Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Thursday, April 30, 2020

4287. LAGU GITAR CINTA MONYET

4287. CINTA MONYET LAGU GITAR..

4286. LAGU GITAR APA SALAH DOSAKU

4286. LAGU GITAR APA SALAH DOSAKU

4285. LAGU YUS KERETA TUA

4285. LAGU YUS KERETA TUA

4284. JABATAN MELALAIKAN


JABATAN MELALAIKAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
1.    Mitos adalah cerita suatu bangsa tentang dewa dan pahlawan zaman dahulu, mengandung penafsiran tentang asal-usul alam semesta, manusia, dan bangsa terebut, mengandung arti mendalam yang diungkapkan dengan cara gaib.
2.    Malaikat pernah “memprotes” kepada Allah sebanyak 2 kali.
3.    Protes ke-1, ketika Allah menyampaikan ingin menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi.
1)    Malaikat merasa lebih layak menjadi khalifah di bumi dibanding manusia, tetapi pilihan Allah dibuktikan kebenarannya melalui ujian lisan.
2)    Malaikat gagal dan manusia lulus dalam ujian.
3)    Manusia berhasil mengajar kepada malaikat.
4)    Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 30.

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
     Dan Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat,”Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata,”Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?” Tuhan berfirman,”Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.

4.    Protes ke-2, setelah beberapa lama manusia menjadi khalifah dalam mengelola bumi, maka malaikat mengeluh, “Manusia terlalu banyak berbuat dosa dan merusak lingkungannya”.
1)    Malaikat merasa lebih bersih dan lebih mampu menjadi khalifah di bumi dibanding manusia.
2)    Ujian kali ini dilakukan dalam bentuk praktik.
3)    Para “pemrotes” dipersilakan memilih wakil mereka untuk menggantikan manusia, dan terpilihlan 2 malaikat, yaitu Harut dan Marut.
4)    Harut dan Marut turun ke bumi, keduanya bertemu wanita penggoda yang cantik jelita, yang bersedia “melayani” mereka berdua dengan syarat harus mempersekutukan Allah.
5)    Harut dan Marut tidak berani karena syaratnya terlalu berat.
6)    Si cantik jelita berkata,”Kalau begitu kalian membunuh saja”.
7)    Tetapi syarat ini pun ditolak oleh Harut dan Marut.
8)    Si cantik berkata, “Dengan seteguk minuman keras, diriku kuserahkan kepada kalian”. Untuk kali ini Harut dan Marut setuju.
9)    Begitu mereka meneguk minum keras tersebut, Harut dan Marut mabuk dan tidak dapat mengendalikan diri.
10) Harut dan Marut melakukan pembunuhan dan mempersekutukan Allah, bahkan rahasia langit pun mereka buka, sehingga si pelacur berubah menjadi planet Mars.
5.    Itulah rangkuman mitos dalam hikayat masyarakat Arab kuno yang ditemukan dalam berbagai riwayat dalam beberapa tafsir tentang Harut dan Marut.
6.    Harut dan Marut ditemukan dalam Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 102.

وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَانَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَٰكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ ۚ وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ ۚ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۚ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ

      Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedangkan keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan,”Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir”. Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberikan mudarat dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudarat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tida ada baginya keuntungan di akhirat dan amat jahat perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.
7.    Cerita mitos Harut dan Marut dapat dipahami sebagai simbol kehidupan masyarakat dalam berpolitik.
8.    Artinya pihak masyarakat yang berada “di luar pemerintahan” selalu menilai kinerja “di  dalam pemerintah” dalam kekurangan dan kelemahannya.
9.    Sebaliknya pihak yang berada “dalam pemerintahan” selalu merasa bersih, mampu, dan berhasil dalam menjalankan pemerintahan dengan baik.
10. Dalam kenyataanya tidak selalu begitu.
11. Artinya apabila pihak oposisi yang “di luar pemerintahan” diberi kesempatan bertugas “di dalam pemerintahan”, meskipun sudah memilih wakilnya yang terbaik, ternyata hasilnya tidak selalu lebih baik dibanding yang dikritiknya, bahkan sering hasilnya lebih buruk.
12.  Pada awalnya mereka yang “di dalam pemerintahan” mempunyai keinginan dan cita-cita dengan janji “kampanye” dan idealisme yang bagus.
13. Tetapi hanya sebentar saja mereka sudah tergelincir dan melupakan janji manisnya, seperti kisah Harut dan Marut.
14. Pada awalnya, yang “dijual” oleh pemerintah yang sedang berkuasa dan dipindahkan kepemilikannya kepada pihak lain adalah hal yang dianggap “kecil”,  seperti “meminum seteguk minuman keras”.
15. Tetapi akhirnya segalanya sudah terjual dan habis tak bersisa.
16. Para ulama menjelaskan makna lain dari kisah Harut dan Marut di atas.
17. Malaikat adalah makhluk yang “berpikir” tetapi “tidak mempunyai jasmani”, dapat diibaratkan sebagai “ilmuwan”.
18. Bumi dapat dimisalkan kehidupan dunia yang praktis, terutama dalam bidang politik.
19. Jika para ilmuwan dan pemikir terlibat dalam politik praktis, maka mereka cenderung gagal dan tidak berhasil dalam melaksanakan tugasnya.
20. Malaikat Harut dan Marut yang “pemikir” gagal melakukan tugasnya.
21. Para ulama berpendapat para pemikir dan filosof yang paling tepat bertugas dalam bidang kenegaraan, asalkan mereka tidak tergiur planet Mars yang gemerlapan, yaitu tidak tergoda harta, wanita, tahta, dan popularitas.

Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online

4284. JABATAN MELALAIKAN


JABATAN MELALAIKAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
1.    Mitos adalah cerita suatu bangsa tentang dewa dan pahlawan zaman dahulu, mengandung penafsiran tentang asal-usul alam semesta, manusia, dan bangsa terebut, mengandung arti mendalam yang diungkapkan dengan cara gaib.
2.    Malaikat pernah “memprotes” kepada Allah sebanyak 2 kali.
3.    Protes ke-1, ketika Allah menyampaikan ingin menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi.
1)    Malaikat merasa lebih layak menjadi khalifah di bumi dibanding manusia, tetapi pilihan Allah dibuktikan kebenarannya melalui ujian lisan.
2)    Malaikat gagal dan manusia lulus dalam ujian.
3)    Manusia berhasil mengajar kepada malaikat.
4)    Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 30.

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
     Dan Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat,”Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata,”Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?” Tuhan berfirman,”Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.

4.    Protes ke-2, setelah beberapa lama manusia menjadi khalifah dalam mengelola bumi, maka malaikat mengeluh, “Manusia terlalu banyak berbuat dosa dan merusak lingkungannya”.
1)    Malaikat merasa lebih bersih dan lebih mampu menjadi khalifah di bumi dibanding manusia.
2)    Ujian kali ini dilakukan dalam bentuk praktik.
3)    Para “pemrotes” dipersilakan memilih wakil mereka untuk menggantikan manusia, dan terpilihlan 2 malaikat, yaitu Harut dan Marut.
4)    Harut dan Marut turun ke bumi, keduanya bertemu wanita penggoda yang cantik jelita, yang bersedia “melayani” mereka berdua dengan syarat harus mempersekutukan Allah.
5)    Harut dan Marut tidak berani karena syaratnya terlalu berat.
6)    Si cantik jelita berkata,”Kalau begitu kalian membunuh saja”.
7)    Tetapi syarat ini pun ditolak oleh Harut dan Marut.
8)    Si cantik berkata, “Dengan seteguk minuman keras, diriku kuserahkan kepada kalian”. Untuk kali ini Harut dan Marut setuju.
9)    Begitu mereka meneguk minum keras tersebut, Harut dan Marut mabuk dan tidak dapat mengendalikan diri.
10) Harut dan Marut melakukan pembunuhan dan mempersekutukan Allah, bahkan rahasia langit pun mereka buka, sehingga si pelacur berubah menjadi planet Mars.
5.    Itulah rangkuman mitos dalam hikayat masyarakat Arab kuno yang ditemukan dalam berbagai riwayat dalam beberapa tafsir tentang Harut dan Marut.
6.    Harut dan Marut ditemukan dalam Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 102.

وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَانَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَٰكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ ۚ وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ ۚ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۚ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ

      Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedangkan keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan,”Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir”. Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberikan mudarat dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudarat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tida ada baginya keuntungan di akhirat dan amat jahat perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.
7.    Cerita mitos Harut dan Marut dapat dipahami sebagai simbol kehidupan masyarakat dalam berpolitik.
8.    Artinya pihak masyarakat yang berada “di luar pemerintahan” selalu menilai kinerja “di  dalam pemerintah” dalam kekurangan dan kelemahannya.
9.    Sebaliknya pihak yang berada “dalam pemerintahan” selalu merasa bersih, mampu, dan berhasil dalam menjalankan pemerintahan dengan baik.
10. Dalam kenyataanya tidak selalu begitu.
11. Artinya apabila pihak oposisi yang “di luar pemerintahan” diberi kesempatan bertugas “di dalam pemerintahan”, meskipun sudah memilih wakilnya yang terbaik, ternyata hasilnya tidak selalu lebih baik dibanding yang dikritiknya, bahkan sering hasilnya lebih buruk.
12.  Pada awalnya mereka yang “di dalam pemerintahan” mempunyai keinginan dan cita-cita dengan janji “kampanye” dan idealisme yang bagus.
13. Tetapi hanya sebentar saja mereka sudah tergelincir dan melupakan janji manisnya, seperti kisah Harut dan Marut.
14. Pada awalnya, yang “dijual” oleh pemerintah yang sedang berkuasa dan dipindahkan kepemilikannya kepada pihak lain adalah hal yang dianggap “kecil”,  seperti “meminum seteguk minuman keras”.
15. Tetapi akhirnya segalanya sudah terjual dan habis tak bersisa.
16. Para ulama menjelaskan makna lain dari kisah Harut dan Marut di atas.
17. Malaikat adalah makhluk yang “berpikir” tetapi “tidak mempunyai jasmani”, dapat diibaratkan sebagai “ilmuwan”.
18. Bumi dapat dimisalkan kehidupan dunia yang praktis, terutama dalam bidang politik.
19. Jika para ilmuwan dan pemikir terlibat dalam politik praktis, maka mereka cenderung gagal dan tidak berhasil dalam melaksanakan tugasnya.
20. Malaikat Harut dan Marut yang “pemikir” gagal melakukan tugasnya.
21. Para ulama berpendapat para pemikir dan filosof yang paling tepat bertugas dalam bidang kenegaraan, asalkan mereka tidak tergiur planet Mars yang gemerlapan, yaitu tidak tergoda harta, wanita, tahta, dan popularitas.

Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online

4284. JABATAN MELALAIKAN


JABATAN MELALAIKAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
1.    Mitos adalah cerita suatu bangsa tentang dewa dan pahlawan zaman dahulu, mengandung penafsiran tentang asal-usul alam semesta, manusia, dan bangsa terebut, mengandung arti mendalam yang diungkapkan dengan cara gaib.
2.    Malaikat pernah “memprotes” kepada Allah sebanyak 2 kali.
3.    Protes ke-1, ketika Allah menyampaikan ingin menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi.
1)    Malaikat merasa lebih layak menjadi khalifah di bumi dibanding manusia, tetapi pilihan Allah dibuktikan kebenarannya melalui ujian lisan.
2)    Malaikat gagal dan manusia lulus dalam ujian.
3)    Manusia berhasil mengajar kepada malaikat.
4)    Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 30.

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
     Dan Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat,”Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata,”Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?” Tuhan berfirman,”Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.

