Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label ADA 5 HASIL AUDIT LAPORAN KEUANGAN. Show all posts
Showing posts with label ADA 5 HASIL AUDIT LAPORAN KEUANGAN. Show all posts

Saturday, February 12, 2022

12450. ADA 5 HASIL AUDIT LAPORAN KEUANGAN

 






ADA 5 HASIL AUDIT LAPORAN KEUANGAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

Audit yaitu suatu proses sistematis.

Untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti.

 

Yang berhubungan dengan asersi.

Tentang tindakan dan kejadian ekonomi secara objektif.

 

Untuk menentukan tingkat kepatuhan asersi.

Dengan kriteria yang  ditetapkan.

 

Dan mengkomunikasikan hasilnya.

 

Kepada pihak berkepentingan.

 

Hasil audit berupa opini auditor.

Atas laporan keuangan yang diperiksa.

 

Laporan keuangan.

Yaitu dokumen info keuangan.

Suatu lembaga pada periode akuntansi.

 

Yang menggambarkan kinerja lembaga itu.

 

Ada 5 macam audit laporan keuangan, yaitu:

 

1.      WTP.

Wajar Tanpa Pengecualian.

(Unqualified Opinion)

 

2.      WDP.

Wajar Dengan Pengecualian.

(Qualified Opinion)

 

 

3.      WTPPP.

Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelasan.

(Modified Unqualified Opinion)

 

4.      TW.

Tidak Wajar

(Adverse Opinion)

 

5.      TMP.

 Tidak Menyatakan Pendapat

(Disclaimer of Opinion)

 

 

Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)

Yaitu auditor tidak menemukan kesalahan.

Seluruh material laporan keuangan.

Dan laporan keuangan dibuat.

 

Sesuai prinsip akuntansi yang berlaku (SAK).

 

Syarat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian), yaitu:

 

1.                      Laporan keuangan lengkap.

2.                      Bukti audit lengkap.

 

3.                      Standar umum diikuti sepenuhnya.

4.                      Disajikan sesuai prinsip akuntansi yang berlaku dan konsisten.

5.                      Tidak ada ketidakpastian cukup berarti tentang perkembangan di masa depan.

 

WTP (Wajar Tanpa Pengecualian).

 

Dapat menjadi WTPPP (Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelasan.

 

Saat auditor harus menambah paragraf penjelasan.

Dalam laporan auditnya.

 

Jika terjadi seperti:

1.      Auditor ragu atas konsep going concern perusahaan / entitas.

 

2.      Kurang konsisten dalam menerapkan prinsip standar akuntansi.

 

3.      Auditor ingin menekankan suatu hal.

 

 

Wajar Dengan Pengecualian

 

1.      Auditor mendapat bukti cukup dan tepat menyimpulkan.

 

Ada salah penyajian.

Secara individu maupun agregasi material.

 

Tapi tidak pervasif terhadap laporan keuangan, atau

 

2.      Auditor tidak menadapat bukti cukup dan tepat.

 

Yang mendasari audit.

Tapi auditor menyimpulkan.

 

Bahwa pengaruh salah penyajian tidak terdeteksi.

 

Yang mungkin timbul.

Jika ada, dapat menjadi material.

Tapi tidak pervasif.

 

Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelasan.

 

Auditor mendapat keadaan tertentu.

Yang tidak punya  dampak  langsung.

Terhadap pendapat wajar.

 

Kondisi dapat memicu modified unqualified opinion:

 

1.      Sebagian dari pendapat auditor ditarik dari pendapat auditor independen lainnya.

 

2.      Tidak ada aturan jelas terkait laporan keuangan.

 

Sehingga potensi dianggap menyimpang dari SAK (Standar Akuntansi Keuangan).

 

3.      Adanya pengaruh tidak pasti peristiwa masa akan dating.

Dan hasilnya tidak dapat diperkirakan.

 

Tidak Wajar

(Adverse Opinion)

 

Auditor menyimpulkan ada salah penyajian.

 

Secara individual maupun  agregasi material.

Dan pervasif terhadap laporan keuangan.

 

Pervasif artinya salah.

Yang akan membawa dampak mendalam.

 

 

Tidak Menyatakan Pendapat (Disclaimer of Opinion)

 

Auditor tidak mendapat bukti  cukup dan tepat.

 

Untuk mendasari opini audit.

 

Auditor tidak menyimpulkan.

Bahwa pengaruh salah penyajian material.

Tidak terdeteksi.

Yang mungkin timbul terhadap laporan keuangan.

Jika ada, dapat bersifat material dan pervasif.

 

(Sumber jurnal.enterpreneur).