Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label ANGKUH ITU TOLAK KEBENARAN DAN HINA ORANG. Show all posts
Showing posts with label ANGKUH ITU TOLAK KEBENARAN DAN HINA ORANG. Show all posts

Tuesday, October 5, 2021

11408. ANGKUH ITU TOLAK KEBENARAN DAN HINA ORANG

 



ANGKUH ITU TOLAK KEBENARAN DAN HINA ORANG LAIN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Berhias adalah berdandan untuk memperelok diri.

Dengan pakaian atau perhiasan indah.

 

 Al-Quran surah Al-A'raf (surah ke-7) ayat  31.

 

يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

     

 Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah tiap (masuk) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebihan.

 

Perhiasan  dipakai  untuk   memperelok diri.

Pemakainya  harus  menganggap perhiasan  itu  indah.

 

Meskipun orang  lain  tidak menilai indah.

Atau pada hakikatnya memang tidak indah.  

 

Al-Quran   tidak  menjelaskan terperinci.

 

Apakah yang dimaksud perhiasan.

 

Atau sesuatu yang  “elok” dan “indah” itu.

 

 

Sesuatu yang elok adalah yang menghasilkan kebebasan dan serasi.

 

Misalnya bentuk tubuh elok adalah yang ramping.

 

Karena  gemuk membatasi  kebebasan  bergerak.

 

Sentuhan  indah  adalah sentuhan yang memberi kebebasan memegang.

 

Yaitu tidak  ada duri.

Atau  kekasaran  yang mengganggu tangan.

 

Suara elok adalah suara keluar dari tenggorokan tanpa  paksaan.

 

Atau dihadang  serak dan semacamnya.

 

Gagasan indah adalah ide yang tidak dipaksa.

 

Atau dihambat oleh ketidaktahuan.

 

Takhayul dan  semacamnya.

 

Pakaian  elok  adalah  yang memberi kebebasan pemakainya untuk  bergerak.

 Tetapi kebebasan harus disertai  tanggung jawab.

 

Maka keindahan harus menghasilkan kebebasan bertanggung jawab.

 

Kita dapat menerima atau menolak pendapat itu.

 

Meskipun  sepakat  bahwa  keindahan  adalah  dambaan manusia.

 

Tetapi keindahan  adalah  relatif dan tidak mutlak.

 

Yaitu tergantung  sudut pandang masing-masing.

 

 Sehingga Al-Quran tidak menjelaskan terperinci.

Tentang sesuatu yang dinilai indah.

 

Wahyu  ke-2  (atau  ke-3).

 

Dinilai oleh para ulama sebagai ayat Al-Quran.

 

Yang mengandung info pengangkatan Nabi Muhammad sebagai  Rasul.

Dengan menuntun beliau.

Agar terus menjaga.

Dan  meningkatkan  kebersihan  pakaiannya.

 

Al-Quran surah Al-Muddassir (surah ke-74) ayat 1-4.

 

يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ قُمْ فَأَنْذِرْ  وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ

 

Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Tuhanmu agungkanlah, dan pakaianmu bersihkan.

 

Salah  satu  unsur indah adalah bersih.

 

Nabi  senang  memakai  pakaian bwarna putih.

 

Warna putih sesuai dengan iklim wilayah Arab Saudi yang panas.

 

Dan segera  tampakk  kotornya.

 

Sehingga terdorong untuk berganti pakaian lain yang bersih.

 

 Al-Quran memerintahkan  agar  umat Islam memakai busana  indah  saat ke  masjid.

 

Dan mengecam  orang  yang mengharamkan  perhiasan.

Yang  telah  diciptakan  Allah  untuk manusia.

 

Al-Quran surah Al-A'raf (surah ke-7) ayat 32.

 

قُلْ مَنْ حَرَّمَ زِينَةَ اللَّهِ الَّتِي أَخْرَجَ لِعِبَادِهِ وَالطَّيِّبَاتِ مِنَ الرِّزْقِ ۚ قُلْ هِيَ لِلَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا خَالِصَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ كَذَٰلِكَ نُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

 

Katakan: “Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezeki yang baik?” Katakan: “Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat. Demikian Kami menjelaskan ayat-ayat bagi orang yang mengetahui”.

 

Berhias  adalah  naluri  manusia yang wajar.

 

Sahabat bertanya,

”Wahai Rasulullah.

Ada orang senang berpakaian indah dan alas kakinya indah.

Apakah itu keangkuhan?”

 

Nabi menjawab,

“Sesungguhnya Allah Maha Indah.

Senang kepada keindahan.

Keangkuhan adalah menolak kebenaran.

Dan menghina orang lain”.

 

 

Rasulullah banyak menganjurkan agar kuku manusia dirawat dan diperindah.

 

 Istri Nabi, Aisyah, meriwayatkan.

Ada wanita menyodorkan selembar surat.

Dengan tangannya kepada Nabi dari balik tirai.

 

Nabi berhenti sejenak sebelum menerimanya.

 

Nabi bersabda,

 

“Saya tidak tahu.

Apakah orang yang menyodorkan surat ini adalah lelaki atau wanita”.

 

 Aisyah berkata,

“Tangan seorang wanita”.

 

Nabi bersabda,

 

“Jika kamu seorang wanita.

Maka kamu merawat kukumu dengan mewarnainya dengan pacar atau daun inai”.

 

 

Nabi menganjurkan agar wanita berhias.

 

Tapi Al-Quran tidak  memerinci  jenis  perhiasan.

 

Dan bahan pakaian yang elok untuk digunakan.

 

Al-Quran bicara penghuni surga dan pakaian mereka.

 

Al-Quran surah Fathir (surah ke-35) ayat 33.

 

جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِنْ ذَهَبٍ وَلُؤْلُؤًا ۖ وَلِبَاسُهُمْ فِيهَا حَرِيرٌ

 

 (Bagi mereka) surga Adn, mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiasan dengan gelang dari emas, dan dengan mutiara, dan pakaian mereka di dalamnya adalah sutera.

 

 

Al-Quran surah Al-Kahfi (surah ke-18) ayat 31.

 

أُولَٰئِكَ لَهُمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمُ الْأَنْهَارُ يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِنْ ذَهَبٍ وَيَلْبَسُونَ ثِيَابًا خُضْرًا مِنْ سُنْدُسٍ وَإِسْتَبْرَقٍ مُتَّكِئِينَ فِيهَا عَلَى الْأَرَائِكِ ۚ نِعْمَ الثَّوَابُ وَحَسُنَتْ مُرْتَفَقًا

 

 Mereka itu (orang-orang yang) bagi mereka surga Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya, dalam surga mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedangkan mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itu pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat-istirahat yang indah.

 

 

Bahan dalam surga seperti  disebutkan  Al-Quran.

 

Tidak dapat dianalogikan dengan nama bahan yang sama di dunia ini.

 

Para penghuni surga diberi rezeki berupa buah-buahan.

 

Orang menduga bahwa suguhan itu sama dengan yang pernah mereka  peroleh di  dunia.

 

 

Al-Quran surat Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 25.

 

وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۖ كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا ۙ قَالُوا هَٰذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ ۖ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا ۖ وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ ۖ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

 

Dan sampaikan berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Tiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan, “Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu”. Mereka diberikan  buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.

 

Al-Quran menjelaskan penghuni surga.

Diberi buah-buahan YANG SERUPA, tetapi tidak sama.

 

Termasuk jenis perhiasan lainnya.

 

 

 

Daftar Pustaka

1.              Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

2.              Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.              Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.              Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.              Tafsirq.com online.