Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label ADA 10 SIFAT BAIK ANJING YANG PATUT DITIRU. Show all posts
Showing posts with label ADA 10 SIFAT BAIK ANJING YANG PATUT DITIRU. Show all posts

Wednesday, July 28, 2021

10629. ADA 10 SIFAT BAIK ANJING YANG PATUT DITIRU

 



ADA 10 SIFAT BAIK ANJING YANG PATUT DITIRU

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Anjing biasanya menjadi simbol makian.

 

Padahal anjing punya sifat  positif yang layak ditiru.

 

Ada 10 sifat baik anjing yang patut ditiru, yaitu:

 

1.      Sedikit tidur malam (jiwanya kuat).

2.      Tak mengeluh terkena panas dan dingin (sabar).

 

3.      Tak berkhianat (berbakti).

4.      Tak marah dan tak iri (mukmin).

 

5.      Tak rakus (faqr).

6.      Tak menetap (pengembara)

 

7.      Rela dengan apa pun yang dimiliki (ikhlas).

8.      Mudah tidur (pasrah).

 

9.      Fokus kepada majikan Kesadaran).

10.               Mencari terang dalam gelap.

 

 

1.   Sedikit tidur malam (jiwanya kuat)

 

Anjing biasanya tugasnya menjaga rumah tuannya.

Sehingga tidurnya sedikit.

Hal itu simbol jiwanya kuat.

 

2.   Tak mengeluh terkena panas dan dingin (sabar)

 

Sabar dan setia menemani tuannya.

Tak mengeluh terkena udara panas atau dingin.

 

Anjing diajak majikannya berlari-lari.

Saat cuaca dingin atau panas tetap ikut tuannya.

Dan tak pernah alasan capek.

 

3.   Tak berkhianat (berbakti)

 

Anjing banyak dipakai oleh polisi untuk mengerjakan tugas melacak.

 

Anjing selalu patuh dan tak berkhianat.

Selalu setia dengan tugasnya.

 

4.   Tak marah dan tak iri (mukmin).

 

Selalu ikut keputusan tuannya.

Jika diajak pergi, maka dia ikut.

Disuruh menunggu rumah juga mau.

 

5.   Tak rakus (faqr).

 

Hewan itu akan makan, jika perutnya lapar.

Jika sudah kenyang, maka dia berhenti.

 

Tak ada hewan yang mikir bekal untuk pensiun.

 

Faqr itu tak butuh yang lain.

Hanya butuh Allah saja.

 

 

6.   Tak menetap (pengembara)

 

Anjing liar itu tempatnya tak menetap.

Dan sifatnya pengembara.

Dan tak menetap

 

7.   Rela dengan apa pun yang dimiliki (ikhlas).

 

Yaitu rela dengan apa pun pemberian dari Allah.

 

8.   Mudah tidur (pasrah)

 

Tidurnya tak lama.

Mudah tidur dan cepat bangun itu bagus.

Artinya pasrah kepada Allah.

 

9.   Fokus kepada majikan Kesadaran)

Anjing hanya fokus kepada majikannya

 

10.          Mencari terang dalam gelap


Anjing tak suka kegelapan.

Tapi lebih suka yang terang

 

 

 

Al-Quran surah Al-Mukmin/Al-Ghofir (surah ke-40) ayat 60.

 

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

 

Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku-kabulkan bagimu. Sesungguhnya orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina".

 

Terkadang kita berdoa saja tak berani.

Tak serius dan menganggapnya tak mungkin.

 

 

Al-Quran surah Ar-Ra’du (surah ke-13) ayat 11.

 

لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ

 

Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan jika Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

 

Allah berfirman,

 

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah keadaannya sendiri.”

 

Ayat di atas bisa diartikan.

1.      Allah yang akan mengubah keadaan suatu kaum.

2.      Tapi setelah kaum itu berusaha mengubahnya.

 

 

(Sumber Ngaji Filsafat Dr Fahrudin Faiz)