Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label Rasulullah Akhlaknya Mulia. Show all posts
Showing posts with label Rasulullah Akhlaknya Mulia. Show all posts

Friday, October 9, 2020

5812. RASULULLAH PUNYA AKHLAK MULIA

 


RASULULLAH PUNYA AKHLAK MULIA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

A. Rasulullah memiliki akhlak yang sangat mulia.

 

1.  Kata “akhlak” (menurut KBBI V) bisa diartikan “budi pekerti”, “kelakuan”, “tingkah laku”, “perangai”, “tabiat”, dan “watak”.

 

2.  Para ulama menjelaskan bahwa kata “akhlak” meskipun terambil dari bahasa  Arab yang  biasanya diartikan “tabiat”, “perangai”, “kebiasaan”, dan “agama”, tetapi  kata “akhlak” tidak ditemukan dalam Al-Quran.

 

 

3.  Yang ditemukan hanya bentuk tunggal dari “akhlak” yaitu “khuluq” yang  tercantum  dalam Al-Quran surah Al-Qalam (surah ke-68 ayat 4, dan ayat ini dinilai  sebagai “konsiderans” pengangkatan Nabi Muhammad sebagai Rasul.

 

4.  Al-Quran surah Al-Qalam, surah ke-68 ayat 4.

 

 

   وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ

 

Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.

 

5.  Para ulama menjelaskan bahwa kata “akhlak” banyak ditemukan dalam hadis Nabi, dan salah satunya yang paling populer adalah, “Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”.

 

   إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاقِ

 

 

Sesungguhnya, aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.

 

6.  Para ulama menjelaskan bahwa “akhlak” atau kelakuan manusia sangat beragam dalam kebaikan dan keburukan serta aneka macam objeknya, seperti dalam Al-Quran surah Al-Lail (surah ke-92) ayat 4.

 

   إِنَّ سَعْيَكُمْ لَشَتَّىٰ

 

    Sesungguhnya usahamu memang berbeda-beda.

 

7.  Para  ahli sering membahas tentang sikap dan perilaku yang “baik” dan “buruk”, serta tentang penyebab munculnya sikap dan perilaku tersebut, apakah kelakuan  itu  adalah hasil pilihan manusia sendiri, atau berada di luar kemampuan manusia? 

 

8.  Para ulama menjelaskan bahwa manusia memiliki potensi untuk menjadi orang baik, atau sebaliknya menjadi orang yang jelek.

 

 

9.  Al-Quran surah Al-Balad (surah ke-90) ayat 10.

 

   وَهَدَيْنَاهُ النَّجْدَيْنِ

 

Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan.

 

 

10.     Al-Quran surah Asy-Syams (surah ke-91) ayat 7-8.  

 

     وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا

 

     Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya”.

 

11.     Meskipun manusia punya potensi baik dan buruk yang tertanam dalam dirinya, tetapi ditemukan isyarat dalam Al-Quran bahwa kebajikan lebih dahulu menghiasi manusia daripada kejahatan, dan bahwa manusia pada dasarnya cenderung kepada kebajikan.

 

12.     Al-Quran surah Thaha (surah ke-20) ayat 121.

 

     فَأَكَلَا مِنْهَا فَبَدَتْ لَهُمَا سَوْآتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَرَقِ الْجَنَّةِ ۚ وَعَصَىٰ آدَمُ رَبَّهُ فَغَوَىٰ

 

Maka keduanya (Adam dan Hawa) memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah dia.

 

13.     Para ulama menjelaskan bahwa sebelum Nabi Adam dan Hawa digoda iblis dan menjadi durhaka, keduanya adalah orang yang baik, karena tidak pernah mengerjakan sesuatu yang buruk, akibat tergoda  maka keduanya menjadi tersesat.

 

14.     Tetapi Nabi Adam dan Hawa kemudian bertobat kepada Allah, sehingga keduanya kembali kepada kesuciannya. 

 

15.     Para ulama menjelaskan bahwa semua manusia mempunyai kecenderungan kepada kebaikan, hal ini terbukti dalam persamaan konsep  pokok  moral  pada  setiap peradaban dan zaman.

 

16.     Misalnya, semua manusia pada zaman kapan pun dan di mana pun pasti menganggap dan menilai bahwa kebohongan, penipuan, dan keangkuhan adalah jelek, serta menilai  bahwa penghormatan  kepada  kedua  orang tua  adalah baik.

 

 

17.     Tetapi, cara dan bentuk penghormatan kepada orang tua bisa berlainan antara  generasi dan masyarakat yang berbeda zaman, dan selama perbedaan yang terjadi masih dinilai baik dan wajar dalam masyarakt umum, maka hal itu tetap bernilai “makruf” atau baik.

 

 

Daftar Pustaka

1.  Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   

2.  Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.  Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.  Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.  Tafsirq.com online.