.png)
ADA 9 BERUBAH PRESIDEN JOKOWI AKHIR
JABATAN
Oleh:
Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.
Pengamat Komunikasi Politik.
Univarsitas Esa Unggul Jakarta.
M Jamiluddin Ritonga jelaskan.
Ada 9 perubahan.
Presiden Jokowi awal jadi presiden.
Dan akhir akan lengser.
Jumat (16/08/2028).
Yaitu:
1)
Revolusi mental.
2)
Blusukan.
3)
Ekonomi tumbuh meroket.
4)
Swasembada pangan.
5)
Hukum jadi panglima.
6)
Hidup hemat.
7)
Tuntas HAM masa lalu.
8)
Tol laut.
9)
Atasi macet dan banjir Jakarta.
1.
Jokowi semangat revolusi mental.
Saat ini.
Jokowi tak pernah lagi.
Ucapkan istilah itu.
Bahkan saat ini.
Rusak mental makin gila.
KKN makin ngawur.
Bahkan menyentuh istana.
2.
Jokowi blusukan.
Jokowi rajin temui.
Dan dengar keluhan rakyat kecil.
Rajin bagikan sembako.
Pada rakyat miskin.
Sekarang hal itu tak terlihat.
Jokowi sibuk urus IKN.
Tak temui rakyat miskin.
3.
Jokowi sering janji.
Ekonomi tumbuh meroket.
Ekonomi tumbuh 7 persen.
Sekarang istilah itu.
Tak terdengar lagi.
Pertumbuhan ekonomi.
Tak pernah meroket.
Seperti janjinya.
Tak pernah capai 5,5 persen.
4.
Jokowi berapi-api janji.
Swasembada pangan.
Saat ini.
Tak didengungkan kembali.
Impor bahan pangan.
Makin meningkat.
5.
Jokowi janji hukum sebagai panglima.
Hukum ditegakkan.
Tanpa pandang bulu.
Sekarang hal itu.
Tak terdengar lagi.
Hukum disorot warga.
Hukum berpihak penguasa.
Hukum tak adil.
Jokowi kampanye.
KPK diutamakan.
Berantas korupsi Indonesia.
Sekarang.
Kampanye meredup.
KPK jadi lembaga lemah.
6.
Jokowi selalu ingatkan hidup hemat.
Sekarang hal itu.
Tak terucap lagi.
Tapi malah boros.
Upacara 17 Agustus 2024.
Bengkak boros tak hemat.
7.
Jokowi berapi-api.
Tuntaskan kasus HAM masa lalu.
Hal itu saat ini.
Tak terdengar lagi.
8.
Jokowi sampaikan pentingnya Tol Laut.
Jokowi janji bangun Tol Laut.
Dari Aceh hingga Papua.
Sekarang.
Tak terdengar lagi.
Hilang dihembus angin laut.
9.
Jokowi janji benahi Jakarta.
Atasi macet dan banjir.
Hal itu saat ini.
Tak didengungkan lagi.
Jokowi sibuk bangun IKN.
Soal Jakarta hilang.
Masih banyak janji Jokowi.
Belum terpenuhi.
Tampaknya janji itu.
Tak dipenuhinya.
Gerakan Jokowi.
Banyak untuk pencitraan.
Banyak kepentingan politik.
Tak sesuai janji Jokowi.
(Sumber republika)
