Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Wednesday, June 30, 2021

10207. ISLAM AGAMA YANG GAMPANG DAN TAK SULIT

 




ISLAM GAMPANG YANG GAMPANG DAN TAK SULIT

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Sepasang suami istri menjumpai Nabi Muhammad.

 

Lalu si istri berkata,

 

”Wahai Nabi, suamiku, Sofwan,  sering menghardikku ketika aku salat.

 

Dan memaksaku membatalkan puasaku ketika aku puasa sunah

 

Serta suamiku sering melakukan salat Subuh ketika matahari sudah terbit.”

  

Nabi mendengarkan keluhan tersebut.

 

Nabi menoleh dengan seluruh badan beliau.

 

Begitulah cara Nabi menoleh menghadap ke arah suaminya.

 

Nabi bersabda,

 

”Benarkah itu, Wahai Sofwan?” 

 

“Benar, Wahai Nabi,”jawab Sofwan tulus. 

 

 Sofwan melanjutkan,

 

”Saya menghardiknya, karena bacaan dalam salatnya panjang.

 

Setelah membaca surah Al-Fatihah, istriku membaca 2 surah yang panjang pada setiap rakaatnya.

 

Saya sudah menegurnya berkali-kali.

 

Tetapi dia tetap saja begitu.”

 

 “Benar, Ya Nabi, saya menyuruh membatalkan puasanya, ketika istriku puasa sunah.

 

Karena saya lelaki sehat, sering kali tidak mampu menahan birahi,” lanjut Sofwan.

  

 Sofwan menambahkan,

 

“Benar, saya sering melakukan salat Subuh, ketika matahari hampir terbit.

 

Karena keluargaku terbiasa bangun siang.

 

 

Sehingga saya sulit bangun tepat pada waktu Subuh.”

  

Nabi membenarkan sikap Sofwan.

 

Nabi bersabda,

 

”Wahai, Sofwan, segeralah melakukan salat Subuh, ketika kamu bangun!”

 

Kemudian Nabi menoleh kepada istri Sofwan,

 

”Persingkatlah salatmu.

 

Jika berpuasa sunah, kamu harus izin suamimu.”

  

Al-Quran surah Al-Haj (surah ke-22) ayat 78 menyatakan agama bukan untuk mempersulit manusia.

 

 

وَجَاهِدُوا فِي اللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِ ۚ هُوَ اجْتَبَاكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ ۚ مِلَّةَ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ ۚ هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمِينَ مِنْ قَبْلُ وَفِي هَٰذَا لِيَكُونَ الرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ ۚ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَاعْتَصِمُوا بِاللَّهِ هُوَ مَوْلَاكُمْ ۖ فَنِعْمَ الْمَوْلَىٰ وَنِعْمَ النَّصِيرُ

 

 

Berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilihmu. Dia tidak menjadikanmu dalam agama suatu kesempitan. Ikuti agama orang tuamu Ibrahim. Allah  menamakanmu sekalian orang-orang muslim sejak dahulu. Begitu pula dalam Al- Quran ini. Agar Rasul menjadi saksi atas dirimu. Supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia. Dirikan salat, tunaikan zakat. Berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia Pelindungmu. Dia sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.

 

  Profesor Quraish Shihab menjelaskan salah satu kaidah hukum Islam.

 

“Kesulitan akan melahirkan kemudahan”.

 

Artinya jika seseorang mengalami kesulitan dalam menjalankan agama.

 

Maka dia mendapat pengecualian.

 

Sehingga dia memperoleh kemudahan.

 

 Para ulama enggan memopulerkan kemudahan dalam beragama.

 

Dan jarang mendakwahkannya.

  

Karena khawatir orang-orang akan mengabaikan ajaran agama.

 

 Sikap ini benar dalam satu sisi.

 

Tetapi salah dalam sisi lain.

  

Yaitu jika ajaran agama tidak dijalankan sama sekali.

 

Karena tidak tahu kemudahannya.

 

 Umat Islam perlu memahami kemudahan beragama.

 

 Misalnya berwudu biasanya memakai air.

 

 Jika tidak ada air, maka wudu bisa diganti tayamum.

 

 Tayamum adalah pengganti wudu.

 

Yaitu bersuci dari hadas kecil atau besar.

  

Ketika bertayamum boleh memakai debu, pasir, atau tanah karena tidak ada air.

 

 

Atau karena berhalangan memakai air karena sakit.

