Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label 5 PESEN. Show all posts
Showing posts with label 5 PESEN. Show all posts

Tuesday, August 17, 2021

10493. SENSUS 2020 PENDUDUK INDONESIA LULUS KULIAH 8,5 PERSEN

 



SENSUS 2020 PENDUDUK INDONESIA LULUS KULIAH 8,5 PERSEN

Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Hasil Sensus 2020:

Hanya 8,5 Persen Penduduk Indonesia Tamat Kuliah.

 

 

Jumlah penduduk Indonesia, menduduki posisi ke-4 terbesar di dunia.

 

Tapi hanya 8,5 persen berhasil lulus pendidikan tinggi.

 

 

Hal ini, disampaikan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo.

 

 

Jumlah penduduk Indonesia yang mengenyam pendidikan tinggi masih rendah.

 

 

"Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2017.

 

 

Penduduk yang berpendidikan tinggi hanya 8,5 persen.

 

Dari total penduduk berusia 14 tahun ke atas," kata Hasto.

 

Dilansir Webinar Implikasi Hasil Sensus Penduduk 2020 Terhadap Kebijakan Pembangunan Kependudukan.

 

Secara daring oleh Kemenko PMK, Kamis (4/2/2021).

 

 

Pada tahun 2017 data yang ada belum jauh berubah hingga saat ini.

 

Sebagian besar penduduk Indonesia hanya mencapai pendidikan SMP.

 

 

"Mayoritas penduduk kita.

 

Yaitu 65 persen berpendidikan kurang dari SMP," jelas Hasto.

 

Ha ini menjadi tantangan perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia.

 

Banyak anak Indonesia yang mengalami stunting.

 

Atau kondisi gagal tumbuh.

 

Sehingga mereka kesulitan mencapai hasil belajar maksimal.

 

"Tingkat kecerdasan anak Indonesia berada pada urutan 72 dari 78 negara.

 

Dan 54 persen angkatan kerja saat ini mantan penderita stunting," ujarnya.

 

 

Dunia pendidikan juga menghadapi tantangan perubahan dan perkembangan Iptek.

 

 

Hal ini juga akan menjadi tantangan tersendiri.

 

"Pendidikan harus menyiapkan SDM yang mampu bersaing, menghadapi tantangan global.

 

Juga penyelenggaran dunia pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja secara digital harus disesuaikan," tutur dia.

 

Ada 5 fase cetak SDM unggul, yaitu:

1.      Pemerintah terus memberi penguatan intervensi paket gizi ibu hamil dan balita.

Termasuk revitalisasi posyandu.

Pendidikan holistic.

Penguatan pendidikan karakter.

 

2.      Meratakan akses pendidikan dasar hingga menengah lewat wajib belajar 12 tahun.

 

Termasuk menyediajan Kartu Indonesia Pintar.

Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Pemerataan mutu revitalisasi kurikulum.

Revitalisasi SMK.

3.      Memberi kemudahan akses pendidikam tinggi.

Berupa KIP Kuliah.

Beasiswa LPDP.

Revitalisasi pendidikan tinggi vokasi dengan 500 politeknik baru.

 

4.      Lulusan perguruan tinggi disediakan kartu prakerja.

Disediakan pula pendidikan pra nikah.

 

5.      Perlindungan kesehatan, keamanan, dan kenyamanan bagi masyarakat.

 

Cara ini agar mencetak SDM unggul dari segi pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

 

Berdasar hasil sensus 2020 penduduk Indonesia bertambah 32,56 juta jiwa dari sensus pada 2010.

 

Total jumlah penduduk Indonesia tahun 2020 mencapai 270,2 juta jiwa.

 

(Sumber kompascom)