Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label ADANYA ALLAH DIJELASKAN DENGAN ASMAUL HUSNA. Show all posts
Showing posts with label ADANYA ALLAH DIJELASKAN DENGAN ASMAUL HUSNA. Show all posts

Saturday, October 2, 2021

11342. ADANYA ALLAH DIJELASKAN DENGAN ASMAUL HUSNA

 


 




 

ADANYA ALLAH DIJELASKAN DENGAN ASMAUL HUSNA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Al-Quran berisi 6.236 ayat.

 

Dan lebih dari 3.000 ayat

menjelaskan eksistensi Allah.

 

Hal itu menunjukkan bahwa   masalah tauhid.

Dan eksistensi Allah sangat penting.

 

Tapi, jangan pakai bahasa yang membingungkan.

 

Untuk menjelaskan eksistensi Allah.

 

Misalnya,

 

“Allah itu adalah Zat yang ada.

Sebelum semua yang ada ini ada.

 

Bahkan lebih dulu ada.

Dibandingkan kata ada itu.

 

Sebelum dia ada.”

 

 

ADA 20 SIFAT WAJIB BAGI ALLAH

 Sifat Wajib Allah

1.    Wujud (Ada).

 

Yaitu Allah adalah zat yang pasti ada.

Dia berdiri sendiri.

Tidak diciptakan oleh siapa pun.

Tidak ada tuhan selain Allah.

 

2. Qidam (Awal)

Qidam artinya terdahulu.

3. Baqa’ (Kekal)

 ‘Baqa’ artinya kekal.

 

4. Mukholafatul Lilhawaditsi .

Allah berbeda dengan makhluk ciptaan-Nya.

 

5. Qiyamuhu Binafsihi.

 Allah Berdiri Sendiri.

 

6. Wahdaniyah (Tunggal)

Allah satu-satunya Tuhan pencipta alam semesta.

 

7. Qudrat (Berkuasa).

 Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

 

8. Iradat (Berkehendak).

 Allah Maha Berkehendak atas segala sesuatu.

 

9. ‘ilmun (Mengetahui)

Allah Maha Mengetahui atas segala sesuatu.

Yang tampak maupun yang tidak tampak.

 

10. Hayat (Hidup).

 Allah Maha Hidup.

Allah kekal selamanya. 

 

11. Sama’ (Mendengar)

Allah Maha mendengar apa yang diucapkan hambanya.

 Tidak ada yang akan terlewat oleh-Nya. 

 

12. Basar (Melihat).

 Allah bisa melihat apa pun, kapan pun di mana pun lebih dari yang manusia pikirkan.

 

13. Qalam (Berfirman)

 

 

14. Qadiran (Berkuasa)

 

15. Muridan (Berkehendak)

 

16. Aliman (Mengetahui)

  

17. Hayyan (Hidup)

 

18. Sami’an (Mendengar)

 

 

19. Bashiran (Melihat)

 

 

20. Mutakalliman (Berfirman atau Berkata-kata)

 

 

Kata “wujud” dalam Al-Quran tak dipakai untuk menggambarkan eksistensi Allah.

 

 

Kata “wujud” (KBBI V).

Artinya rupa dan bentuk fisik yang dapat diraba.

 

 

Maka “wujud” Allah.

Bisa memunculkan imajinasi bahwa Allah berupa rupa fisik yang bisa diraba dengan indra.

 

 Al-Quran memakai kata “wujud” bukan untuk eksistensi Allah.

 

Tapi untuk hal selain Allah.

 

Kata “wujud, wajada”.

Artinya “menemukan, mendapati, dan menjumpai secara fisik.”

 

Diksi “wajada”.

 

Banyak ditemukan dalam Al-Quran dengan bentuk “kata kerja”.

 

Yaitu “menemukan dan menjumpai sesuatu bersifat fisik”.

 

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 96.

 

وَلَتَجِدَنَّهُمْ أَحْرَصَ النَّاسِ عَلَىٰ حَيَاةٍ وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُوا ۚ يَوَدُّ أَحَدُهُمْ لَوْ يُعَمَّرُ أَلْفَ سَنَةٍ وَمَا هُوَ بِمُزَحْزِحِهِ مِنَ الْعَذَابِ أَنْ يُعَمَّرَ ۗ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِمَا يَعْمَلُونَ

 

Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling serakah kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih serakah) daripada orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur 1.000 tahun, padahal umur panjang sekali-kali tidak akan menjauhkannya dari siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.

