Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label ADA 5 TANDA ORANG YANG SULIT KAYA HARTA. Show all posts
Showing posts with label ADA 5 TANDA ORANG YANG SULIT KAYA HARTA. Show all posts

Monday, July 26, 2021

10608. ADA 5 TANDA ORANG YANG SULIT KAYA HARTA

 





ADA 5 TANDA ORANG YANG SULIT MENJADI KAYA  HARTA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Bill Gates berkata,

 

“Lahir dalam kondisi miskin.

Itu bukan salah kita.

 

Tapi mati dalam kondisi miskin

Itu mutlak salah kita.”

 

Ada 5 tanda orang yang sulit menjadi kaya harta, yaitu:

 

1.      Selalu menyalahkan orang lain.

2.      Menganggap uang itu tidak penting.

3.      Memaksa membeli barang yang tak mampu dibeli.

4.      Selalu merasa kurang, sehingga sulit bersyukur.

5.      Tak punya dorongan untuk hidup lebih baik.

 

1.   Selalu menyalahkan orang lain

Yaitu orang yang suka menyalahkan pihak lain.

 

Saat gagal, maka dia menyalahkan lingkungannya

 

Dia suka menyalahkan orang tuanya.

Menyalahkan saudaranya yang tak mendukung.

 

Menyalahkan suami atau istrinya yang tak membantunya.

 

Dia menyalahkan aturan pemerintah.

 

Dan kesalahan pihak lainnya.

Sehingga dia gagal.

 

Dia punya banyak alasan untuk menyalahkan orang lain.

 

Tiap gagal.

Dia selalu melimpahkan kesalahan kepada orang lain.

 

Dia selalu membela diri.

Bahwa dirinya tidak sukses.

 

Bukan salahnya sendiri.

Tapi yang salah adalah pihak lain.

 

 Dia menganggap yang salah bukan dirinya.

Dan menganggap dirinya adalah korban.

 

Ada ilustrasi menarik

Ada 2 orang  dalam penjara yang sama.

 

Ada jendela kecil di tembok penjara itu.

 

Orang ke-1 lewat jendela kecil selalu melihat keluar hal-hal yang indah dan  positif.

Sehingga wajahnya selalu tersenyum dan cerah.

 

Dia melihat tumbuhan hijau, langit biru, dan bintang kemintang yang indah.

 

Orang ke-2 lewat jendela kecil melihat hal-hal yang jelek dan negatif.

 

Dia melihat tumpukan sampah, kotoran, dan yang jelek lainnya.

 

Sehingga wajahnya selalu tampak lusuh, kusut, dan kumal.

Dari tempat yang sama.

Bisa memunculkan perbedaan spirit yang berlawanan.

 

Spirit yang baik adalah jika gagal.

 

Maka fokusnya memperbaiki diri.

Bukan menyalahkan orang lain.

 

Memang menyalahkan orang lain itu mudah.

Dan semua orang bisa melakukannya.

 

Tapi kita tak bisa belajar dari kegagalan.

 

Sehingga kita tak pernah bisa meningkat menjadi lebih baik lagi.

 

 

2.   Menganggap uang tidak penting

 

Pikiran sangat berpengaruh terhadap sikap dan perbuatan kita.

 

Jika kita anggap uang  itu tak penting

Maka uang tak akan tertarik  mendekat kepada kita.

 

Memang uang bukan segalanya.

Tapi semuanya butuh uang.

 

Sehingga perlu kerja keras.

Dan berinovasi untuk menghasilkan banyak uang.

 

Jika kita anggap uang tak penting.

Maka kita bekerja seadanya.

 

 

3.   Memaksa membeli barang yang tak mampu dibeli

 

Yaitu kita membeli karena keinginan

Bukan karena kebutuhan.

 

Ingin dipamerkan dan ingin  dipuji orang.

 

Apalagi jika membeli sesuatu di luar kemampuan kita.

 

 Hal itu sama dengan  bunuh diri.

 

Sebaiknya kita beli apa yang kita butuhkan.

Bukan apa yang kita inginkan.

 

4.   Selalu merasa kurang, sehingga sulit bersyukur

 

Yaitu sikap yang selalu merasa kurang.

 

Apa pun yang sudah dimiliki

Dia masih selalu merasa kurang.

 

Sehingga dia sulit berbagi kepada orang lain.

 

Padahal makin banyak kita berbagi kepada orang lain.

Maka makin banyak yang kita peroleh.

 

Makin banyak kita berbagi kepada orang tua, saudara, kerabat lainnya.

 

Maka makin banyak rezeki yang kita dapatkan.

 

Bisa berupa kesehatan, umur yang panjang.

Dan nikmat lainnya.

 

5.   Tak punya dorongan untuk hidup lebih baik.

 

Sehingga tak punya semangat  untuk hidup lebih baik.

 

Tak ingin mengembangkan kemampuannya.

 

Buya Hamka berkata,

 

“Jika hidup hanya sekedar hidup, maka babi di hutan juga hidup.

 

Jika kerja hanya sekedar bekerja, maka monyet di hutan pun bekerja.”

Dalam bekerja perlu 3 hal, yaitu:

 

1.      Kerja keras.

2.      Kerja cerdas.

3.      Kerja ikhlas.

 

 

Kerja keras itu pakai otot.

Kerja cerdas itu pakai otak.

Kerja ikhlas itu pakai hati.

 

Sukses dan gagal itu punya pola tertentu.

 

Ternyata, sukses itu berpola.

Dan gagal juga ada polanya.

 

Artinya, seseorang akan sukses dalam hidupnya bisa diprediksi.

 

Dan orang yang akan gagal dalam kariernya juga bisa diprediksi.

 

Prediksinya hampir mendekati kebenaran.

 

 

Allah berfirman,

“Berdoalah kepada-Ku, pasti akan Aku penuhi.”



Al-Quran surah Al-Mukmin/Al-Ghofir (surah ke-40) ayat 60.

 

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

 

Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku-kabulkan bagimu. Sesungguhnya orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina".

 

Terkadang kita berdoa saja tak berani.

Tak serius dan menganggapnya tak mungkin.

 

 

Al-Quran surah Ar-Ra’du (surah ke-13) ayat 11.

 

لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ

 

Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan jika Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

 

Allah berfirman,

 

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah keadaannya sendiri.”

 

Ayat di atas bisa diartikan.

1.      Allah yang akan mengubah keadaan suatu kaum.

2.      Tapi setelah kaum itu berusaha mengubahnya.

 

 

(Sumber Abdi Suardin)