Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label BERSYUKUR DENGAN LIDAH AKUI NIKMAT DAN PUJI PEMBERI. Show all posts
Showing posts with label BERSYUKUR DENGAN LIDAH AKUI NIKMAT DAN PUJI PEMBERI. Show all posts

Sunday, August 15, 2021

10909. BERSYUKUR DENGAN LIDAH AKUI NIKMAT DAN PUJI PEMBERI

 



BERSYUKUR DENGAN LIDAH AKUI NIKMAT DAN PUJI PEMBERI

Oleh:Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

      Syukur (menurut KBBI V) adalah rasa terima kasih kepada Allah atau untunglah sebagai pernyataan lega, senang, dan sebagainya.

 

Kata “syukur” adalah kata berasal dari bahasa Arab.

 

Dalam pengertian   kebahasaan  tidak  sepenuhnya  sama  dengan pengertiannya menurut asal kata itu.

 

Maupun menurut penggunaan istilah keagamaan.

 

Dalam Al-Quran kata “syukur”  dengan  berbagai  bentuknya ditemukan 44  kali. 

 

Arti dasar kata “syukur”, yaitu:

1.      Pujian karena adanya kebaikan yang diperoleh.

2.      Kepenuhan dan kelebatan.

3.      Sesuatu yang tumbuh di tangkai pohon atau parasit.

4.      Pernikahan atau alat kelamin”.

 

       Sebagian ulama berpendapat kata “syukur” berasal dari kata “syakara”.

 

 

Yang artinya “membuka”.

 

Yaitu lawan dari kata “kafara” atau “kufur”.

 

 

Yang artinya “menutup”.

 

 

Al-Quran surah lbrahim (surah ke-14) ayat 7.

 

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

 

 Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.

 

 

Al-Quran surah An-Naml (surah ke-27) ayat 40.

 

 

 

قَالَ الَّذِي عِنْدَهُ عِلْمٌ مِنَ الْكِتَابِ أَنَا آتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ يَرْتَدَّ إِلَيْكَ طَرْفُكَ ۚ فَلَمَّا رَآهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهُ قَالَ هَٰذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ ۖ وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ

 

Berkatalah seorang yang punya ilmu dari Al-Kitab, “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip”. Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, dia berkata, “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia”.

 

 

 Al-Quran surah Adh-Dhuha (surah ke-93) ayat 11.

 

وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ

 

Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).

 

 

Hakikat “syukur”

adalah “menampakkan  nikmat”.

 

Hakikat “kekufuran”  adalah “menyembunyikannya”.

 

Yang dimaksud dengan “menampakkan nikmat”.

 

Yaitu memakai nikmat pada tempat yang sesuai dengan yang dikehendaki olehpemberinya.

 

 

Serta menyebut-nyebut nikmat dan pemberinya dengan lidah.

 

 

 Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 152.

 

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

 

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat) –Ku.

 

 

Kesimpulannya.

Syukur mencakup 3 hal, yaitu:

 

1.      Syukur dengan hati.

Yaitu kepuasan batin atas nikmat yang diberikan.

 

2.      Syukur dengan lidah.

Yaitu dengan mengakui nikmat dan memuji pemberinya.

 

3.      Syukur dengan perbuatan.

Yaitu dengan memanfaatkan nikmat sesuai tujuan pemberiannya.  

 

 

 

  Daftar Pustaka

1.              Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   

2.              Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.              Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.              Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.              Tafsirq.com online.