Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label ANIES BASWEDAN DORONG ORANG BAIK MASUK POLITIK. Show all posts
Showing posts with label ANIES BASWEDAN DORONG ORANG BAIK MASUK POLITIK. Show all posts

Tuesday, October 18, 2022

15404. ANIES BASWEDAN DORONG ORANG BAIK MASUK POLITIK

 

 


 

ANIES BASWEDAN DORONG ORANG BAIK MASUK POLITIK

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Anies di NasDem Memanggil:

Soekarno-Hatta.

 Pilih Jalan Perjuangan.

 

Dukung Orang Baik Masuk Politik.

 

Anies Baswedan.

Pidato di NasDem Memanggil.

Di NasDem Tower.

 

Gondangdia.

Jakarta.

Senin (17/10/2022).

 

Anies Baswedan menjelaskan.

 

Jika ingin republik lebih baik.

Jika ingin keputusan lebih baik.

 

Maka orang-orang baik.

Harus masuk dalam politik.

 

Jika orang baik.

Masuk politik.

Dimasalahkan.

 

Dan orang bermasalah.

Masuk politik.

Tak dimasalahkan.

 

Maka bangsa ini.

Sedang menghadapi masalah.

 

Bakal calon presiden Partai NasDem.

 Anies Baswedan.

 

Pidato  dalam ‘NasDem Memanggil’.

Di NasDem Tower.

 

Jakarta Pusat.

Senin malam (17/10/2022).

 

Anies Baswedan.

Doktor kebijakan publik.

Lulusan Amerika Serikat.

 

Cerita Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

 

Digodok hanya 1,2 kilometer.

Dari NasDem Tower.

 

“Para founding fathers berdebat.

Berdiskusi.

 

Ada beda pandangan.

Tapi mereka semua.

 

Dipersatukan rasa cintanya.

Kepada bangsa dan negara.

 

Yang akan didirikan,” ujar Anies.

 

Cinta itu melampaui perbedaan.

Maka mereka bersatu.

 

Jika dilihat latar belakangnya.

Luar biasa variasinya.

 

Ada insinyur, doktorandus, dan doktor.

Bervariasi.

 

“Bagi Insinyur Soekarno.

 Jika kerja di Perusahaan Belanda.

 Akan supermakmur.

 

Pada zaman itu.

Jika Mohammad Hatta.

 

Bekerja di Perusahaan Belanda.

Maka supermakmur.

 

 

Tapi mereka memilih jalan berbeda.

Mereka memilih jalan perjuangan.

 

Saat mereka memilih jalan perjuangan.

Maka nama mereka.

Kita kenang hingga sekarang,” kata Anies.

 

Anies Baswedan cerita.

 

Saat masih kecil.

Dia membaca biografi:

1)             Soekarno.

2)             Hatta.

 

3)             Syahrir.

4)             M. Natsir.

 

5)             Syaifuddin Zuhri.

6)             Wahid Hasyim.

7)             Dan lainnya.

 

“Mereka bervariasi latar belakangnya.

Tapi sesungguhnya.

Mereka itu politisi,” ujar Anies.

 

“Mereka para politisi.

 

Tapi karena pancaran:

1)        Idealisme.

2)        Gagasan.

3)        Perbuatannya.

 

Kita melihat mereka.

Dengan rasa hormat.

 

Mereka berkarier di berbagai bidang.

Mereka memilih bekerja di wilayah politik,” papar Anies.

 

Tokoh-tokoh bangsa itu.

Masuk wilayah pengambilan keputusan.

 

Hari ini.

Kita perlu memanggil:

 

1)        Orang konsisten.

2)        Orang dengan kompetensi.

3)        Orang dengan integritas.

 

Untuk masuk wilayah politik.

Bukan justru menjauhi wilayah politik.

 

“Saya punya pengalaman di kampus.

bertanya pada para mahasiswa.

Yang akan lulus:

 

Setelah lulus akan kemana?

