Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label AJARAN ISLAM DITAFSIRKAN DENGAN SAINS MODERN. Show all posts
Showing posts with label AJARAN ISLAM DITAFSIRKAN DENGAN SAINS MODERN. Show all posts

Saturday, March 27, 2021

9098. AJARAN ISLAM DITAFSIRKAN DENGAN SAINS MODERN

 


 

AJARAN ISLAM DITAFSIRKAN DENGAN SAINS MODERN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

 

DISKUSI TASAWUF MODERN

DI SELA KUNJUNGAN PRESIDEN

 

Minggu malam, 21 Maret 2021 saya dikunjungi Pak Ateh.

 

 

Kepala BPKP pusat.

 

 

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.

 

 

Nama lengkapnya Dr. Muhammad Yusuf Ateh, Ak. MBA.

 

 

Yang datang bersama sejumlah staf dan koleganya.

 

 

“Alhamdulillah, saya bisa bersilaturahim kepada Pak ustad.

 

 

Sudah lama saya ingin bertemu.

 

 

Baru kesampaian,” ungkapnya saat baru datang di rumah saya.

 

 

Sejak dua minggu sebelumnya, saya dihubungi oleh Pak Hendro.

 

 

Koleganya sesama alumni UI.

 

 

Bahwa, Pak Ateh ingin bersilaturahim ke rumah.

 

 

“Kebetulan besoknya Pak Ateh hadir di acara Presiden di sekitaran Surabaya, Pak Agus,” papar CEO di berbagai bidang usaha, yang ikut dalam rombongan itu.

 

 

Ternyata, Pak Ateh adalah pembaca buku-buku saya.

 

 

“Saya mengikuti sejak buku pertama, Pusaran Energi Kakbah.

 

 

Di tahun 2004. Sampai sekarang,” tuturnya.

 

 

Sambil menyatakan sependapat dengan berbagai pemikiran yang saya tuangkan dalam puluhan judul itu.

 

 

“Yang saya paling terkesan adalah ketika Pak Agus bicara tentang energi.

 

 

Persis seperti diceritakan oleh almarhum kiai saya.

 

 

Bahwa, setiap kita sesungguhnya memancarkan energi dalam beribadah,” ungkapnya.

 

 

Ia merasa mendapat penjelasan ilmiah dengan membaca buku Tasawuf Modern yang saya tulis.

 

 

Selain di buku “Pusaran Energi Kakbah”, saya bercerita tentang energi ibadah itu di buku “Energi Dzikir Alam Bawah Sadar”.

 

 

Di mana saya melakukan penelitian dengan mengukur energi sejumlah relawan pada saat berzikir.

 

 

Dengan memakai alat kamera aura.

 

 

Pada dasarnya, tubuh manusia bekerja secara elektromagnetik.

 

 

Mulai dari denyut jantung yang bisa diukur – medan elektromagnetiknya – dengan memakai Electro Cardio Graph (ECG).

 

 

Juga, kinerja otak bisa diukur dengan Electro Encephalo Graph (EEG).

 

 

Atau, sistem energial tubuh yang secara total bisa diukur dengan memakai kamera aura.

 

 

Setiap perubahan kondisi kejiwaan kita, selalu menyebabkan perubahan energi tubuh.

 

 

Yang terukur pada medan elektromagnetik jantung dan otak.

 

 

Sebagai contoh, orang yang sedang emosional.

 

 

Denyut jantungnya akan berdetak lebih kencang.

 

 

Dengan amplitudo besar.

 

 

Bahkan, kadang tidak beraturan.

 

Ini menunjukkan, ada kaitan sangat erat antara pola gelombang jantung dengan perasaan atau emosi seseorang.

 

 

Dan ternyata, itu memiliki pola tertentu sehingga bisa diukur.

 

 

Dan diterjemahkan menjadi informasi tertentu, tentang kualitas jiwa kita.

 

 

Sebaliknya, pada orang sabar dan ikhlas misalnya, denyut jantungnya akan bergetar secara lembut.

 

 

Dengan amplitudo kecil.

 

 

Sehingga, frekuensinya tinggi.

 

 

Di frekuensi yang makin tinggi, energi yang muncul juga makin besar.

 

 

Artinya, orang sabar dan ikhlas, sesungguhnya menyimpan potensi energi yang besar.

