Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label AL-QURAN ZAMAN KHALIFAH USMAN BIN AFFAN. Show all posts
Showing posts with label AL-QURAN ZAMAN KHALIFAH USMAN BIN AFFAN. Show all posts

Monday, April 26, 2021

9378. SEJARAH AL-QURAN ZAMAN KHALIFAH USMAN BIN AFFAN

 


SEJARAH AL-QURAN ZAMAN KHALIFAH USMAN BIN AFFAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

  

 

Sejarah perkembangan mushaf Al-Quran.

 

 

 ZAMAN NABI MUHAMMAD

 

1.    Al-Quran adalah sumber utama dan pertama agama Islam.

 

 

2.    Al-Quran diwahyukan dari Allah melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad secara mutawatir ketika terjadi suatu peristiwa.

 

  

 

3.    Mutawatir ialah sifat hadis yang memiliki banyak sanad yang diriwayatkan banyak perawi pada sanadnya.

 

 

4.    Mustahil banyak orang akan sepakat berdusta atau memalsukan hadis.

 

 

5.    Sanad adalah rentetan perawi hadis kepada Nabi Muhammad yang dapat dipercayai.

 

 

 

6.    Perawi ialah orang yang meriwayatkan hadis Nabi Muhammad.

 

 

 

 

7.    Nabi Muhammad menghafal ayat-ayat Al-Quran secara pribadi.

 

 

8.    Rasulullah mengajar ayat Al-Quran kepada para sahabat untuk dipahami, dihafalkan, dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

 

 

9.    Ketika wahyu turun Nabi Muhammad menyuruh Zaid bin Tsabit untuk menulisnya agar mudah dihafal oleh para sahabat.

 

 

10. Zaid bin Tsabit adalah salah seorang sahabat Nabi yang sangat cerdas.

 

 

 

11. Zaid bin Tsabit diperintah  Nabi Muhammad untuk belajar bahasa asing agar Nabi dapat mengirim surat kepada para pemimpin bangsa lain.

 

 

12. Zaid bin Tsabit yang masih muda, mampu menguasai bahasa asing dengan sangat cepat.

 

 

13. Para sahabat secara rutin menulis teks Al-Quran untuk dimilikinya sendiri.

 

 14. Para sahabat menyodorkan Al-Quran kepada Nabi Muhammad dalam bentuk hafalan dan tulisan untuk diperiksa kebenarannya.

 

 

 

 

15. Pada zaman Nabi Muhammad alat tulis menulis sangat terbatas.

 

 

16. Para sahabat menulis naskah tulisan teks Al-Quran pada pelepah kurma, lempengan batu, kepingan tulang hewan, dan lainnya.

 

 

 

17. Pada zaman Nabi Muhammad naskah teks Al-Quran sudah tertuliskan.

 

 

18. Tetapi masih berserakan dan belum terkumpul dalam sebuah buku atau mushaf.

 

 

19. Nabi Muhammad memerintahkan para sahabat menghafal ayat-ayat Al-Quran yang turun, karena wahyu masih akan terus turun.

 

 20. Sebagian sahabat yang pintar menulis, mereka menghafalnya dan menulisnya sendiri.

 

 

 21. Aada ayat Al-Quran yang “nasikh” (mengganti) dan “mansukh” (diganti).

 

 22. Artinya ayat yang nasikh adalah ayat Al-Quran yang dihapus, dibatalkan, atau ditiadakan.

 

 

 

23. Ayat yang mansukh adalah ayat yang menghapus, membatalkan, atau meniadakan.

 

 24. Pada zaman Nabi Muhammad Al-Quran belum dibukukan, karena wahyu dari Allah melalui malaikat Jibril masih terus turun.

 

 

25. Ayat Al-Quran turun untuk menjawab pertanyaan dan menerangkan suatu kejadian atau peristiwa.

 

 

ZAMAN KHALIFAH ABU BAKAR

 

 

1.    Pada tahun 632 Masehi, Khalifah Abu Bakar mengirim pasukan Perang Yamahah, dipimpin Khalid bin Walid berhasil menumpas Musailamah Al-Kazzab (yang mengaku nabi baru).