Dia jawab,

“Saya mau bisnis, Pak.”

 

Saya bertanya.

“Kenapa tak berminat masuk politik?”

 

Dia jawab dengan cepat,

“Wah tidak, Pak.”

 

Kenapa?

“Karena politik itu kotor, Pak.”

 

Saya jawab balik,

“Apakah bisnis itu bersih?”

 

Anies Baswedan menegaskan.

Soal bersih atau kotor.

 

Bukan salah sektornya.

Atau bidang pekerjaannya.

 

“Bersih dan kotor.

Yaitu cara menjalankan.

Apa yang dibebankan pada kita.

 

Artinya.

Dalam sektor mana pun.

 

Bisa bersih dan bisa kotor.

Hal itu pilihan.

 

Sekarang harus mengubah mindset.

Jika kita ingin republik lebih baik.

 

Jika ingin keputusan lebih baik.

Maka orang baik.

 

Harus masuk politik.

 

Jika orang baik.

Masuk politik.

Dimasalahkan.

 

Dan orang bermasalah.

Masuk politik.

Tak dimasalahkan.

 

Maka bangsa ini.

Sedang menghadapi masalah,” ujar Anies.

 

Karena itu.

Jika ada orang tak bermasalah.

 

Masuk politik.

Maka harus didukung.

 

Bukan justru dimasalahkan.

 

“Kita sering merasa aneh.

 Saat orang banyak karyanya.

Lalu dia masuk politik.

 

Ternyata dimasalahkan.

 

Dengan ditanya,

“Buat apa Anda masuk politik.

Kan sudah ada karyanya.”

 

Justru saat ini.

Kita butuh lebih banyak lagi.

 

Orang dengan rekam jejak karya.

Dengan idealis.

 

Dengan track record baik.

Untuk masuk wilayah pengambilan keputusan.

 

Agar keputusan republik ini.

Keputusan berkualitas,” terang Anies.

 

Ketika Anies mendapat undangan.

Pada Juni 2022.

 

Untuk jadi salah satu calon.

Yang dipertimbangkan.

 

Hal itu.

Sebuah kehormatan.

 

NasDem memberi contoh pada semua.

Bahwa NasDem memikirkan kader bangsa.

 

Hal itu.

Kami sampaikan apresiasi.

 

Kita menyaksikan Partai NasDem mengundang.

 

Sudah saatnya.

 

Orang Jawa bilang:

Wis wayahe.

 

Wis wayahe melu politik.

Wes wayahe ojo ngadohi politik.

 

Sudah saatnya.

Terlibat langsung.

 

Sudah waktunya.

It is the time. 

 

Panggilan terlibat politik.

Yaitu menjalankan tugas mulia.

 

Tugas di jalan.

Yang penuh tantangan,” ujar Anies.

 

 

Dalam politik penuh tantangan .

Seperti di sektor mana pun juga.

 

Tapi justru saatnya kita kembalikan marwah.

Yaitu wilayah ambil keputusan.

 

Jalan yang bisa membuat terhormat.

Jika dijaga dengan terhormat.

 

“Panggilan dalam proses politik.

Yaitu panggilan ikut urus negara.

 

Jika dijalani dengan terhormat.

Maka kita akan mendapat kehormatan.

 

Orang tua kita dulu.

Menyebut nama tokoh bangsa.

 

Tapi tak sadar.

Bahwa mereka para politisi.

 

Mereka disebut pemimpin bangsa.

Dan tokoh bangsa.

 

Jadi contoh bagi kalian.

Jika tumbuh besar.

Jadilah seperti mereka,” ujar Anies.

 

“Mereka yang ingin ikut ambil tanggung jawab.

Punya rekam jejak.

 

Punya karya.

Punya gagasan.

 

Maka jangan tinggal diam.

Ayo milih terlibat.

Dalam politik kebangsaan,” pungkas Anies. 

 

(sumber kba)