ADA
3 TINGKATAN BERPIKIR
MANUSIA
Oleh:
Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Tahapan berpikir manusia.
Ada 3 tahap pikiran
manusia dalam menilai suatu ide, yaitu:
1.
Berdasar pancaindera.
2.
Berdasar contoh teladan idolanya.
3.
Berdasar murni ide itu sendiri.
1.
Menilai suatu ide berdasar pancaindra.
Orang menilai baik atau buruknya suatu gagasan dengan ukuran
alam kebendaan.
Atau
materi berdasar pancaindra.
Orang menilai suatu ide baik atau jelek berdasar pancaindranya.
Pancaindra adalah alat perasa yang 5 macam.
Yaitu penglihat, pencium, pengecap (perasa lidah), perasa tubuh,
dan pendengar.
2.
Menilai
suatu ide berdasar teladan idolanya.
Orang
menilai suatu ide berdasar contoh teladan idolanya.
Sesuatu bernilai baik atau buruk berdasar penilaian tokoh
panutannya.
3.
Menilai
suatu ide berdasar murni idenya
Tahap ini adalah fase berpikir dewasa.
Sesuatu
bernilai baik atau jelek murni berdasar ide itu sendiri.
Suatu
penilaian suatu gagasan berdasar nilai yang pada gagasan itu sendiri.
Tanpa
terpengaruh faktor eksternal.
SEJARAH
AWAL ISLAM
Pada sejarah awal Islam.
Penilaian sekelompok umat Islam terhadap nilai ide yang dibawa
Al-Quran.
Berdasar pribadi Nabi Muhammad.
Contohnya,
Saat Nabi Muhammad diisukan wafat dalam Perang Uhud.
Sekelompok pasukan Islam langsung meninggalkan medan pertempuran.
Karena percaya Nabi wafat.
Sikap
yang salah ini terjadi.
Karena
mereka baru berpikir sampai tahap ke-2.
Yaitu
menganggap nilai suatu ide berdasar tokoh idolanya.
Mereka belum mencapai tingkat dewasa.
AL-QURAN
INGIN UMAT ISLAM BERPIKIR DEWASA
Al-Quran ingin umat Islam sampai tahap dewasa.
Yaitu
bisa menilai suatu ide berdasar ide itu sendiri.
Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 144.
وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِ
ٱلرُّسُلُ ۚ أَفَإِي۟ن مَّاتَ أَوْ قُتِلَ ٱنقَلَبْتُمْ عَلَىٰٓ أَعْقَٰبِكُمْ ۚ
وَمَن يَنقَلِبْ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ فَلَن يَضُرَّ ٱللَّهَ شَيْـًٔا ۗ وَسَيَجْزِى
ٱللَّهُ ٱلشَّٰكِرِينَ
Muhammad
hanya seorang rasul. Sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul.
Apakah jika Muhammad wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)?
Barang siapa berbalik ke belakang, maka dia tidak dapat mendatangkan mudarat
kepada Allah sedikit pun. Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang
bersyukur.
Ayat Al-Quran ini melepaskan belenggu.
Yang bisa menghambat kemajuan sains dan teknologi.
Al-Quran
mendorong berkembangnya sains dan teknologi modern.
Al-Quran
surah Az-Zumar (surah ke-39) ayat 9.
أَمَّنْ هُوَ قَٰنِتٌ ءَانَآءَ ٱلَّيْلِ سَاجِدًا
وَقَآئِمًا يَحْذَرُ ٱلْءَاخِرَةَ وَيَرْجُوا۟ رَحْمَةَ رَبِّهِۦ ۗ قُلْ هَلْ
يَسْتَوِى ٱلَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَٱلَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ إِنَّمَا
يَتَذَكَّرُ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ
Apakah kamu orang musyrik yang lebih beruntung atau orang yang beribadah pada
waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedangkan dia takut kepada azab akhirat
dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakan:”Apakah sama orang yang mengetahui
dengan orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang yang berakal yang dapat
menerima pelajaran.
Ayat
A-Quran ini kritik terhadap orang yang bicara.
Atau
membantah suatu masalah tanpa adanya data objektif dan ilmiah.
Ayat
Al-Quran semacam ini yang mendorong kemajuan sains dan teknologi modern.
Sehinnga muncul para ilmuwan Islam.
Seperti Ibnu Sina, Al-Farabi, Al-Ghazali, Ibnu Khaldun, Jabir
Ibnu Hayyan, dan lainnya.
Muhammad
bin Ahmad menemukan angka nol pada tahun 976 Masehi.
Muhammad
bin Musa Al-Khawarizmiy menemukan ilmu Matematika Aljabar.
Tanpa
penemuan itu.
Ilmu
teknologi dan sains modern akan merangkak dalam kegelapan.
Tanpa adanya iklim yang mendorong tumbuhnya perkembangan sains.
Para ahli akan mengalami nasib seperti Galileo.
Yang menjadi korban hasil penemuannya.
Al-Quran
sebagai kitab petunjuk memberi pedoman kepada manusia.
Untuk
hidup bahagia di dunia dan akhirat.
Dalam hubungannya dengan sains modern.
Al-Quran mendorong manusia mengoptimalkan akal pikirannya.
Daftar
Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah
Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran.
Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver
3.2
5. Tafsirq.com onlin
0 comments:
Post a Comment