 

Kemudahan agama Islam lainnya.

 

Misalnya “salat jamak”.

 

Yaitu salat mengumpulkan 2 salat wajib dalam 1 waktu.

 

 Seperti salat Zuhur dengan Asar dan salat Magrib dengan Isya.

 

Salat jamak takdim yaitu  menggabung 2 salat dalam 1 waktu.

 

Dengan cara memajukan salat yang belum masuk.

 

Ke dalam salat yang telah masuk waktunya.

 

Seperti menggabung salat Zuhur dengan Asar pada waktu Zuhur.

 

 Atau salat Magrib dengan  Isya pada waktu Magrib.  

  

Salat jamak takhir yaitu menggabung 2 salat dalam 1 waktu.

 

Dengan cara mengundurkan salat yang sudah masuk.

 

Ke dalam waktu salat berikutnya.

 

 Seperti menggabung salat Zuhur dan Asar pada waktu Asar.

 

 Atau salat Magrib dan Isya pada waktu Isya.

 

 Salat jamak qasar adalah menggabung sekaligus penyingkatan salat wajib.

  

Misalnya, salat 4 rakaat disingkat menjadi 2 rakaat.

 

 

Kemudian digabung dalam 1 waktu.

  

Mungkin ada yang kaget.

 

 

Ketika Nabi membolehkan orang tertidur untuk melaksanakan salat Subuh sesudah terbitnya matahari.

 

 Dan dia tidak berdosa karena terlambat salat.

 

 Tetapi hal ini tidak berlaku bagi orang yang berleha-leha pada malam hari.

 

Dan  tidak berlaku bagi orang yang terlambat bangun karena malas.

 

 

  Daftar Pustaka

1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   

2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5. Tafsirq.com online

https://img1.blogblog.com/img/icon18_email.gif

 

10199. KEGIATAN JEMAAH HAJI KLOTER 71 SUB DI MEKAH


 

 








KEGIATAN JEMAAH HAJI KLOTER 71 SUB DI MEKAH

Oleh:Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Jumat, 10 Agustus 2018

 

1.      Pukul 05.00 WIB.

 

1)   Berkumpul di Pendopo Kabupaten Sidoarjo.

 

2)   Berseragam batik haji nasional berwarna hijau.

 

3)   Membawa koper besar, tas tenteng dan tas gantung leher untuk tempat paspor.

 

2.      Pukul 07.00 WIB.

Upacara pemberangkatan calon jemaah haji oleh Bupati Sidoarjo.

 

3.      Pukul 08.15 WIB

Naik bis dari Pendopo Kab. Sidoarjo ke AHES (Asrama Haji Embarkasi Surabaya).

 

4.      Pukul 09.00 WIB

 

1)     Turun dari bis masuk asrama haji Surabaya.

 

2)     Kloter ganjil berkumpul di Hall Mina dan kloter genap di Hall Zaitun).

 

 

Upacara penyambutan, penjelasan umum dan pemeriksaan kesehatan.

 

Pemasangan gelang haji berupa:

 

1)     Gelang monel.

2)     Gelang plastik QR code.

3)     Gelang risti (risiko tinggi) warna orange.

Pembagian peralatan perlengkapan haji berupa:

 

1)  Payung.

2)  Masker.

 

3)  Oralit.

4)  Teh celup.

 

5)  Gula.

6)   Dan lainnya.

 

Masuk kamar, istirahat, menikmati makanan.

 

Dan salat berjamaah di masjid.

 

 

Rapat panitia haji kloter 71 Surabaya dengan karom dan karu.

 

1)     Ketua kloter Dr. H. Kujum Rifai.

2)     Kiai kloter H. M. Nur badi.

 

3)     Dokter kloter Yuni Verosita.

4)     Perawat kloter Dwi Suko Widodo dan Yuli.

 

5)     Jumah jemaah 443 orang.

 

 

a.                KBIH Jabar Nur 139 orang

b.               KBIH Maghfuro 107 orang

 

c.                KBIH Al-Ikhlas 182 orang

d.               Mandiri non-KBIH 13 orang

 

Sabtu, 11 Agustus 2018.

 

1.      Pukul 24.00 WIB.

 

1)               Koper besar diangkut lebih dulu ke bandara Juanda.

 

2)               Berkumpul di Hall Bir Ali memakai seragam ihram.

 

 

3)               Pembagian paspor dan uang living cost 1.500 riyal.

