Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label AGAMA ISLAM YANG LUAS DAN LUWES. Show all posts
Showing posts with label AGAMA ISLAM YANG LUAS DAN LUWES. Show all posts

Thursday, March 17, 2022

12862. AGAMA ISLAM YANG LUAS DAN LUWES

 

 



 

AGAMA ISLAM YANG LUAS DAN LUWES

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

Islam yang luas dan luwes

Pada prinsipnya.

Agama diturunkan oleh Allah.

Untuk manusia.

 

Agar manusia selamat hidupnya di dunia.

Dan kelak di akhirat.

 

Dari sisi sejarah.

Ajaran agama biasanya.

 

Merevisi praktik kehidupan masyarakat.

Yang menyimpang dan aneh.

 

Nabi Isa diutus oleh Allah.

Untuk meluruskan syariat Nabi Musa.

 

Yang bentuknya tidak karuan.

Karena ulah para rahib Yahudi.

 

Konon sebagian besar rahib Yahudi.

Mulai menambah syariat.

 

Dengan menambah larangan dan kewajiban.

Yang harus dilakukan umatnya.

 

Para rahib beralasan.

Bahwa tujuan penambahan.

Agar lebih alim dan suci.

 

Beberapa daging hewan.

Yang tidak haram.

 

Dalam syariat Nabi Musa.

Tapi diharamkam oleh para Rahib Yahudi.

 

Juga beberapa kegiatan tertentu.

 

Pada zaman Nabi Muhammad.

Tradisi dan praktik seperti itu.

 

Masih terjadi pada bangsa Arab non Yahudi.

 

Misalnya.

Mereka mengharamkan daging unta.

 

Yang sudah beranak 5 kali.

 

Dan mengharamkan unta warna tertentu.

 

Dalam perkembanganya.

 

Ajaran Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad.

Juga mengalami nasib sama.

 

Islam tersebar luas.

Bertemu aneka tradisi lain.

 

Dan dianut oleh masyarakat.

Yang sudah punya tradisi.

 

Kemudian mengalami modifikasi.

Dalam praktik agamanya.

 

Orang yang mempelajari agama Islam mendalam.

Bisa membedakan.

Mana  ajaran asli Islam.

Dan mana yang tambahan.

 

Tapi kaum awam.

Sulit memisahkannya.

 

Misalnya.

Khotbah Jumat dengan bahasa lokal.

 

Saat ini.

Khotbah Jumat dengan bahasa Indonesia.

 

Atau bahasa lainnya.

Mungkin bukan masalah.

 

Tapi sampai tahun 1930-an.

Khotbah selain bahasa Arab.

 

Masih masalah besar.

Bagi umat Islam Indonesia.

 

Karena masih banyak yang menganggapnya sesat.

 

Demikian pula.

Tentang kultum.

Atau kuliah 7 menit.

Saat salat Terawih.

 

Orang Islam yang sudah belajar agama.

Pasti paham.

 

Bahwa  kultum salat tarawih.

Bukan bagian dari salat Terawih.

 

Tapi kaum awam.

Yang sejak kecil hanya tahu.

 

Bahwa dalam rangkaian salat tarawih.

Tentu ada kultumnya.

 

Maka kultum diyakini.

Seperti khotbah dalam salat Jumat.

 

Demikian pula saat bulan Ramadan.

 

Mayoritas umat Islam Indonesia.

Yakin salat Terawih.

Harus dilakukan berjamaah.

 

Umat lslam harus membedakan.

 

Mana ajaran Islam murni.

Dan yang modifikasi.

 

Bisa membedakan mana yang:

1.      Wajib.

2.      Sunah.

3.      Mubah.

 

4.      Makruh.

5.      Haram.

 

Tujuannya agar umat Islam tidak ghuluw (berlebihan).

Dalam beragama.

 

Seperti kaum Yahudi.

Akhirnya berat menjalankan syariat agamanya.

 

Karena tambahan sendiri.

 

Muhammadiyah pernah mengurangi yang hal dianggap wajib.

 

Misalnya.

Tentang hukumnya sedekah.

 

Orang Jawa suka  wilujengan.

Atau selamatan.

 

Bahwa hukumnya sedekah adalah sunah bagi yang mampu.

 

Dan tidak wajib.

Bagi orang yang hidupnya pas-pasan.

 

Sehingga tidak perlu  memaksakan diri.

Untuk selamatan.

Bagi yang tak mampu.

 

Karena sebagian masyarakat Jawa.

Menganggap upacara:

1.      Kelahiran.

2.      Khitanan.

 

3.      Pernikahan.

4.      Kematian

5.      Dan lainnya.

 

Mereka anggap hukumnya wajib.

 

Muhammadiyah juga pelopor.

Membolehkan yang dianggap haram, misalnya:

 

1.      Pakaian model Eropa.

2.      Alat musik strijk.

 

3.      Bermain sepakbola.

4.      Terjemahan Al-Quran.

 

5.      Membuat gambar dan foto.

6.      Menulis Al-Quran dan hadis dengan aksara latin.

 

7.      Khotbah bahasa Jawa.

8.      Wanita sekolah atau keluar rumah.

 

Muhammadiyah justru menjadi penganjur.

Terhadap hal yang dilarang.

 

Bagi Muhammadiyah.

Beragama tidak ruwet.

Dan tak memberatkan diri.

 

Tradisi berlanjut.

Pada zaman Kiai Mas Mansur.

 

Menerangkan tentang Islam  tidak terikat paham.

Dan memperluas paham agama.

 

Pada intinya.

Jangan mempersulit hidup.

 

Dan jangan mempersempit paham agama lslam.

 

(Sumber suara.muhammadiyah)