 

 

Berbeda dengan orang pemarah dan suka emosi.

 

 

Yang justru memiliki potensi energi rendah.

 

 

Maka, tidak heran, orang pemarah dan tidak sabaran sering salah langkah dalam hidupnya.

 

 

Karena, energinya rendah itu.

 

 

Bukan hanya pada jantung.

 

 

Medan elektromagnetik itu juga terukur di otak.

 

 

Dalam bentuk gelombang kesadaran.

 

 

Dalam kondisi kesadaran normal, otak kita akan berdenyut di sekitar gelombang Beta.

 

 

Yakni, sekitar 14 Hz.

 

 

Tapi, ketika mengalami kecemasan atau rangsangan emosional, gelombang kesadaran kita akan melonjak ke gelombang gamma.

 

 

Di atas 14 Hz sampai 100 Hz.

 

 

Di fase ini, tubuh sedang mengeluarkan energi yang besar.

 

 

Dibarengi dengan berkurangnya kontrol diri.

 

 

 Semakin cemas, makin kehilangan kontrol diri.

 

 

Dan itu membahayakan diri sendiri.

 

Sebaliknya, ketika sedang dalam kondisi rileks, gelombang kesadaran kita akan menurunkan frekuensinya menjadi gelombang Alfa.

 

 

Yakni, dari 14 Hz menuju ke 8 Hz.

 

 

Di fase ini, memori dan kontrol diri semakin baik.

 

 

Terus merileks sampai ke level Teta, yakni di sekitar 4 Hz.

 

 

Di level Alfa - Teta itulah orang mengalami kualitas kesadaran sangat baik.

 

 

Yang dalam agama disebut kondisi khusyuk.

 

 

Disebut juga sebagai level bawah sadar.

 

 

Antara sadar dan tidak sadar.

 

 

Setengah sadar.

 

 

Yakni, suatu kondisi rileks di mana tubuh terasa sangat nyaman.

 

 

Dan, memori otak menjadi sedemikian tajam.

 

 

Di bawah Teta adalah gelombang Delta.

 

 

Yakni, gelombangnya orang tidur.

 

 

Berada di bawah 4 Hz sampai kisaran 0,1 Hz.

 

 

Di level ini, orang kehilangan kesadarannya.

 

 

Karena tertidur.

 

 

Semakin rendah frekuensinya, semakin pulas tidurnya.

 

 

Tetapi, saat itu, tubuh memunculkan mekanisme recovery atau pemulihan kondisi.

 

 

Jika tubuh kita sedang kelelahan, maka ketika orang bisa mencapai kondisi Delta, ia akan mengalami pemulihan, segar kembali.

 

 

Kadang, rasa sakit juga bisa disembuhkan dengan cara masuk ke fase Delta itu.

 

 

Hormon pertumbuhan dan peremajaan juga bekerja di level ini.

 

 

Jadi, sungguh menarik membahas fenomena ini.

 

 

Bahwa, tubuh kita memiliki sistem energi yang mengambarkan kondisi kejiwaan sekaligus kesehatan.

 

 

Dan, secara spiritual memberi parameter yang bisa dipelajari untuk meningkatkan kualitas ibadah kita.

 

 

“Wah, saya jadi ingin mencoba kamera aura,” kata Pak Ateh.

 

 

Maka, pria bertubuh subur beranjak ke ruang Klinik Aura.

 

 

Dan, mengukur kondisi kejiwaannya.

 

 

Secara foto maupun video.

 

 

Dari warna yang ditampilkan di layar monitor.

 

 

Kita bisa tahu kondisi kejiwaan, spiritual, dan beberapa parameter kesehatannya.

 

 

Kemudian memberi solusi, untuk menyeimbangkan kembali sistem energi tubuhnya.

 

 

Karena, sesungguhnya Allah menciptakan sistem tubuh manusia dalam keseimbangan.

 

 

Yang di dalam ilmu medis dikenal sebagai homeostasis.

 

 

Ketika mekanisme homeostasis itu seimbang maka orang pun berada dalam kondisi sehat lahir dan batin .

 

 

 

Al-Quran surah Al-Infithar (surah ke-82)  ayat 7.

 

 

 

الَّذِي خَلَقَكَ فَسَوَّاكَ فَعَدَلَكَ

 

Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (sistem tubuh)mu seimbang,

 

 

 

(Sumber Agus Mustofa)