Saturday, October 5, 2024

36986. ADA 5 CARA MEMBACA ALQURAN

 






ADA 5 CARA MEMBACA AL-QURAN

Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Ada 5 cara membaca Al-Quran.

Yaitu:

 

1)             Al-Quran sebagai ilmu.

Pendahuluan, uraian, dan simpulan.

 

2)           Al-Quran perincian surah.

Pendahuluan, gagasan inti, uraian, dan simpulan.

 

3)            Mulai materi mudah, sedang, dan sulit.

Menurut  pembaca.

 

4)          Sebagian ayat dan surah saling menafsirkan.

5)           Secara tematik untuk tema tertentu.

 

Tertib urutan surat dan ayat.

Dalam mushaf Al-Quran.

Yang kita baca sekarang ini.

 

Hasil susunan Nabi Muhammad.

Berdasar bimbingan Allah.

 

Umat Islam baca mushaf A-Quran.

Mulai surah ke-1.

Yaitu surah Al-Fatihah.

 

Sampai surah ke-114.

Yaitu surah An-Nas.

 

Umat Islam baca Al-Quran.

Seperti baca bahasan.

Melompat topik ke topik lainnya.

 

Ada orang membacanya.

Dengan pendekatan tematik.

 

Terkait tema tertentu.

Ada pula yang membacanya.

Sesuai urutan kronologis turunnya.

 

 “Apakah maksudnya kitab mushaf Al-Quran yang ada saat sekarang.

Tak tersusun urutan kronoligis turunnya?”

 

Profesor Quraish Shihab menjelaskan.

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 121.


الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلَاوَتِهِ أُولَٰئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ ۗ وَمَنْ يَكْفُرْ بِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

 

Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan sebenarnya, mereka beriman kepadanya. Dan barang siapa ingkar kepadanya, maka mereka orang rugi.

 

Secara keseluruhan.

Al-Quran adalah sebuah ilmu.

 

Atau sebentuk ilmu.

Mengandung nilai ilmiah.

 

Yang sudah, masih, dan akan terus dibuktikan benarnya.

Secara ilmiah.

 

Banyak orang sudah menemukan pembuktian kebenaran Al-Quran.

Lewat berbagai disiplin ilmu.

 

Sekarang banyak buku.

Terkait kebenaran Al-Quran di internet.

 

Misalnya tulisan:

 

1)        Harun Yahya.

2)        Zakir Naik.

3)        Maurice Bucaille.

4)        Dan lainnya.

 

Nilai ilmu dalam Al-Quran.

Mencakup sains dan filsafat.

 

Al-Quran ajarkan cara pandang pada:

 

1)        Dunia.

2)        Konsep budaya.

 

3)        Konsep peradaban.

4)        Konsep kepribadian.

5)        Konsep akhlak.

 

 Tujuan utama ajaran Al-Quran.

Yaitu konsep:

 

1)             Filsafat budaya.

2)             Peradaban.

 

3)             Kepribadian.

4)             Akhlak.

 

Terkait dengan:

 

1)             Sains.

2)             Teknologi.

 

Hanya ‘sampiran’ dalam pantun.

Menguatkan pesan inti.

Yang disampaikan.

 

 Dalam segi:

1)        Teknik atau cara.

2)        Seni uraian pesan.

 

Al-Quran punya gaya berbeda.

Dari buku ilmiah manusia.

 

Orang biasa baca buku ilmiah.

Karangan manusia.

 

Merasa heran lihat susunan mushaf

Dan gaya bahasa Al-Quran.

 

  Dalam segi gaya bahasa atau “uslub”.

Bahasa Al-Quran:

 

1)        Sangat kental warna sastra.

2)        Sangat kentara unsur puisi.

 

3)        Sangat jelas konsisten.

Menonjolkan ciri.

 

Sajak persamaan atau sesuai bunyi.

Tiap akhir kalimat dan ayat.

 

Dalam segi ini.

Paling sulit dalam terjemahan.

 

HB Yassin

Buat terjemahan Al-Quran puitis.

Bisa disebut gagal.

 

 Sebagai ilmu.