 

4)               Naik bis dari AHES Surabaya ke bandara Juanda Surabaya.

 

 

2.      Pukul 04.30 WIB.

Naik pesawat terbang Saudia Airlines.

 

3.      Pukul 05.30 WIB.

 

1)     Pesawat terbang berangkat dari bandara Juanda Surabaya ke bandara Jeddah Arab Saudi.

 

2)     Perjalanan 9 jam 20 menit.

 

3)     Dalam pesawat terbang Saudia Airlines menerima konsumsi:

 

a.    Pukul 06.30 WIB makanan dan minuman.

 

b.   Pukul 11.00 WIB makanan dan minunam.

 

c.    Pukul 13.00 WIB snack.

 

Jemaah berniat ihram umrah untuk mengerjakan haji tamattu dalam pesawat terbang.

 

Ketika masuk wilayah tanah suci Mekah di atas Yalamlam/Qarnul Manazil.

 

4.      Pukul 14.50 WIB (19.50 Waktu Arab Saudi).

 

1)     Pesawat terbang mendarat di bandara Jeddah Arab Saudi.

 

2)     Turun dari pesawat terbang di bandara Jeddah Arab Saudi.

 

 

3)     Masuk ruang pemeriksaan imigrasi, barang bagasi, dan badan.

 

 

5.      Pukul 17.00 WIB (21.00 WAS).

 

1)     Menerima konsumsi makanan, minuman.

 

2)     Naik bis keluar dari bandara Jeddah ke hotel di Mekah.

 

3)     Jemaah meletakkan koper besar, tas tenteng di kamar hotel.

 

4)     Dan istirahat sebentar dalam keadaan  berihram.

 

 

6.      Jemaah naik bis gratis ke Masjidil Haram Mekah untuk mengerjakan:

 

1)     Tawaf.

2)     Sai.

3)     Tahalul dengan memangkas rambut.

 

7.      Jemaah kembali ke hotel berganti pakaian biasa (bukan ihram).

 

8.      Jemaah menunggu hari Tarwiyah 8 Zulhijah.

 

1)     Memperbanyak ibadah.

2)     Salat berjamaah.

3)     Tawaf sunah.

4)     Membaca Al-Quran.

5)     Dan lainnya.

 

 

9.      Jemaah haji koter 71 Surabaya di Mekah.

1)     Tinggal di hotel Basherahil Plaza 32 hari.

2)     Nomor hotel 106.

 

3)     Wilayah Syisya dekat jamarat Mina.

 

4)     Di hotel mulai Sabtu, 11 Agustus 208 sampai Selasa, 11 September 2018.

 

10.               Jemaah dilayani bis solawat gratis:

 

1)     Bis nomor 7.

2)     Rute Syisya 1 ke terminal Syib Amir.

 

3)     Pulang pergi dari hotel ke Masjidil Haram.

 

 

11.               Selama tinggal di hotel:

 

1)     Jemaah menerima konsumsi.

2)     Berupa snack pagi, makan siang dan makan malam 40 kali.

 

12.               Jemaah dapat membeli keperluan harian berupa bahan makanan dan kebutuhan lainnya di sekitar hotel.

 

 

Minggu, 19 Agustus 208 (8 Zulhijah 1439 H).

1.      Pukul 16.00 WAS

 

1)     Jemaah berpakaian ihram naik bis dari hotel ke Afarah.

 

2)     Membawa tas kalung dan tas tenteng.

 

3)     Sebaiknya tas tenteng diganti tas punggung.

 

4)     Karena waktu wukuf jumlah bis dikurangi agar tak macet.

 

5)     Sehingga naik bis agak berebut.

 

 

 

6)     Jemaah menempati tenda yang disiapkan maktab.

 

7)     Menunggu wukuf 9 Zulhijah.

 

 

Senin, 20 Agustus 2018 (9 Zulhijah 1439 H).

 

1.      Masuk waktu Zuhur.

 

Jemaah mendengarkan khotbah wukuf dalam tenda.

 

Jemaah mengerjakan salat jamak qasar Zuhur dan Asar berjamaah.

 

2.      Setelah salat jamak takdim Magrib dan Isya berjamaah.

 

Jemaah  naik bis dari Arafah ke Muzdalifah.

 

3.      Mabit di Muzdalifah.

 

Jemaah menerima batu kerikil dalam kantung.