4.    Protes ke-2, setelah beberapa lama manusia menjadi khalifah dalam mengelola bumi, maka malaikat mengeluh, “Manusia terlalu banyak berbuat dosa dan merusak lingkungannya”.
1)    Malaikat merasa lebih bersih dan lebih mampu menjadi khalifah di bumi dibanding manusia.
2)    Ujian kali ini dilakukan dalam bentuk praktik.
3)    Para “pemrotes” dipersilakan memilih wakil mereka untuk menggantikan manusia, dan terpilihlan 2 malaikat, yaitu Harut dan Marut.
4)    Harut dan Marut turun ke bumi, keduanya bertemu wanita penggoda yang cantik jelita, yang bersedia “melayani” mereka berdua dengan syarat harus mempersekutukan Allah.
5)    Harut dan Marut tidak berani karena syaratnya terlalu berat.
6)    Si cantik jelita berkata,”Kalau begitu kalian membunuh saja”.
7)    Tetapi syarat ini pun ditolak oleh Harut dan Marut.
8)    Si cantik berkata, “Dengan seteguk minuman keras, diriku kuserahkan kepada kalian”. Untuk kali ini Harut dan Marut setuju.
9)    Begitu mereka meneguk minum keras tersebut, Harut dan Marut mabuk dan tidak dapat mengendalikan diri.
10) Harut dan Marut melakukan pembunuhan dan mempersekutukan Allah, bahkan rahasia langit pun mereka buka, sehingga si pelacur berubah menjadi planet Mars.
5.    Itulah rangkuman mitos dalam hikayat masyarakat Arab kuno yang ditemukan dalam berbagai riwayat dalam beberapa tafsir tentang Harut dan Marut.
6.    Harut dan Marut ditemukan dalam Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 102.

وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَانَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَٰكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ ۚ وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ ۚ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۚ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ

      Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedangkan keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan,”Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir”. Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberikan mudarat dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudarat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tida ada baginya keuntungan di akhirat dan amat jahat perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.
7.    Cerita mitos Harut dan Marut dapat dipahami sebagai simbol kehidupan masyarakat dalam berpolitik.
8.    Artinya pihak masyarakat yang berada “di luar pemerintahan” selalu menilai kinerja “di  dalam pemerintah” dalam kekurangan dan kelemahannya.
9.    Sebaliknya pihak yang berada “dalam pemerintahan” selalu merasa bersih, mampu, dan berhasil dalam menjalankan pemerintahan dengan baik.
10. Dalam kenyataanya tidak selalu begitu.
11. Artinya apabila pihak oposisi yang “di luar pemerintahan” diberi kesempatan bertugas “di dalam pemerintahan”, meskipun sudah memilih wakilnya yang terbaik, ternyata hasilnya tidak selalu lebih baik dibanding yang dikritiknya, bahkan sering hasilnya lebih buruk.
12.  Pada awalnya mereka yang “di dalam pemerintahan” mempunyai keinginan dan cita-cita dengan janji “kampanye” dan idealisme yang bagus.
13. Tetapi hanya sebentar saja mereka sudah tergelincir dan melupakan janji manisnya, seperti kisah Harut dan Marut.
14. Pada awalnya, yang “dijual” oleh pemerintah yang sedang berkuasa dan dipindahkan kepemilikannya kepada pihak lain adalah hal yang dianggap “kecil”,  seperti “meminum seteguk minuman keras”.
15. Tetapi akhirnya segalanya sudah terjual dan habis tak bersisa.
16. Para ulama menjelaskan makna lain dari kisah Harut dan Marut di atas.
17. Malaikat adalah makhluk yang “berpikir” tetapi “tidak mempunyai jasmani”, dapat diibaratkan sebagai “ilmuwan”.
18. Bumi dapat dimisalkan kehidupan dunia yang praktis, terutama dalam bidang politik.
19. Jika para ilmuwan dan pemikir terlibat dalam politik praktis, maka mereka cenderung gagal dan tidak berhasil dalam melaksanakan tugasnya.
20. Malaikat Harut dan Marut yang “pemikir” gagal melakukan tugasnya.
21. Para ulama berpendapat para pemikir dan filosof yang paling tepat bertugas dalam bidang kenegaraan, asalkan mereka tidak tergiur planet Mars yang gemerlapan, yaitu tidak tergoda harta, wanita, tahta, dan popularitas.

Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online