ADA 9
BUKTI ALQURAN BENAR (1)
Oleh:
Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.
Untuk meyakinkan manusia.
Para
Nabi dan Rasul .
Diberi
bukti oleh Allah.
Berupa
mukjizat.
Para
Nabi dan Rasul terdulu.
Punya mukjizat
yang:
1)
Bersifat terbatas.
2)
Pada daerah tertentu.
3)
Pada waktu tertentu.
Nabi
Muhammad diutus:
1)
Untuk seluruh umat manusia.
2)
Di mana saja.
3)
Hingga akhir zaman.
Mukjizat
Nabi Muhammad.
Harus bersifat:
1)
Universal.
2)
Kekal.
3)
Logis.
4)
Dapat dibuktikan benar oleh akal manusia.
Inilah
fungsi Al-Quran sebagai mukjizat.
Beberapa
bukti kebenaran Nabi Muhammad.
Juga bukti
seluruh info.
Atau petunjuk
yang disampaikan.
Benar
bersumber dari Allah.
Yaitu:
1)
Nabi Muhammad tak pandai baca tulis.
2)
Aspek keindahan dan ketelitian redaksi
Al-Quran.
3)
Seimbang
jumlah kata dengan antonimnya.
4)
Seimbang jumlah kata dengan sinonimnya dan
makna yang dikandungnya.
5)
Seimbang jumlah kata dengan jumlah kata
yang menunjuk pada akibatnya.
6)
Seimbang jumlah kata dengan kata
penyebabnya.
7)
Keseimbangan
khusus.
8)
Berita
gaib di Al-Quran terbukti benar.
9)
Isyarat ilmiah Al-Quran sesuai sains
modern.
1.
Nabi Muhammad tak pandai membaca dan
menulis.
Nabi
hidup dalam lingkungan terbelakang.
Dalam masyarakat
tak pandai baca, tulis dan berhitung.
Jika Nabi
Muhammad pandai membaca dan menulis.
Maka dipakai
sebagai alasan.
Meragukan
kenabian beliau.
Al-Quran
surah Al-Ankabut (surah ke-29) ayat 48.
وَمَا كُنْتَ تَتْلُو مِنْ قَبْلِهِ مِنْ كِتَابٍ وَلَا تَخُطُّهُ بِيَمِينِكَ ۖ
إِذًا لَارْتَابَ الْمُبْطِلُونَ
Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al-Quran) sesuatu
Kitab pun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu Kitab dengan tangan kananmu;
andaikata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar ragu orang yang
mengingkari(mu).
2.
Aspek keindahan dan ketelitian redaksi
Al-Quran.
Orang tak
paham bahasa Arab.
Sulit paham
keindahan Al-Quran.
Karena
keindahan berupa “perasaan”.
Bukan pikiran.
Beberapa
hal untuk membantu.
Menjelaskan
keindahan Al-Quran.
Al-Quran
sering diturunkan spontan.
Guna
menjawab:
1)
Pertanyaan.
2)
Komentar peristiwa.
Nabi jawab
langsung pertanyaan.
Jawaban
spontan tak memberi:
1)
Peluang berpikir.
2)
Menyusun redaksi indah dan teliti.
Tapi, setelah Al-Quran rampung diturunkan.
Dan dianalisis.
Ditemukan hal luar biasa dan menakjubkan.
Dijumpai keseimbangan sangat serasi.
Antarkata
yang dipakai.
Misalnya.
Serasi
jumlah 2 kata bertolak belakang.
3.
Seimbang jumlah kata dengan antonimnya.
Antonim
ialah kata berlawanan makna dengan kata
lain.
Misalnya.
1)
Kata “al-hayah” berarti “hidup” dan “al-mawt“
berarti “mati”.
Masing-masing 145 kali.
2)
Kata “al-naf” bermakna “manfaat” dan “al-madharrah”
bermakna “mudarat”.
Masing-masing 50 kali.
3)
Kata “al-har” artinya “panas” dan “al-bard”
artinya “dingin” .
Masing-masing 4 kali.
4)
Kata “al-shalihat” bermakna “kebajikan”
dan “al-sayyi'at” bermakna “keburukan”.
Masing-masing 167 kali.
5)
Kata “al-Thumaninah” artinya “kelapangan
atau ketenangan” dan “al-dhiq” artinya “kesempitan atau kekesalan” masing-masing
13 kali.
6)
Kata “al-rahbah” berarti “cemas atau takut”
dan “al-raghbah” berarti “harap atau
ingin”.
Masing-masing 8 kali.
7)
Kata “al-kufr” artinya “kekufuran” dan “al-iman”
artinya “iman” dalam bentuk definite.
Masing-masing 17 kali.
8)
Kata “Kufr” berarti “kekufuran” dan “iman”
berarti “iman” dalam bentuk indefinite.
Masing-masing 8 kali.
9)
Kata “al-shayf” bermakna “musim panas” dan
“al-syita” bermakna “musim dingin”.
Masing-masing 1 kali.
(Sumber Prof Quraish Shihab)