 

 

2.     Dalam Perang Yamamah, banyak para sahabat penghafal Al-Quran yang gugur.

 

 

3.     Umar bin Khattab mengusulkan kepada Khalifah Abu Bakar agar tulisan ayat-ayat Al-Quran dikumpulkan dalam sebuah buku.

 

  

4.    Khalifah Abu Bakar enggan melakukannya, karena Nabi Muhammad tidak pernah mengerjakannya.

 

 

5.    Umar bin Khattab berhasil meyakinkan Khalifah Abu Bakar untuk membukukan Al-Quran.

 

 

 

6.    Khalifah Abu Bakar membentuk Tim Pengumpulan Al-Quran dengan ketua Zaid bin Tsabit (penulis zaman Rasulullah).

 

 

7.    Zaid bin Tsabit menerima tugas itu, meskipun awalnya menolak.

 

 

 

8.    Khalifah Abu Bakar memerintahkan para sahabat mengumpulkan naskah tulisan Al-Quran kepada panitia di Masjid Nabawi.

 

 

9.    Syarat yang harus dipenuhi para penyetor naskah tulisan ayat Al-Quran:

 

 

1)    Naskah tulisan ayat Al-Quran yang dikumpulkan harus sesuai hafalan para sahabat lain.

 

  

 

2)    Naskah tulisan ayat Al-Quran memang diperintah oleh Nabi Muhammad dan dituliskan dihadapan Nabi, karena beberapa sahabat Nabi menulis naskah ayat-ayat Al-Quran atas inisiatifnya sendiri.

 

 

3)    Naskah tulisan ayat-ayat Al-Quran harus dibuktikan dengan 2 saksi jujur, adil, dan kuat ingatannya.

 

 

 

10. Tim Penyusun Mushaf Al-Quran berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik.

 

 

11. Zaid bin Tsabit (ketua tim) menyerahkan hasilnya kepada Khalifah Abu Bakar.

 

ZAMAN KHALIFAH UMAR BIN KHATTAB

 

 

1.    Pada zaman Khalifah Umar Bin Khattab tidak terjadi penyusunan dan masalah mushaf Al-Quran.

 

 2.    Naskah mushaf Al-Quran sudah selesai dikumpulkan pada masa Khalifah Abu Bakar.

 

 3.    Khalifah Umar bin Khattab lebih konsentrasi penyebaran Islam ke seluruh wilayah.

 

 

4.    Khalifah Umar bin Khattab wafat, kumpulan mushaf Al-Quran disimpan oleh Khalifah Usman bin Affan.

 

ZAMAN KHALIFAH USMAN BIN AFFAN

 

1.    Setelah Khalifah Umar bin Khattab wafat, maka kumpulan mushaf Al-Quran disimpan Khalifah Usman bin Affan.

 

2.    Pada zaman Khalifah Usman Bin Affan wilayah penyebaran Islam semakin luas, beragam suku bangsa yang masuk Islam.

 

3.    Terjadi perbedaan logat, dialek, aksen, dan cara membaca Al-Quran yang berlainan.

 

 

4.    Khalifah Usman Bin Affan membentuk Tim Lajnah Al-Quran yang diketuai Zaid bin Tsabit (penulis Al-Quran pada zaman Nabi).

 

5.    Zaid bin Tsabit dibantu Abdullah bin Zubair, Said ibnu Ash, dan Abdurahman bin Harits.

 

 

6.    Usman Bin Affan memerintahkan Zaid bin Tsabit mengambil mushaf di rumah Hafsah binti Umar.

 

 7.    Usman bin Affan menyeragamkan bacaan Al-Quran dengan satu dialek yaitu dialek suku Nabi Muhammad (dialek suku Quraisy).

 

 

8.    Usman Bin Affan memperbanyak menjadi 6 mushaf Al-Quran.

 

1)    Yang 5 mushaf dikirim ke Mekah, Kuffah, Basrah, dan Syria.

 

 

2)    Dan 1 mushaf disimpan Khalifah Usman bin Affan sendiri.

 

 

3)    Mushaf Al-Quran ini dikenal dengan nama “Mushaf Usmani”.

 

 

Daftar Pustaka

1.    Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.

2.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.

3.    Tafsirq.com online