Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label AL-QURAN MENYEBUT YAHUDI DURHAKA MONYET YANG HINA. Show all posts
Showing posts with label AL-QURAN MENYEBUT YAHUDI DURHAKA MONYET YANG HINA. Show all posts

Thursday, May 20, 2021

9643. AL-QURAN MENYEBUT YAHUDI DURHAKA MONYET YANG HINA

 


AL-QURAN MENYEBUT YAHUDI DURHAKA MONYET YANG HINA

Oleh:Drs.H.M.Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

 

 

Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 166-167.

 

فَلَمَّا عَتَوْا عَنْ مَا نُهُوا عَنْهُ قُلْنَا لَهُمْ كُونُوا قِرَدَةً خَاسِئِينَ

 

Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya, Kami katakan kepadanya: "Jadilah kamu kera yang hina.

 

 

 

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكَ لَيَبْعَثَنَّ عَلَيْهِمْ إِلَىٰ يَوْمِ الْقِيَامَةِ مَنْ يَسُومُهُمْ سُوءَ الْعَذَابِ ۗ إِنَّ رَبَّكَ لَسَرِيعُ الْعِقَابِ ۖ وَإِنَّهُ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ

 

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu memberitahukan, bahwa sesungguhnya Dia akan mengirim kepada mereka (orang-orang Yahudi) sampai hari kiamat orang-orang yang akan menimpakan kepada mereka azab yang seburuk-buruknya. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksa-Nya, dan sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

 

 

Zionis  Yahudi Israel diterima dengan baik oleh Palestina saat Eropa mengusirnya.

 

 

Zionis lsrael terlunta-lunta.

 

 

Tiba di Palestina dengan wajah kucel, baju lusuh, dan aroma tubuh menyengat.

 

 

Mereka seperti kumpulan monyet yang eksodus.

 

 

Dari lokasi yang sulit untuk hidup ke lokasi yang diharapkannya lebih kondusif.

 

Tapi setelah di tempat baru.

 

 

Sebagai pendatang, ia tak tahu diri.

 

 

Mereka mengganggu habitat lain yang ada dan mengusirnya.

 

 

Tamu yang tak tahu diri bagai monyet-monyet itu.

 

 

Saat ini membunuh tuan rumah yang telah menampungnya.

 

 

Tidak tanggung-tanggung.

 

 

Mulai pria dewasa, wanita dan anak-anak dibantai massal dengan senjatanya.

 

 

Tidak bisa dibayangkan begitu jahatnya monyet-monyet itu.

 

 

Mereka memakai baju zionisme.

 

 

Monyet zionis Yahudi Israel yang ditolong itu tidak hanya mencakar.

 

 

Tapi membunuh dan menguasai properti pemiliknya yang sah.

 

Berlaku biadab pada penolongnya adalah watak yang dihadirkan untuk dapat mengibarkan bendera “bintang Daud” bernama Israel.

 

 

Monyet-monyet zionis Yahudi itu dimusuhi di Eropa sampai dibunuh massal.

 

 

Khususnya pada Perang Dunia II.

 

 

Mereka lari terbirit-birit mencari suaka.

 

 

Palestina tujuan utamanya.

 

 

Negeri yang dimitoskan sebagai tanah yang dijanjikan itu dirampasnya dari pemilik sahnya.

 

 

Sebagian negara Eropa gembira.

 

Merasa bebas dari kumpulan monyet Yahudi itu.

 

 

Senang bukan alang kepalang bisa memindahkan masalah ke negeri lain.

Kekejaman monyet-monyet itu bisa disaksikan saat  membombardir Gaza, Palestina.

 

 

Nafsu membunuhnya menggelegar.

 

 

Merasa dibeking kuat oleh zionis Amerika yang menguasai kebijakan.

 

 

Mulai pejabat pemerintahan tingkat rendah sampai presiden.

 

Bertekuk lutut dikendalikan oligarki Yahudi berwatak zionis.

 

 

Presiden Amerika, yang disebut negara adidaya, sejatinya hanya simbol negara.

 

Ia hanya bekerja untuk kepentingan oligarki Yahudi.

 

 

Dan oligarki zionis Yahudi Amerika membantu saudara sesama.

 

 

Yang tinggal “di tanah yang dijanjikan” dengan tanpa reserve.

 

 

Monyet-monyet Yahudi zionis Israel merasa jumawa.

