Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label AJARI ANAKMU RENANG MEMANAH DAN NAIK KUDA. Show all posts
Showing posts with label AJARI ANAKMU RENANG MEMANAH DAN NAIK KUDA. Show all posts

Wednesday, November 18, 2020

6685. AJARI ANAKMU RENANG MEMANAH DAN NAIK KUDA




 

AJARI ANAKMU RENANG MEMANAH DAN NAIK KUDA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Rasulullah bersabda,”Ajari anakmu berenang, memanah, dan menunggang kuda.”

 

Berenang ialah menggerakkan badan melintas, mengapung, dan atau menyelam di air dengan memamaki kaki, tangan, dan sebagainya.

 

Anak panah adalah senjata berupa tongkat kecil runcing, panjang, berbulu pada pangkalnya dan tajam pada ujungnya yang dilepaskan dengan busur.

 

 

Busur adalah bilah kayu, bambu, dan sebagainya yang direntangkan dengan tali untuk melepaskan anak panah.

 

Yang dimaksud memanah ialah melepaskan anak panah kepada sasaran yang dituju.

 

 

Menunggang kuda adalah menaiki atau mengendarai kuda dengan duduk di atas kuda dengan kaki mengangkangi punggung kuda.

 

Tetapi, bukan hanya ketiga olahraga tersebut yang dianjurkan untuk dipelajari oleh umat Islam.

 

Dalam riwayat lain, Nabi Muhammad bertanding dalam olahraga lari bersama Aisyah (istri Nabi Muhammad).

 

 

Nabi Muhammad pernah bergulat dengan seorang jagoan Mekah.

 

Rasulullah ditantang seorang pegulat yang bersedia masuk Islam jika dikalahkan.

 

Nabi Muhammad berhasil mengalahkan jagoan gulat itu.

 

Mengapa Nabi Muhammad berolahraga, dan menganjurkannya?

 

Jawabnya jelas untuk kesehatan jasmani.

 

 Tetapi juga harus menjaga kesehatan rohani.

 

Al-Quran mengecam orang sehat jasmaninya saja, tetapi jiwanya kosong bagai kayu bersandar.

 

 

Al-Quran Al-Munafikun (surah ke-63) ayat 4.

 

     ۞ وَإِذَا رَأَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ أَجْسَامُهُمْ ۖ وَإِنْ يَقُولُوا تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْ ۖ كَأَنَّهُمْ خُشُبٌ مُسَنَّدَةٌ ۖ يَحْسَبُونَ كُلَّ صَيْحَةٍ عَلَيْهِمْ ۚ هُمُ الْعَدُوُّ فَاحْذَرْهُمْ ۚ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ ۖ أَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ

   

 

Jika kamu melihat mereka, tubuh-mereka menjadikan kamu kagum. Jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa setiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya), maka waspadalah terhadap mereka. Semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?”

 

 

 

Al-Quran surah Al-Anfal (surah ke-8) ayat 60 memerintahkan agar manusia melakukan persiapan menghadapi musuh Allah.

 

 

     وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِنْ دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّهُ يَعْلَمُهُمْ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تُظْلَمُونَ

    

 

Siapkan untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang. Yang dengan persiapan itu kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya. Sedangkan Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).

 

 

Nabi Muhammad menjelaskan yang dimaksud kekuatan adalah memanah dan keterampilan memanah atau membidik sasaran sebagai salah satu sarana membela agama dan negara.

 

 

Berolahraga adalah untuk meraih kesehatan, mencapai prestasi, dan belajar bersikap sportif dalam kejiwaan, termasuk bernilai spiritual keagamaan.

 

 

Nabi Muhammad mengingatkan orang kuat bukan hanya punya kekuatan fisik saja, tetapi orang yang mampu mengendalikan dirinya.

 

Orang tua harus memberi bekal terbaik kepada anaknya dengan berbagai macam ilmu, keterampilan, serta kekuatan fisik dan mental agar anak-anak kita siap menghadapi masa depan yang berbeda dengan zaman orang tuanya di mana pun mereka berada.

 

 

Dengan bekal aneka ilmu, keterampilan, serta kekuatan fisik dan mental diharapkan anak-anak kita siap menjalani kehidupan di mana pun, kapan pun, dengan model apa pun sesuai perkembangan zaman.

 

 

 

Daftar Pustaka

1.  Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.

2.  Naik, Zakir Abdul Karim. “Answer to non-muslim common question about Islam”. Jawaban Berbagai Pertanyaan Mengenai Islam.

3.  Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.

4.  Tafsirq.com online