Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label ADA 3 TINGKATAN BERPIKIR MANUSIA. Show all posts
Showing posts with label ADA 3 TINGKATAN BERPIKIR MANUSIA. Show all posts

Tuesday, August 17, 2021

10501. ADA 3 TINGKATAN BERPIKIR MANUSIA

 

 





ADA 3 TINGKATAN BERPIKIR MANUSIA

Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Tahapan berpikir manusia.

 

Ada 3 tahap pikiran manusia dalam menilai suatu ide, yaitu:

 

1.      Berdasar pancaindera.

2.      Berdasar contoh teladan idolanya.

3.      Berdasar murni ide itu sendiri.

 

 

1.   Menilai suatu ide berdasar pancaindra.

 

Orang menilai baik atau buruknya suatu gagasan dengan ukuran alam kebendaan.

 

Atau materi berdasar pancaindra.

 

Orang menilai suatu ide baik atau jelek berdasar pancaindranya.

 

Pancaindra adalah alat perasa yang 5 macam.

 

Yaitu penglihat, pencium, pengecap (perasa lidah), perasa tubuh, dan pendengar.

 

 

2.   Menilai suatu ide berdasar teladan idolanya.

 

Orang menilai suatu ide berdasar contoh teladan idolanya.

 

Sesuatu bernilai baik atau buruk berdasar penilaian tokoh panutannya.

 

3.   Menilai suatu ide berdasar murni idenya

 

Tahap ini adalah fase berpikir dewasa.

 

Sesuatu bernilai baik atau jelek murni berdasar ide itu sendiri.

 

Suatu penilaian suatu gagasan berdasar nilai yang pada gagasan itu sendiri.

 

Tanpa terpengaruh faktor eksternal.

 

SEJARAH AWAL ISLAM

 

Pada sejarah awal Islam.

 

Penilaian sekelompok umat Islam terhadap nilai ide yang dibawa Al-Quran.

 

Berdasar pribadi Nabi Muhammad.

 

Contohnya,

Saat Nabi Muhammad diisukan wafat dalam Perang Uhud.

 

Sekelompok pasukan Islam langsung meninggalkan medan pertempuran.

 

Karena percaya Nabi wafat.

 

Sikap yang salah ini terjadi.

 

Karena mereka baru berpikir sampai tahap ke-2.

 

Yaitu menganggap nilai suatu ide berdasar tokoh idolanya.

 

Mereka belum mencapai tingkat dewasa.

  

AL-QURAN INGIN UMAT ISLAM BERPIKIR DEWASA

Al-Quran ingin umat Islam sampai tahap dewasa.

 

Yaitu bisa menilai suatu ide berdasar ide itu sendiri.

 

Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 144.

 

وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِ ٱلرُّسُلُ ۚ أَفَإِي۟ن مَّاتَ أَوْ قُتِلَ ٱنقَلَبْتُمْ عَلَىٰٓ أَعْقَٰبِكُمْ ۚ وَمَن يَنقَلِبْ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ فَلَن يَضُرَّ ٱللَّهَ شَيْـًٔا ۗ وَسَيَجْزِى ٱللَّهُ ٱلشَّٰكِرِينَ



Muhammad hanya seorang rasul. Sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika Muhammad wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barang siapa berbalik ke belakang, maka dia tidak dapat mendatangkan mudarat kepada Allah sedikit pun. Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.

 

 

Ayat Al-Quran ini melepaskan belenggu.

 

Yang bisa menghambat kemajuan sains dan teknologi.  

 

Al-Quran mendorong berkembangnya sains dan teknologi  modern.

 

Al-Quran surah Az-Zumar (surah ke-39) ayat 9.

 

أَمَّنْ هُوَ قَٰنِتٌ ءَانَآءَ ٱلَّيْلِ سَاجِدًا وَقَآئِمًا يَحْذَرُ ٱلْءَاخِرَةَ وَيَرْجُوا۟ رَحْمَةَ رَبِّهِۦ ۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى ٱلَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَٱلَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ

Apakah kamu orang musyrik yang lebih beruntung atau orang yang beribadah pada waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedangkan dia takut kepada azab akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakan:”Apakah sama orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang yang berakal yang dapat menerima pelajaran.