 

 

Tidak mau mendengar lembaga internasional.

 

Yang minta menghentikan tindakan barbar yang dilakukannya.

 

 

Cemooh, kutukan dan resolusi PBB tidak digubrisnya.

 

Hantam sepuasnya.

 

 

Dan berhenti jika ingin berhenti.

 

Melihat tindakannya menghantam sasaran sipil di Gaza dengan rudal.

 

 

Dunia menyaksikan kebiadaban yang dilakukan tanpa mampu menghentikan.

 

 

Dunia seperti terpana melihat kepongahan monyet-monyet.

 

 

Yang sekitar 100 tahun lalu di Eropa dikejar-kejar untuk dibantai.

 

Adolf Hitler dan pejabat  dekatnya konon keturunan Yahudi.

 

Tapi entah kenapa justru membantai etnisnya sendiri.

 

Apakah Hitler dan jajarannya  “berevolusi” jadi manusia.

 

Tidak ingin melihat masa lalunya.

 

Ingin mengubur masa lalu.

 

Dan pembantaian terhadap monyet-monyet dilakukan.

 

 

Tidak ada yang bisa menjawabnya.

 

Apa yang menyebabkan Hitler  bengis pada etnis Yahudi.

 

Yang muncul hanya dugaan.

 

Ada yang mengatakan ibunya mati misterius dibunuh ayah sambungnya yang Yahudi.

 

 

Tapi isyarat kenapa ia membunuh massal Yahudi, itu sudah disampaikannya.

 

Meski “kenapa” itu tidak menjelaskan latar belakang kenapa itu dilakukannya.

 

 

Tapi isyarat yang disampaikannya itu bisa menjelaskan kenapa ia tidak membunuh semuanya.

 

 

Tapi menyisakan sebagian agar generasi selanjutnya memahami kenapa Hitler melakukan pembunuhan massal etnis Yahudi.

Melihat monyet-monyet Yahudi zionis Israel yang lari terbirit-birit dari kematian.

 

 

Dan berharap pada penguasa Arab Palestina untuk bisa hidup di sana.

 

Diterima dengan baik layaknya tamu.

 

 

Tidak lama kemudian, watak monyet dari tamu tadi muncul.

 

 Mulai bertingkah karena mendapat sokongan Barat, yang tadinya memusuhinya.

 

 

Mulai merangsek merampas sedikit demi sedikit properti di tempat strategis milik tuan rumah.

 

 

Menjelma jadi tamu yang tak kenal diuntung.

 

 

Tuan rumah mulai terdesak dan hidup di pinggir kota.

 

Tahun 1948, mereka memproklamasikan negara Israel.

 

Dan itu atas dukungan Inggris utamanya.

 

Yang jauh hari memberi jalan kemerdekaan lewat Deklarasi Balfour (1917).

 

 

Monyet zionis Israel ini terus mendatangkan etnisnya.

 

Datang terus bergelombang jutaan jumlahnya.

 

 

Maka perampasan rumah yang dimiliki Arab Palestina (Islam, Kristen, Katolik) menjadi kelaziman.

 

 

Terjadi keributan dan bahkan perang.

 

 

Seolah Israel yang hidup di kelilingi bangsa Arab menjadi pihak yang “disakiti”.

 

 

Menjadi pihak yang “dikeroyok”dan seolah tak sebanding.

 

 

Opini terus digembar-gemborkan.

 

Seolah Israel pihak yang diganggu.

 

Lambat laun opini merasuk pada orang yang tidak membaca sejarah dengan baik.

 

Sehingga penjajah dikesankan seolah pihak yang benar.

 

Jika ada non-Muslim, khususnya Nasrani di negeri ini.

 

Yang membela zionis Israel, tentu menjadi keheranan tersendiri.

 

Bahkan Mel Gibson, aktor Hollywood kondang  yang memang anti-Yahudi.

 

 

Dia bingung dan  katanya,

 

 

“Heran jika ada Nasrani yang justru membela Yahudi.”

Mel Gibson salah satu aktor Hollywood yang dibenci Yahudi Amerika khususnya.

 

Dengan cara membendung pemberitaan tentangnya.

 

 

Dan memberitakan hal yang buruk saja.

 

ltu dilakukan jaringan media Yahudi di Amerika.

 

Tapi Mel tetap eksis di dunianya.

 

 

Puncak kemarahan Yahudi Amerika pada Mel.

