Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label ANIES BASWEDAN PENDIDIKAN KARAKTER KOMPETENSI LITERASI. Show all posts
Showing posts with label ANIES BASWEDAN PENDIDIKAN KARAKTER KOMPETENSI LITERASI. Show all posts

Saturday, October 30, 2021

11474. ANIES BASWEDAN PENDIDIKAN KARAKTER KOMPETENSI LITERASI

 





ANIES BASWEDAN PENDIDIKAN KARAKTER KOMPETENSI LITERASI

Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Anis Baswedan menyatakan.

Ada 3 komponen utama pendidikan abad ke-21.

Yaitu:

1.      Karakter.

2.      Kompetensi.

3.      Literasi.

 

 

Komponen karakter meliputi:

1.       Akhlak (moral).

2.      Kinerja.

 

 

Komponen akhlak (moral), yaitu:

1.      Beriman.

2.      Bertaqwa.

3.      Jujur.

4.      Rendah hati.

 

Komponen kinerja, yaitu:

1.      Kerja keras.

2.      Tangguh.

3.      Tak mudah menyerah.

4.      Tuntas.

 

Komponen  kompetensi, yaitu:

1.      Berpikir kritis.

2.      Kreatif.

3.      Komunikatif.

4.      Kolaboratif.

 

Kita tak ingin anak moralnya bagus.

Tapi pemalas.

 

Atau pekerja keras.

Tapi pembohong.

 

Kita usahakan semuanya baik.

 

Komponen  literasi.

Yaitu wawasan terbuka, meliputi:

1.      Literasi baca.

2.      Literasi budaya.

3.      Literasi teknologi.

4.      Literasi keuangan.

 

Para pengelola institusi pendidikan.

Agar tidak terpukau masa lalu.

Tapi harus gelisah terhadap masa depan.

Yaitu gelisah terhadap sekolah terbaik dunia hari ini.

 

Jangan puas dengan melihat masa lalu.

 

Semuanya harus disiapkan.

Di ruang keluarga dan kelas.

 

Pernyataan saya kutip.

Dalam perbincangan santai dengan Profesor Erry Amanda (2018).

Dia berkata,

“Ada pintu yang hancur.

Karena ditendang anak kecil.

 

Bukan karena hebatnya tendangan anak kecil.

Tapi pintu itu sudah rusak sebelumnya.”

 

Pernyataan ini sederhana.

 

Tapi punya makna luas.

Dan membangun kesadaran bagi kita.

 

Remaja putri dan putra.

Saat dini hari masih berkeliaran di jalanan.

Apakah sekolah dan lingkungan memberi hak kebebasan.

Dan tanggung jawab atas pembiaran itu?

 

Awal pendidikan moral dan akhlak untuk anak mulai dari keluarga.

 

Orang tua wajib menyadari.

Bahwa pembentukan karakter.

 

Yaitu moral, akhlak, budi pekerti, dan kinerja.

Mulai dari lingkungan keluarga.

 

 

Keluarga juga sebagai pintu gerbang kompetensi.

 

Yaitu berpikir kritis, kreatif, komunikatif, kolaboratif.

Untuk memaksimalkan  seluruh kompetensi anak dalam ruang keluarga.

 

Komunikasi yang dijalin secara harmonis.

Membuat rumah seperti surga bagi anak-anak.

 

Berbagai macam komponen juga  harus disiapkan.

 

Oleh institusi pendidikan dalam ruang kelas.

 

Membaca buku dan menulis.

 

Suatu keharusan bagi guru.

 

Inilah literasi.

 

Literasi guru dapat dirasakan dan dinikmati.

Sebagai model bagi siswa.

 

 

Pembentukan karakter, kompetensi, dan literasi.

 

Bisa tercapai dengan baik.

 

Jika guru dan orang tua menjalankan tugasnya dengan  baik.

 

Hubungan keluarga, guru, dan sekolah.

Yang menyenangkan, bersahabat,  dan  terbuka.

 

Amat menentukan  perkembangkan kepribadian siswa.

 

Pendidikan diciptakan untuk kebahagiaan.

 

Cara menasihati siswa sangat berpengaruh dalam membentuk karakternya.

 

Anak-anak ibarat kertas putih.

 

Maka kita yang menulisi mereka.

 

Pada saat mereka belum paham banyak hal.

 

Sampai mereka siap untuk terbang.

 

Maka mereka sendiri.

Yang akan mengisi lembaran buku kehidupan secara merdeka.

 

(Sumber Anies Baswedan)