Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label ADA 5 CARA MEMBACA ALQURAN. Show all posts
Showing posts with label ADA 5 CARA MEMBACA ALQURAN. Show all posts

Thursday, July 11, 2024

34158. ADA 5 CARA MEMBACA ALQURAN

 


ADA 5 CARA MEMBACA AL-QURAN

Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

 Tertib urutan surah dan ayat.

Dalam mushaf Al-Quran.

Yang dibaca sekarang.

 

Hasil susunan Nabi Muhammad.

Berdasar bimbingan Allah.

 

 Umat Islam baca mushaf A-Quran.

 Mulai surah ke-1.

Yaitu surah Al-Fatihah.

 

Sampai surah ke-114.

Yaitu surah An-Nas.

 

Umat Islam baca Al-Quran.

Seperti baca bahasan.

Melompat 1 topik ke topik lain.

 

Ada orang membaca.

Dengan pendekatan tematik.

Terkait tema tertentu.

 

Ada yang membaca.

Sesuai urutan kronologis turunnya.

 

  Pertanyaannya,

 

 “Apakah maksudnya kitab mushaf Al-Quran yang ada sekarang.

 

Tak tersusun urutan kronoligis turunnya?”

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 121.


الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلَاوَتِهِ أُولَٰئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ ۗ وَمَنْ يَكْفُرْ بِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

 

Orang-orang yang telah Kami berikan Kitab padanya, mereka membaca dengan bacaan sebenarnya, mereka beriman padanya. Dan barang siapa ingkar padanya, maka mereka orang yang rugi.

 

Secara keseluruhan.

Al-Quran sebuah ilmu.

 

Atau sebentuk ilmu.

Mengandung nilai ilmiah.

 

Yang sudah, masih, dan akan.

Bisa terus dibuktikan.

Benarnya secara ilmiah.

 

Banyak orang sudah buktikan.

Kebenaran Al-Quran.

Dalam berbagai disiplin ilmu.

 

Kita  bisa baca banyak buku.

Kebenaran Al-Quran di internet.

 

Misalnya.

1)        Harun Yahya.

2)        Zakir Naik.

 

3)        Maurice Bucaille.

4)        Dan lainnya.

 

Nilai keilmuan dalam Al-Quran.

Cakup sains dan filsafat.

 

Al-Quran ajarkan.

1)        Cara lihat dunia.

2)        Konsep budaya.

 

3)        Konsep peradaban.

4)        Konsep pribadi.

5)        Konsep akhlak.

 

Tujuan utama ajaran Al-Quran.

Yaitu konsep:

 

1)        Filsafat budaya.

2)        Peradaban.

 

3)        Kepribadian.

4)        Akhlak.

 

Terkait sains dan teknologi.

Hanya ‘sampiran’ pantun.

 

Berfungsi kuatkan pesan inti.

Yang disampaikan.

 

Dalam segi teknik atau cara.

Atau seni penguraian pesan.

 

Al-Quran punya gaya berbeda.

Dari buku ilmiah manusia.

 

Orang biasa baca buku ilmiah.

Karangan manusia.

 

Pada umumnya heran.

Melihat susunan mushaf

Dan gaya bahasa Al-Quran.

 

 Dalam segi gaya bahasa atau “uslub”.

Bahasa Al-Quran sangat kental.

 

1)        Warna sastra.

2)        Kentara unsur puisi.

 

3)        Konsisten tonjolkan ciri.

 

Sajak persamaan atau bunyi sesuai.

Pada tiap akhir kalimat dan ayat.

 

Dalam segi ini.

Paling sulit dimunculkan.

Dalam terjemahan.

 

HB Yassin buat terjemahan.

 Al-Quran puitis.

Bisa disebut gagal.

 

Sebagai ilmu.

Al-Quran dirancang jadi pedoman hidup.

 

Bagi manusia.

Selain ada sains dan filosofi.

 

Al-Quran muat ajaran hidup praktis.

Buktinya.

 

Ajaran Al-Quran dilakukan cicilan.

Dan berangsur-angsur.

 

Hal itu keistimewaan Al-Quran.

Untuk penuhi kebutuhan pragmatis.

 

Dakwah Nabi Muhammad.

Dan para pendukung awal.

 

 Al-Quran sebagai ilmu peradaban.

Masuk dimensi Sejarah.

 

Berhadapan gejolak psikologis.

 Nabi Muhammad dan pengikut awal.

 

Tampil dalam sosial dan politik.

Alternatif solusi kemelut.

 

Pengajaran Al-Quran 23 tahun.

Banyak orang kurang peduli.

 

Dalam jangka waktu 23 tahun.

Seiring ajaran Al-Quran.

 

Mengalir proses dakwah.

Berdampak  lokal dan global.

 

Dari proses ajaran dan dakwah Al-Quran.

Lahir agama dunia baru.

Yaitu Islam.

 

 Setelah Al-Quran diajarkan.

 Dan diterapkan pragmatis.

 

Penuhi kebutuhan zaman.

Dengan segala kondisinya.

 

Lalu Al-Quran  disusun jadi buku.

Penyusunan Al-Quran jadi buku.

 

Bukti Al-Quran keseluruhan.

Sebagai sebuah ilmu.

 

  Sebuah ilmu disusun, dituturkan dan ditulis.

Berdasar rangkaian tertentu.

 

1)                Mulai Pembukaan.

2)                Disusul Uraian.

3)                Ditutup Kesimpulan.

 

  Al-Quran dibukukan.

 Surah Al-Fatihah.

 

Artinya “pembuka”.

Dalam urutan pertama.

 

Setelah itu.

Beberapa surat panjang.

Sebagai uraian.

 

Diakhiri beberapa surah pendek.

Sebagai kesimpulan.

 

Susunan buku atau mushaf Al-Quran.

Penuhi syarat ilmiah.

 

  Susunan topik Al-Quran.

Melompat-lompat dan kacau.

 

Terkandung rahasia tertentu.

Bukti Al-Quran istimewa.

 

Berbeda dengan buku

Karangan manusia.

 

Al-Quran anugerah Allah.

Sebagai teman hidup.

 

Bagi umat Islam.

Sepanjang zaman.

 

Umat Islam selalu membacanya.

Berulang-ulang, seumur hidupnya.

 

Makin sering membaca.

Makin akrab dengan A-Quran.

 

Makin tahu dan paham.

Seluk-beluknya.

 

Ada 5 cara baca Al-Quran.

 

1.        Al-Quran sebagai ilmu.

Berisi:

 

1)        Pendahuluan.

2)        Uraian.

3)        Simpulan.

 

2.        Al-Quran dalam prrincian per surah punya susunan sama.

 

Berisi:

1)        Ayat pendahuluan.

2)        Ayat berisi gagasan inti.

 

3)        Berisi uraian.

4)        Simpulan.

 

3.        Mengacu surah Al-Muzzammil.

Membaca Al-Quran mulai:

 

1)        Mudah.

2)        Biasa.

3)        Sulit.

 

Menurut pembaca.

 

4.        Ayat menafsirkan ayat lain.

 

Banyak istilah Al-Quran.

Dijelaskan Al-Quran sendiri.

 

Misalnya.

Istilah “al-muttaqin”.

Dijelaskan dalam surah Al-Baqarah.

 

Ada pula istilah.

Dijelaskan terpisah dalam surah lain.

 

5.        Baca Al-Quran tematik.

 

Menurut tema tertentu.

Untuk cari penjelasan Al-Quran.

Tentang soal tertentu.

 

 

 

Daftar Pustaka

1.        Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

2.        Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

3.        Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2