Al-Quran dirancang :

 

1)        Jadi pedoman hidup manusia.

2)        Selain nilai sains dan filosofis.

 

3)        Al-Quran beri ajaran hidup  praktis.

 

 Kepraktisan Al-Quran.

Dibuktikan dengan:

 

1)             Cara ajaran cicilan.

2)             Berangsur-angsur.

 

Hal itu istimewa Al-Quran.

1)        Penuhi kebutuhan pragmatis dakwah Nabi Muhammad.

2)        Dan pendukung awalnya.

 

Al-Quran sebagai ilmu peradaban.

Masuk dimensi sejarah.

 

Berhadapan gejolak psikologis Nabi Muhammad.

Dan para pengikut awalnya.

 

Tampil dalam situasi sosial dan politik.

Alternatif atasi kemelut.

 

 Ajaran Al-Quran dilakukan 23 tahun.

Banyak orang kurang peduli.

Dalam waktu 23 tahun.

 

Seiring ajaran Al-Quran.

Mengalir proses dakwah.

Berdampak  lokal sampai global.

 

 Dari proses dakwah Al-Quran.

Lahir agama dunia baru.

Yaitu agama Islam.

 

 Setelah Al-Quran.

 

1)        Selesai diajarkan.

2)        Diterapkan pragmatis.

 

3)        Penuhi kebutuhan zaman.

4)        Dengan segala situasi dan kondisinya.

 

Lalu Al-Quran  disusun.

Jadi sebuah buku.

 

 

Penyusunan Al-Quran jadi buku.

Seperti kita dapati sekarang.

 

Bahwa seluruh Al-Quran.

Jelas sebuah ilmu.

 

 Sebuah ilmu disusun, dituturkan dan dituliskan.

 

Berdasar tertib atau susunan rangkaian tertentu.

 

Mulai :

1)                Pembukaan.

2)                Uraian.

3)                Kesimpulan.

 

 Al-Quran dibukukan.

Surat Al-Fatihah .

 

Yang artinya “pembuka”.

Pada urutan pertama.

 

Setelah itu diletakkan.

Beberapa surah panjang.

Sebagai uraian.

 

Diakhiri beberapa surah pendek.

Sebagai kesimpulan.

 

Susunan buku atau mushaf Al-Quran.

Penuhi syarat ilmiah.

 

Susunan topik Al-Quran .

Melompat-lompat dan kacau.

 

Tekandung rahasia tertentu.

Bukti Al-Quran istimewa.

Berbeda dengan buku manusia.

 

Al-Quran anugerah Allah.

1)                Sebagai teman hidup.

2)                Bagi umat Islam sepanjang zaman.

 

3)                Umat Islam  baca berulang-ulang.

4)                Dalam seumur hidupnya.

 

5)                Makin sering membacanya.

6)                Makin akrab dengan A-Quran.

 

7)                Makin paham seluk-beluknya.

 

 

 Cara membaca Al-Quran.

1.        Al-Quran sebagai ilmu.

Al-Quran sebagai ilmu.

Berisi : pendahuluan, uraian, dan simpulan.

 

2.        Al-Quran perincian per surah.

Punya susunan sama.

Yaitu ada ayat pendahuluan, berisi gagasan inti, uraian, dan simpulan.

 

3.        Mengacu surah Al-Muzzammil.

Membaca Al-Quran bisa mulai yang mudah, sampai sulit, menurut penilain pembaca.

 

4.        Ada dalil mengatakan.

Bahwa ayat dan surat.

Saling menafsirkan.

 

 Banyak istilah Al-Quran.

 Dijelaskan Al-Quran sendiri.

 

Misalnya.

 

Istilah “al-muttaqin”.

Dijelaskan dalam rangkaian ayat

Dalam surah Al-Baqarah.

Juga ada istilah.

Dijelasankan terpisah.

Dalam surah lain.

 

5.        Membaca Al-Quran tematik.

Menurut tema tertentu.

 

Sangat bagus cari penjelasan Al-Quran.

Tentang tema tertentu.

 

 

Daftar Pustaka

1.Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

2.Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

3.Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

0 comments:

Post a Comment