 

Untuk melontar jamrah 49 buah (nawar awal) atau 70 buah (nawar sani).

 

 

Selasa, 21 Agustus 2018 (10 Zulhijah 1439 H/hari raya Idul Adha/Nahar).

 

1.      Setelah pukul 24.00 WAS.

 

Jemaah ke Mina melontar jamrah Aqabah (tugu ke-3).

 

Sebanyak 7 berikil dilontarkan satu persatu.

 

2.      Mengerjakan tahalul awal.

 

Dengan memangkas rambut kepala.

 

Jemaah pria sunah mencukur gundul.

 

3.      Jemaah boleh berganti pakaian biasa (bukan ihram).

 

Tetapi masih dilarang berhubungan badan suami istri.

 

 

Rabu, 22 Agustus 2018 (hari Tasyrik 11 Zulhijah)

 

 

1.      Jemaah mabit di Mina.

 

2.      Melontar jamrah:

 

1)     Ula (tugu ke-1) 7 lontaran.

2)     Wusta (tugu ke-2) 7 lontaran.

 

3)     Aqabah (tugu ke-3) 7 lontaran.

 

Masing-masing 7 kerikil dilontarkan satu persatu.

 

 

Rabu, 23 Agustus 2018 (hari Tasyrik 12 Zulhijah).

 

 

1.      Jemaah mabit di Mina.

 

2.      Melontar jamrah:

 

1)   Ula (tugu ke-1) 7 lontaran.

2)   Wusta (tugu ke-2) 7 lontaran.

3)   Aqabah (tugu ke-3) 7 lontaran.

 

Masing-masing 7 kerikil dilontarkan satu persatu.

 

 

3.      Jemaah yang nafar awal.

 

Sebelum Magrib meninggalkan Mina ke Mekah.

 

Kamis, 24 Agustus 2018 (hari Tasyrik 13 Zulhijah).

 

1.      Jemaah mabit di Mina.

 

2.      Melontar jamrah:

 

1)   Ula (tugu ke-1) 7 lontaran.

2)   Wusta (tugu ke-2) 7 lontaran.

3)   Aqabah (tugu ke-3) 7 lontaran.

 

Masing-masing 7 kerikil dilontarkan satu persatu.

 

 

 

3.      Jemaah yang nafar sani.

 

Sebelum Magrib meninggalkan Mina ke Mekah.

 

Jumat, 25 Agustus 2018

 

1.      Jemaah mengerjakan:

 

1)     Tawaf ifadah.

2)     Sai.

3)     Tahalul sani dengan memangkas rambut kepala (bagi yang belum).

 

2.      Membayar dam haji tamattu (bagi yang belum).

 

 

3.      Kegiatan utama ibadah haji selesai.

 

1)     Jemaah haji menunggu jadwal giliran naik bis dari Mekah ke Madinah.

 

2)     Untuk mengerjakan salat arbain di Masjid Nabawi.

 

Jemaah haji dapat mengisi hari luangnya.

 

1.      Melanjutkan umrah sunah.

 

1)             Membeli karcis di parkiran bis Masjidil Haram.

 

2)             Berangkat mikat ke Masjid Tan’im 3 riyal.

 

3)             Dan 3 Riyal kembali ke Masjidil Haram.

 

 

2.      Menyewa kendaraan untuk umrah sunah dengan mikat:

 

1)               Masjid Jikrona.

2)               Masjid Hudaibyah.

 

3)               Berkunjung ke Jeddah.

4)               Masjid Qisas.

 

5)               Masjid Jin.

6)               Makam Ma’la.

 

7)               Dan lainnya.

 

3.      Memperbanyak ibadah di Masjidil Haram Mekah.

 

4.      Jemaah haji melakukan tawaf wada (perpisahan) sebelum pindah dari Mekah ke Madinah.

 

 

 

 

Daftar Pustaka

1.                Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap).  Penerbit Sinar Baru Algensindo, cetakan ke-80, Bandung, 2017.

2.                Panduan Perjalanan Haji, 2018, Departemen Agama RI

3.                Bimbingan Manasik Haji, 2018, Departemen Agama RI

4.                Hikmah Ibadah Haji, 2018, Departemen Agama RI

5.                Tuntunan Keselamatan, Doa, dan Zikir Ibadah Haji, 2018, Departemen Agama RI

6.                Haji, Umrah, dan Ziarah, 1425 H, Dicetak dan diterbitkan oleh Kerajaan Arab Saudi.