 

 

Dia membuat film tentang penyaliban Yesus Kristus  versi Injil yang dipelajarinya.

 

 

Menurutnya, Yesus ditangkap dan disalib oleh kaum Yahudi. 

 

The Passion of Christ, judul filmnya.

 

 

Dalam film itu, Mel membongkar “ketidakbenaran” keyakinan kristiani saat ini.

 

 berkenaan dengan Yesus yang ditangkap dan disalib orang-orang Yahudi.

 

Karena dalam tekanan dan perintah keras Raja Herodes.

 

Sebagaimana dikisahkan dalam Injil Matius, Pasal 2.

 

 

Mel tidak mengacu pada Injil Matius itu.

 

 

Tapi pada Injil Kanonik lainnya.

 

 

Atau dokumen sejarah lain yang tidak mengisahkan serupa.

 

Menurut yang dibacanya, bahwa Yesus dibunuh dan disalib oleh kaum Yahudi.

 

Tidak ada campur tangan pihak lainnya.

 

Ini film mblejeti kejamnya Yahudi terhadap Yesus sampai penyalibannya.

 

 

Sejarah yang lama dikubur Yahudi, seolah dibangkitkan Mel.

 

 

Konon kabarnya, ada rencana Mel akan membuat film lainnya, dan itu lagi-lagi mengusik zionis Yahudi.

 

 

Film tentang Holocaust.

 

Menurutnya, Holocaust  cerita yang cuma dibesarkan saja.

 

 

Seolah Yahudi ingin dikesankan sebagai yang “dizalimi”.

 

 

 “Itu halu Yahudi saja,” katanya.

 

Di Barat muncul generasi baru yang ingin melawan kesewenangan atas dominasi Yahudi, khususnya di Amerika.

 

 

Ini tentu keberanian tersendiri.

 

Dan menarik jika zionis Yahudi  dikoreksi Yahudi lainnya.

 

 

Yang melihat sejarah obyektif.

 

Noam Chomsky, di antaranya.

 

Semacam Mel Gibson yang tampaknya dibutuhkan untuk memberi pencerahan tentang zionis Yahudi sebenarnya.

 

 

Juga Chomsky dan lainnya.

 

Dunia harus menunjukkan simpatinya pada negara Palestina.

 

 

Negeri yang dijajah, dianeksasi kumpulan monyet zionis Israel.

 

 

Penyebutan “monyet” dalam tulisan ini tentu berdasar.

 

Tidak asal penyebutan apalagi olok-olok.

 

Berdasar al-Quran mengisahkannya.

 

Dalam sejarahnya Yahudi pernah dikutuk jadi monyet.

Soal ini al-Quran menyebutkan pula pada Surat an-Nahl, ayat 124, Surat al-A’raaf, ayat 163, Surat al-Baqarah, ayat 65, Surat al-Maidah, ayat 60, dan lainnya.

 

 

Sabtu (Sabat) adalah hari permintaan kaum Yahudi kepada Nabi Musa.

 

Untuk mengubah ketetapan  Jumat sebagai hari ibadah.

 

 Ditawarnya hari Sabtu sebagai hari ibadah.

 

Allah setuju.

 

 

Ternyata kaum Yahudi mengingkarinya.

 

Karena Sabtu saat hari ibadah.

 

 

lkan-ikan melimpah di pinggir kota Elat/Palestina, di Teluk Aqabah, di pesisir Laut Merah.

 

 

Kaum Yahudi mengingkari perjanjian dengan Allah melalui perantara Nabi Musa.

 

 

Bahwa Sabtu adalah hari ibadah.

 

Tidak ada bisnis yang boleh dikerjakan pada hari itu.

 

Tapi mereka melihat ikan yang melimpah, maka dilanggarnya kesepakatan itu.

 

 

Allah murka, “Jadilah kamu monyet yang hina.”

 

Ada 2 pendapat di kalangan ahli tafsir.

1.              Hanya pemisalan.

 

Artinya, hati mereka menyerupai hati monyet.

2.              Pendapat jumhur ulama bahwa mereka benar-benar menjadi yang hidup 3 hari.

 

Pantas zionis Yahudi yang menduduki tanah Palestina disebut “monyet”.

 

Karena punya watak dan hati seperti monyet.

 

Karena “monyet hina” yang bisa melakukan perbuatan tanpa nilai kemanusiaan.

 

(Sumber suara.muhammadiyah)