Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label RASULULLAH DAKWAH KEPADA KERABATNYA. Show all posts
Showing posts with label RASULULLAH DAKWAH KEPADA KERABATNYA. Show all posts

Saturday, December 19, 2020

8131. RASULULLAH DAKWAH KEPADA KERABATNYA



RASULULLAH DAKWAH KEPADA KERABATNYA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

 

Periode dakwah Nabi Muhammad.

 

Nabi Muhammad menyiarkan Islam dalam 2 periode.

 

1)     Periode Mekah.

 

Sekitar 13 tahun, saat Nabi umur 40 - 53 tahun.

 

2)     Periode Madinah.

 

Sekitar 10 tahun, saat Nabi umur 53 - 63 tahun

 

 

Periode Mekah dibagi dalam 3 tahap.

 

1)     Secara sembunyi 3 tahun, saat Nabi umur 40 - 43 tahun.

 

 

2)     Dakwah terbuka 7 tahun, saat Nabi umur 44 - 50 tahun.

 

 

3)     Dakwah terbuka di luar kota Mekah 3 tahun, saat Nabi umur 50 tahun sampai hijrah ke Madinah umur 53 tahun.

 

RASULULLAH MULAI DAKWAH SECARA TERBUKA

 

 

Turun wahyu yang mengharuskan Rasulullah berdakwah secara terbuka.

 

 

 

 

 

RASULULLAH DAKWAH KEPADA PARA KERABATNYA DI MEKAH

 

 

Al-Quran surah Asy-Syuara (surah ke-26) ayat 214.

 

 

    وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ

 

 

Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat,

 

 

Awal surah Asy-Syuara menyebutkan kisah Nabi Musa menjadi nabi.

 

 

 

Hijrah bersama Bani lsrael, selamat dari kejaran Firaun, hingga tenggelamnya Fir’aun dan pengikutnya.

 

 

 

Kisahnya memuat tahapan Nabi Musa menyeru Fir’aun dan kaumnya kepada Allah.

 

 

Kisah itu disampaikan agar Rasulullah dan pengikutnya punya sedikit gambaran hal akan dihadapinya yaitu pendustaan dan tekanan selama dakwah.

 

 

Surah ini juga memuat kesudahan yang dialami orang-orang yang mendustakan para rasul.

 

 

 

Termasuk kaumnya Nabi Nuh, Ad, Tsamud, kaumnya Nabi lbrahim, Nabi Luth, dan Ashabul Aikah.

 

 

Agar orang-orang yang mendustakan para rasul mengetahui hukuman yang bakal menimpanya.

 

 

Dan orang-orang beriman agar mengetahui kesudahan yang baik bagi mereka.

 

 

RASULULLAH MENGUMPULKAN PRA KERABAT TERDEKAT

 

 

Setelah turun ayat di atas, Rasulullah mengundang Bani Hasyim.

 

 

 Yang datang memenuhi undangan 45 orang.

 

Sebelum Rasulullah bicara, Abu Lahab mendahului berbicara.

 

“Mereka yang hadir di sini adalah paman-pamanmu sendiri dan anak-anaknya.

 

Maka bicaralah jika ingin bicara dan tidak perlu bersikap kekanak-kanakan.

 

 

Ketahuilah bahwa tidak ada orang Arab yang berani mengernyitkan dahi terhadap kaummu.

 

Dengan begitu aku berhak menghukummu.

 

Biarkan urusan Bani Bapakmu.

 

 

Jika engkau tetap bertahan pada urusanmu, maka itu lebih mudah bagi mereka daripada semua kabilah Quraisy menerkammu dan seluruh bangsa Arab ikut campur tangan.

 

 

Engkau tidak pernah melihat seorang pun dari Bani Bapakmu yang berbuat macam-macam seperti dirimu saat ini.”

 

 

 

Rasulullah hanya diam saja dan tidak berbicara apa pun dalam pertemuan itu.

 

 

RASULULLAH MENGUNDANG BANI HASYIM LAGI

 

 

Dalam pertemuan kedua ini Rasulullah bersabda,

 

“Segala puji bagi Allah dan aku memuji-Nya, mohon pertolongan, percaya, dan tawakal kepada-Nya.

 

 

Aku bersaksi tidak ada tuhan selain Allah dan tak sekutu bagi-Nya.

 

 

Sesungguhnya, seorang pemandu tidak akan mendustakan keluarganya.

 

Demi Allah yang tidak ada tuhan selain Dia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian khususnya dan kepada manusia secara umum.

 

 

Demi Allah, kalian benar-benar akan mati seperti tidur nyenyak dan akan dibangkitkan layaknya bangun tidur.

 

Kalian akan dihisab terhadap apa pun yang kalian perbuat dan di sana ada surga abadi dan neraka abadi pula.”

 

 

Abu Thalib berkata,

 

 

”Aku mendukung apa yang engkau sukai, maka lanjutkan apa yang diperintahkan kepadamu.

 

 Tapi, aku tak akan meninggalkan agama Bani Abdul Muthtalib.”

 

 

Abu Lahab berkata,

 

 

“Demi Allah, ini kabar buruk. Ambil tindakan terhadapnya, sebelum  orang lain melakukannya.”

 

 

Abu Thalib berkata,

 

“Demi Allah, kami akan melindunginya selama kami masih hidup.”

 

 

 

Daftar Pustaka

1.      Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.

2.      Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.

3.      Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017

4.      Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.      Tafsirq.com online.