 

 

Al-Quran surah Al-Kahfi (surah ke-18) ayat 86.

 

 

حَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ مَغْرِبَ الشَّمْسِ وَجَدَهَا تَغْرُبُ فِي عَيْنٍ حَمِئَةٍ وَوَجَدَ عِنْدَهَا قَوْمًا ۗ قُلْنَا يَا ذَا الْقَرْنَيْنِ إِمَّا أَنْ تُعَذِّبَ وَإِمَّا أَنْ تَتَّخِذَ فِيهِمْ حُسْنًا

 

Hingga jika dia telah sampai ke tempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ segolongan umat. Kami berkata: "Hai Zulkarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka.

 

 

INFO EKSISTENSI ALLAH LEBIH DISANDARKAN KEPADA SIFAT ALLAH

 

Sifat Allah berupa “asmaul husna”.

Yaitu nama-nama Allah yang baik.

 

Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 110.

 

وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا

 

Dan barang siapa mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

 

Allah menunjukkan eksistensi diri-Nya dengan sifat-sifat Allah.

Bukan dengan wujud Allah.

 

Dengan formula 99 asmaul husna.

 

Maka imajinasi manusia menjadi lebih luas dan mendalam.

Dalam nuansa tak terbatas.

 

Dibanding dengan “wujud” Allah.

 

Yang bisa membawa imajinasi pikiran manusia.

Bahwa Allah berupa zat fisik yang bisa ditemui oleh manusia.

 Jika disebut “wujud” Allah.

 

Maka manusia bisa imajinasi bahwa Allah seperti manusia.

 

Yang duduk di atas kursi singgasana.

 

Atau bertemu di langit berhadapan sosok dengan sosok.

Dan model fisik lainnya.

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 163.

 

 

وَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَٰنُ الرَّحِيمُ

 

Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

 

 

Ayat di atas menjelaskan.

Bahwa tak ada apa pun, selain Allah.

 

Yang ada hanya Allah saja.

Lainnya tak ada atau nol.

 

Al-Quran surah Ali lmran (surah ke-3) ayat 2.

 

اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ

 

Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya.

 

 

Allah Yang Maha Hidup kekal selamanya.

 

Selain Allah adalah makhluk.

Yang dihidupkan oleh Allah.

Eksistensi Allah digambarkan dalam bentuk “kata kerja”.

Atau “kata keadaan”.

Bukan kata benda.

 

Jika dalam bentuk “kata benda”.

Maka akan merendahkan eksistensi Tuhan Allah.

 

Al-Quran surah Taha (surah ke-20) ayat 8.

 

اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ

 

Dia Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Dia mempunyai asmaaul husna (nama-nama yang baik).

 

Al-Quran surah Taha (surah ke-20) ayat 14.

 

إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي

 

Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikan salat untuk mengingat Aku.

 

Al-Quran surah Asy-Syura (surah ke-42) ayat 11.

 

فَاطِرُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا وَمِنَ الْأَنْعَامِ أَزْوَاجًا ۖ يَذْرَؤُكُمْ فِيهِ ۚ لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

 

(Dia) Allah Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia Allah Maha Mendengar dan Melihat.

 

Kesimpulan.

1.      Allah menjelaskan eksistensi-Nya lewat “kata sifat” dan “kata keadaan”.

 

2.      Tak pakai “kata benda”.

Agar tak dibayangkan oleh manusia .

Bahwa Allah berupa benda fisik yang bisa diraba oleh indra manusia.

 

3.      Meskipun ribuan ayat Al-Quran menjelaskan eksistensi Allah.

 

Tapi pasti hal itu bukan hakikat Allah sesungguhnya.

 

Karena Allah tak bisa diwadahi oleh kemampuan  makhluk-Nya.

 

4.      Tak ada sesuatu yang serupa dengan Allah.

 

5.      Allah meliputi semua makhluk-nYa.

Allah meliputi semua alam semesta.

Termasuk manuia di dalamnya.

 

6.      Manusia dan alam semesta berada “di dalam diri” Allah.

 

7.      Segala potensi manusia tak mampu memahami hal lebih besar yang meliputinya.

 

8.      Allah Maha Lebih Besar.

 

Masih lebih besar, lebih luas, dan lebih segalanya.

 

Dibandingkan yang dipahami dan dibayangkan oleh manusa.

 

 

(Sumber Agus Mustofa)