 

Ayat A-Quran ini kritik terhadap orang yang bicara.

 

Atau membantah suatu masalah tanpa adanya data objektif dan ilmiah.

Ayat Al-Quran semacam ini yang mendorong kemajuan sains dan teknologi modern.

 

Sehinnga muncul para ilmuwan Islam.

 

Seperti Ibnu Sina, Al-Farabi, Al-Ghazali, Ibnu Khaldun, Jabir Ibnu Hayyan, dan lainnya.

 

Muhammad bin Ahmad menemukan angka nol pada tahun 976 Masehi.

 

Muhammad bin Musa Al-Khawarizmiy menemukan ilmu Matematika Aljabar.

 

Tanpa penemuan itu.

 

Ilmu teknologi dan sains modern akan  merangkak dalam kegelapan.

 

Tanpa adanya iklim yang mendorong tumbuhnya perkembangan sains.

 

Para ahli akan mengalami nasib seperti Galileo.

 

Yang menjadi korban hasil penemuannya.

 

Al-Quran sebagai kitab petunjuk memberi pedoman kepada manusia.

 

Untuk hidup bahagia di dunia dan akhirat.

 

Dalam hubungannya dengan sains modern.

 

Al-Quran mendorong manusia mengoptimalkan akal pikirannya.

 

 

Daftar Pustaka

1.  Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.

2.  Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.  Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.  Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.  Tafsirq.com onlin

 

Wednesday, July 28, 2021

10643. ADA 3 TINGKATAN BERPIKIR MANUSIA

 



ADA 3 TINGKATAN BERPIKIR MANUSIA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Ada 3 tingkatan berpikir manusia, yaitu:

1.      Pikiran kecil.

2.      Pikiran sedang.

3.      Pikiran besar.

 

1.   PIKIRAN KECIL

Pikiran kecil bertanya tentang:

“SIAPA?”

Pikiran kecil suka bicara tentang orang.

Pikiran kecil senang membahas  orang lain.

 

Suka infotainmet dan gosip tentang orang lain.

Atau hal yang tidak bermanfaat.

 

Akhirnya muncul sifat  iri, dengki, pertengkaran.

 

Dan hal lain yang tak berguna.

 

 

2.   PIKIRAN SEDANG

Pikiran sedang bertanya tentang:

“ADA APA?”

 

Pikiran sedang suka bicara tentang peristiwa.

Suka baca berita dan koran.

 

Pikiran sedang tak suka konflik.

Tapi tidak bisa menghasilkan gagasan.

 

Pikiran sedang suka membahas tentang suatu kejadian.

 

 

3.   PIKIRAN BESAR

 

Pikiran besar bertanya tentang:

“MENGAPA DAN BAGAIMANA?”

 

Suka baca majalah dan buku yang merangsang mengembangkan ide.

 

Pikiran besar  suka berbicara tentang ide dan gagasan.

Pikiran besar senang membahas  suatu ide.

 

1.      Misalnya, kita terjebak macet di jalan raya karena ada demo.

 

Pikiran kecil berkata,

“Siapa yang demo ini?”

“Ah ini kok demo melulu.”

 

Pikiran sedang berkata,

“Ada apa kok ada demo?”

“Kira-kira macetnya sampai di mana ?”

 

Pikiran besar berkata,

“Mengapa ada demo?”

“Demo ini sampai jam berapa?”

“Apakah ada jalan lain untuk menghindari macet?”

“Apakah solusinya untuk menghindari macet ini?

 

2.      Misalnya, ada buah apel yang jatuh.

 

Pikiran kecil berkata,

“Siapa yang kejatuhan buah apel?’

 

Pikiran sedang berkata,

“Apakah sekarang musim buah apel?”

 

 

Pikiran besar berkata,

“Mengapa buah apel jatuh ke bawah?”

“Mengapa buah apel tidak jatuh ke atas?”

 

Konon, buah apel jatuh ke bawah itu yang membuat Newton menemukan Teori Gravitasi yang terkenal.

 

 

(Sumber Abdi Suardin)