AJARAN ISLAM TAK
ANDALKAN SUPRANATURAL
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M
Kata “natural”.
Artinya:
1.
Bersifat alami.
2.
Alamiah.
3.
Bebas dari pengaruh.
4.
Bukan buatan.
5.
Asli.
Supranatural
Artinya:
1.
Gaib.
2.
Ajaib.
3.
Supernatural.
4.
Terkait dengan hal melewati keberadaan alam semesta yang terlihat.
Dakwah agama.
Mengalami berbagai
perubahan:
1.
Bentuk.
2.
Cara.
3.
Penekanan.
Pada zaman dulu.
Paparan ajaran agama.
Titik beratnya.
Mengaitkan ajaran agama.
Dengan alam metafisika.
Metafisika.
Yaitu ilmu pengetahuan.
Berhubungan hal non fisik.
Atau tidak kelihatan.
Para ulama sering dakwah
tentang:
1.
Surga.
2.
Neraka.
3.
Nilai pahala.
4.
Beratnya siksaan.
Hampir mewarnai.
Tiap dakwah agama.
Saat banyak ilmuwan
Barat.
Menanyakan kandungan
kitab suci.
Perjanjian Lama.
Yang banyak
bertentangan.
Dengan hasil temuan
ilmiah.
Sikap para ilmuwan.
Dihadapi tidak bijaksana.
Oleh pemimpin agama Kristen.
Dakwah agama Islam.
Terdorong ikut khawatir.
Tidak beralasan.
Para ulama berusaha.
Secara benar atau keliru.
Membuktikan terkaitnya.
Ajaran Islam dengan sains modern.
Selama puluhan tahun.
Aktivitas agama.
Umumnya ditandai.
Dengan usaha menghubungkan.
Ajaran agama dan pembangunan masyarakat.
Artinya.
Ajaran agama diharapkan.
Bisa mendorong masyarakat.
Lebih aktif dalam pembangunan.
Sambil membentengi para penganutnya.
Dari segala macam.
Dampak negatif pembangunan.
Kecenderungan di atas.
Terjadi hampir di seluruh negeri Islam.
Di Indonesia.
Hal serupa juga terlihat.
Meskipun belum mencapai.
Seluruh pelosok tanah air.
Bahkan di Jakarta.
Masih terdengar uraian agama.
Yang tidak sejalan.
Dengan pembangunan masyarakat.
Misalnya.
Dalam uraian:
Kisah Hijrah Nabi Muhammad.
Dari Mekah ke Madinah.
Ada 2 kategori, yaitu:
1.Bersifat supranatural.
Yaitu tidak sesuai hukum alam.
2.
Bersifat mendukung pembangunan.
Yaitu masuk akal dan logis.
A. DAKWAH SUPRANATURAL
1)
Burung merpati dan sarang laba-laba.
Tiba-tiba menutup mulut gua.
Tempat Nabi Muhammad bersembunyi.
2)
Dedaunan mendadak lebat di sekelilinggnya.
3)
Dan lainnya.
Yang semuanya.
Tak bisa tanggung jawab.
Dalam segi riwayat.
Dan tak ilmiah.
B. DAKWAH MENDUKUNG PEMBANGUNAN
1)
Sebelum hijrah.
Nabi Muhammad menyiapkan.
Rencana matang.
Dalam berbagai segi.
2)
Sikap dan perilaku.
Nabi Muhammad dan Abu Bakar.
Selama perjalanan.
3)
Kerjasama Nabi Muhammad.
Dengan penunjuk jalan.
Dan lainnya.
Uraian hijrah ke-1.
Yaitu bersifat supranatural.
1.
Jika diulang-ulang.
Atau ditekankan.
Maka hal itu.
Tak mendukung peran
masyarakat.
Dalam pembangunan
beragama.
2.
Peristiwa supranatural.
Akan mengecilkan.
Upaya dan jerih payah.
Nabi Muhammad dan Abu Bakar.
Sebelum dan selama hijrah.
3.
Dapat mengaburkan sejarah perkembangan Islam.
Sebagian ulama berpendapat.
1)
Islam tidak mengandalkan hal supranatural.
Dalam pembuktian ajarannya.
Dan dalam mencapai cita-cita perjuangannya.
2)
Tapi bukan berarti menolak adanya uluran tangan dari Allah.
3)
Mukjizat dan bantuan dari Allah.
Memang pernah ada.
Masih akan terus ada.
Dan selalu akan ada.
Tapi hal ajaib.
Tidak diperoleh sekadar percaya dan doa.
Atau bahkan pelaksanaan syariat saja.
Para sahabat.
Sangat mendambakan pertolongan langsung dari Allah.
Dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad.
Tapi tidak muncul ajaib.
Karena gagal memenuhi syaratnya.
Misalnya.
Menjelang Perang Uhud.
Allah berfirman,
”Jika kamu sabar, siap siaga, dan bertakwa.
Dengan melakukan tuntunan Allah.
Menyangkut syariat dan sunatullah.
Maka saat musuh datang menyerangmu.
Allah akan membantumu.
Dengan 5.000 malaikat yang memakai tanda.”
Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-3) ayat 125.
بَلَىٰ ۚ إِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا
وَيَأْتُوكُمْ مِنْ فَوْرِهِمْ هَٰذَا يُمْدِدْكُمْ رَبُّكُمْ بِخَمْسَةِ آلَافٍ
مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُسَوِّمِينَ
Ya
(cukup), jika kamu bersabar dan bertakwa dan mereka datang menyerang kamu
dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan 5.000 Malaikat memakai
tanda.
Peristiwa turunnya malaikat.
Termasuk peristiwa supranatural.
Dan sebagian tanda.
Bantuan ajaib langsung Alllah.
Pernah diterima umat Islam.
Dalam Perang Badar.
Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-8) ayat 12.
إِذْ يُوحِي رَبُّكَ إِلَى الْمَلَائِكَةِ أَنِّي
مَعَكُمْ فَثَبِّتُوا الَّذِينَ آمَنُوا ۚ سَأُلْقِي فِي قُلُوبِ الَّذِينَ
كَفَرُوا الرُّعْبَ فَاضْرِبُوا فَوْقَ الْأَعْنَاقِ وَاضْرِبُوا مِنْهُمْ كُلَّ
بَنَانٍ
(Ingatlah),
ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku bersama
kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman". Kelak
akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggal
kepala mereka dan pancung tiap-tiap ujung jari mereka.
Peristiwa ajaib.
Dan bantuan ajaib dari Allah.
Sangat didambakan para sahabat.
Dan Nabi Muhammad.
Dalam Perang Uhud.
Tapi umat Islam tidak memperolehnya.
Akhirnya.
Pasukan Islam kalah dalam perang.
Agaknya syarat untuk mendapat bantuan ajaib dari Allah.
Saat itu tidak mereka penuhi.
Kesimpulan.
Sebaiknya para juru dakwah.
Banyak belajar.
Dalam memilih dan memilah.
Materi dakwah.
Untuk masyarakat.
Agar dapat membangkitkan semangat beragama.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M. Quraish. Lentera Hati.
Kisahdan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan
Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab, M. Quraish. E-book Membumikan
Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online



