Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label ADA HUMOR BANK ES-A-TE MENJENGKELKAN. Show all posts
Showing posts with label ADA HUMOR BANK ES-A-TE MENJENGKELKAN. Show all posts

Monday, November 28, 2022

15534. HUMOR BANK ES-A-TE MENJENGKELKAN

 

HUMOR BANK ES-A-TE YANG MENJENGKELKAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

       Beberapa tahun lalu.

Kepala SMP Negeri Sidoarjo.

 

Sebanyak 44 orang.

Dari sekolah masing-masing.

 

Berangkat menuju ke Malang.

Memakai kendaraan sendiri.

 

Beberapa orang bergabung dengan temannya.

Termasuk saya.

Dengan satu tujuan.

Hotel Purnama, Batu, Malang.  

Dalam acara Program MKKS Bermutu. 

 

       Saya ikut menumpang mobil teman.

Berangkat dari Bogi, Pademo Negoro, Sukodono.

 

Pak Rodhi, sebagai joki yang mengendalikan “kuda”.

Agar baik jalannya.

 

Duduk di sebelah kiri Pak Rodhi adalah Pak Azhari.

Si “Ahli Hisap”.

 

Tentu saja, sambil kebul-kebul.

Duduk dengan santai sambil merokok.

 

Pak Azhari,  si “Kepala Suku”.

Yang menentukan “abang ijonya” rombongan.

 

Kapan berangkat.

Jalur yang dilewati.

Di mana mampir.

 

Kapan berhenti untuk makan dan “pipis”. 

       Di belakang Pak Rodhi, duduk Pak Hariono.

 

 Si “Raja Lokal” yang memiliki IP tinggi.

Makna IP di sini, bukan hanya berarti Indeks Prestasi waktu kuliah.

 

Juga bermakna “Ilmu Pendekatan”.

Terbukti, selama bertugas sebagai kepala sekolah.

Selalu berada di lokasi yang dekat tinggalnya.     

 Pak Ari, berada di sebelah kiri Pak Hariono.

Pak Ari mendapatkan julukan si “Panglima Pinggiran”.

 

Laksana sebuah peperangan.

Mulai dari pinggiran, kemudian menguasai pusat kota.

 

 Artinya, Pak Ari merasa “senang” dan “nyaman” bertugas di sekolah pinggiran.

 

Sedangkan saya, duduk di dekat pintu mobil.

 Sebagai “kernet” yang membuka dan menutup pintu mobil.

Agak mirip dengan Pak Ari.

      Kami menunggang mobil Toyota Avanza. Warna silver.

Toyota Avanza, jenis mobil yang “ditakuti” sopir bis.

 

Mengapa? Tidak bisa disalip.

Percuma mendahului mobil Toyota Avanza.

 Ketika berhasil mendahului satu mobil Avanza.

 

Ternyata, di depan bis, masih ada mobil Avanza lagi.

Menyalib lagi.

 

Masih ada lagi.

Begitu seterusnya.

Saking banyaknya.

 

      Selama perjalananan.

Kami membahas topik “ngalor ngidul”. Bicara “nggedabrus”.

 

Juga “ngomong blek”. 

Sambil mendengarkan radio SS, Radio Suara Surabaya.

 

Saat itu, Yoyong Burhanuddin.

Penyiar SS  menyampaikan peristiwa kejahatan.

Di suatu Bank Surabaya.  

Si pelaku menggunakan semacam isolasi “double tape”.

 

Berusaha menghambat lubang masuk dan keluar Kartu ATM.

Penjahat memanfaatkan kejadian itu.

Untuk melakukan niat jahatnya.

      Saya mengawali pembicaraan,

“Bank yang ditakuti pedagang adalah Bank Krut”.

 

Karena  pedagang yang “bangkrut”, berarti barang dagangan habis.

 

Tetapi, uangnya juga ludes.

 Tak bersisa.

 

“Bank yang amat menjengkelkan.

Yaitu  Bank ES-A-TE,” ujar Pak Azhari.

 

 “Bank apa itu?” tanya Pak Hariono.

“Bangsat!”, seru Pak Azhari.

 

Kami tertawa bersama.

 Tapi, Pak Ari diam saja.

Mengapa? “Gak lucu”, teriak Pak Ari.

 

Sambil tersenyum.

Kami tertawa meledak.

 

Ya,  sungguh lucu.

Wong humor kok tidak lucu.

Berarti kan lucu!