hujjahnya tidak kuat, maka harus ditolak.

 

 

 

Ali bin Abi Thalib berkata,

 

 

”Jangan kamu kenali kebenaran karena manusianya.

 

 

Tetapi kenali kebenaran, maka kamu akan kenal orangnya."

 

 

 

Islam memancar dengan membawa sejumlah dalil.

 

 

Islam adalah agama universal dan abadi.

 

 

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 138.

 

 

صِبْغَةَ ٱللَّهِ ۖ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ ٱللَّهِ صِبْغَةً ۖ وَنَحْنُ لَهُۥ عَٰبِدُونَ

(lslam) adalah ciptaan Allah. Dan siapakah yang lebih baik ciptaannya selain Allah? Dan hanya kepada-Nya kami menyembah.

 

 

 

 

Daftar Pustaka.

1.    Qardhawi, Yusuf. Halal dan halam dalam lslam. Penerbit Bina Ilmu, 1993.

2.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.

3.    Tafsirq.com online.