Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label AL-QURAN TAK WAJIB DIPAHAMI SEPERTI UMAT DULU. Show all posts
Showing posts with label AL-QURAN TAK WAJIB DIPAHAMI SEPERTI UMAT DULU. Show all posts

Thursday, April 14, 2022

13165. AL-QURAN TAK WAJIB DIPAHAMI SEPERTI UMAT DULU

 

 




 

AL-QURAN TAK WAJIB DIPAHAMI SEPERTI UMAT DULU

Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

“Apakah Al-Quran harus dipahami.

Sesuai paham para sahabat.

 

Atau orang tua kita zaman dulu?”

 

Jawabnya,”Tidak!”

 

Tiap umat Islam wajib untuk mempelajari.

 

Dan memahami Al-Quran.

Yang diyakininya.

 

Sebagian ulama berpendapat.

 Hukumnya “fardu ain”.

 (kewajiban perorangan).

 

Bagi umat Islam.

Untuk belajar tafsir Al-Quran.

 

Tiap umat Islam wajib belajar memahami Al-Quran.

 

Tapi bukan berarti harus memahami.

Sesuai pemahaman orang dulu.

 

Al-Quran memerintahkan umat Islam.

Untuk memakai akal pikirannya.

 

Dan dilarang hanya ikuti kebiasaan orang tua.

Dan nenek moyang mereka.

Tanpa memperhatikan apa yang mereka lakukan.

 

Tapi bukan berarti.

Semua umat Islam boleh berpendapat sembarangan.

 

Tentang ayat Al-Quran.

 

Jika belum memenuhi syaratnya.

 

 

Umat Islam yang memenuhi syarat.

 

Wajib berusaha memahami Al-Quran.

 

Karena Al-Quran tidak diturunkan khusus untuk orang Arab.

Pada zaman Nabi Muhammad saja.

 

 

Al-Quran diturunkan Allah lewat malaikat Jibril.

 kepada Nabi Muhammad.

 

Sebagai pedoman manusia.

Sampai akhir zaman.

 

 

 Umat Islam diajak dialog oleh Al-Quran.

 

 Dan diperintah memikirkan isi Al-Quran.

Sesuai akal pikirannya.

 

Akal pikiran ialah anugerah dari Allah.

 

Tapi cara penggunaannya.

Tiap orang berbeda.

 

 Karena perbedaan latar  pendidikan, lingkungan, kebudayaan.

Dan pengalaman lainnya.

 

 

Semua umat Islam wajib memahami Al-Quran pada masa kini.

 

 Seperti wajibnya orang- Arab.

Yang hidup pada zaman Nabi Muhammad.

 

Umat Islam zaman sekarang.

Harus berpikir kontemporer.

 

Yaitu sesuai dengan masa kini.

 

Berpikir secara kontemporer.

Yang sesuai dengan zaman.

 

Tidak berarti menafsirkan Al-Quran.

Sesuai teori ilmiah.

Atau penemuan mutakhir.

 

Kita dapat memakai pendapat para ilmuwan.

Untuk membantu memahami ayat Al-Quran.

Secara fair dan adil.

 

 

Misalnya.

Sejak dulu sampai sekarang.

 

Para ulama menafsirkan.

Arti kata “al-'alaq”.

 

Dalam ayat Al-Quran.

Tentang proses kejadian janin.

 

Dengan “al-dam al-jamid”.

Yaitu segumpal darah beku.

 

Penafsiran seperti ini.

Ada dalam semua kitab tafsir dulu.

 

Bahkan terjemahan dalam bahasa Inggris.

 

Yaitu “the clot”.

Artinya darah setengah beku.

 

 

Munculnya “al-'alaq”.

Yaitu periode ke-2 kejadian janin.

 

 Al-Quran surah Al-Mukminun (surah ke-23) ayat 12-14.

 

Menurut terjemahan Prof. M. Hasby Ashiddieqi.

Dalam tafsir An-Nur.

 

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ

ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ ۚ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ

 

Dan sesungguhnya telah Kami jadikan manusia dari tanah yang bersih, kemudian Kami jadikannya air mani yang disimpan dalam tempat yang kukuh, kemudian Kami jadikan air mani itu segumpal darah, lalu Kami jadikannya sepotong daging. Dari daging itu Kami jadikan tulang, tulang itu Kami bungkus dengan daging, dan kemudian Kami menjadikannya makhluk yang baru (manusia yang sempurna). Maha berbahagia Allah Tuhan sepandai-pandai yang menjadikan sesuatu.

 

 

Menurut ilmu kedokteran modern sekarang.

 

Proses kejadian manusia terdiri atas 5 periode, yaitu:

 

1)    Nuthfah.

2)    Alaq.

 

3)    Mudhghah.

4)    Idzam.

5)    Liahm.

 

 

Orang yang belajar embriologi modern.

Dan yakin kebenaran isi Al-Quran.

 

Dia sulit menafsirkan kalimat “al-'alaq”.

Dengan “segumpal darah beku”.

 

 

Menurut ilmu embriologi modern.

 

Proses kejadian manusia terbagi 3 periode.

 

1)              Periode Ovum.

 

a.      Mulai dari fertilisasi (pembuahan).

Karena pertemuan antara sel kelamin bapak (sperma) dengan sel ibu (ovum).

 

Kedua intinya bersatu.

Dan membentuk struktur atau zat baru.

Yang disebut zygote.

 

b.     Setelah fertilisasi berlangsung.

Zygote membelah menjadi 2, 4, 8, 16 sel.

Dan seterusnya.

 

 

c.      Selama proses pembelahan.

Zygote bergerak ke kantong kehamilan.

Melekat dan akhirnya masuk ke dinding rahim.

 

d.     Peristiwa ini dikenal dengan nama implantasi.

 

2)              Periode Embrio.

 

a.      Yaitu periode pembentukan organ.

 

b.     terkadang organ tidak terbentukdengan sempurna.

 

c.      Jika hasil pembelahan zygote tidak bergantung.

 

Atau berdempet dinding rahim.

 

d.     Hal ini dapat gugur.

Atau lahir cacat bawaan.

 

3)              Periode Foetus.

 

a.      Yaitu periode perkembangan.

Dan penyempurnaan organ.

 

b.     Dengan perkembangan amat cepat.

Dan berakhir kelahiran.

 

Kesimpulannya:

1.           Semua umat Islam yang memenuhi syarat.

 

Wajib berusaha memahami Al-Quran.

Sesuai perkembangan zaman.

 

2.           Al-Quran tidak diturunkan khusus untuk orang Arab.

Pada zaman Nabi Muhammad saja.

 

 Tetapi Al-Quran diturunkan Allah lewat malaikat Jibril.

Kepada Nabi Muhammad.

 

Sebagai pedoman manusia.

Sampai akhir zaman.

 

 

Daftar Pustaka

1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

2.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

3.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

4.    Tafsirq.com online.