Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label Al-Quran Turun Dalam 7 Bahasa. Show all posts
Showing posts with label Al-Quran Turun Dalam 7 Bahasa. Show all posts

Friday, October 16, 2020

5823. AL-QURAN TURUN DALAM 7 BAHASA

 


AL-QURAN TURUN DALAM 7 BAHASA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

A. Al-Quran diturunkan dalam 7 bahasa.

 

1.  Dialek adalah variasi bahasa yang berbeda-beda menurut pemakai (misalnya bahasa dari suatu daerah tertentu, kelompok sosial tertentu, atau kurun waktu tertentu).

 

2.  Al-Quran surah Ar-Rum (surah ke-30) ayat 22.

 

وَمِنْ آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافُ أَلْسِنَتِكُمْ وَأَلْوَانِكُمْ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِلْعَالِمِينَ

 

      Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda bagi orang yang mengetahui.

 

3.  Al-Quran menghargai perbedaan bahasa dan warna kulit, dan mengakui penggunaan bahasa lisan yang beragam.

 

4.  Nabi Muhammad bersabda,”Al-Quran diturunkan dalam 7 bahasa”.

 

5.  Al-Quran surat Ad-Dukhan (surah ke-44) ayat 43-44.

 

إِنَّ شَجَرَتَ الزَّقُّومِ طَعَامُ الْأَثِيمِ

 

            Sesungguhnya pohon zaqqum itu, makanan orang yang banyak berdosa.

 

6.  Ketika ada orang mengeluh sulitnya pengucapan atau pengertian makna kata yang digunakan oleh ayat tertentu, maka Allah menurunkan wahyu lagi yang berbeda kata-katanya agar mudah dibaca dan dipahami.

 

7.  Contohnya, Al-Quran surat Ad-Dukhan (surah ke-44) ayat 43-44 yang berbunyi, “Inna syajarataz zaqqum tha'amul atsim”;

 

 

1) Pernah diturunkan dengan mengganti kata “atsim” dengan “fajir”.

 

2) Kemudian turun lagi dengan kata “laim”.

 

 

8.  Setelah bahasa suku Quraisy populer di seluruh masyarakat, maka atas inisiatif Khalifah Utsman bin Affan bacaan dikembalikan seperti dalam mushaf sekarang.

 

9.  Pengertian “7 bahasa” bisa diartikan “7 dialek”.

 

 

10.     Ayat Al-Quran diturunkan dengan dialek suku Quraisy.

 

11.     Tetapi dialek suku Quraisy belum populer untuk seluruh anggota masyarakat, ketika Al-Quran turun.

 

 

12.     Pengertian lain dari “7 bahasa” adalah Al-Quran memakai kosa kata dalam “banyak bahasa”.

 

13.     Seperti bahasa Romawi, Persia, dan Ibrani.

 

 

14.     Misalnya kata: “zamharir”, “sijjil”, “qirthas”, “kafur”, dan lainnya.

 

15.     Nabi Muhammad sering memakai bahasa menyesuaikan dialek mitra bicaranya untuk menghargai perbedaan gaya bahasa dan dialek.

 

 

16.     Hal itu menunjukkan Al-Quran dan Nabi Muhammad sangat menghargai keragaman bahasa dan dialek.

 

17.     Allah menjadikan keragaman adalah bukti Allah Maha Esa lagi Maha Kuasa.

 

 

18.     Bahasa adalah jembatan penyalur perasaan dan pikiran dari seseorang.

 

19.     Kesatuan bahasa bisa mendukung kesatuan pikiran.

 

 

20.     Masyarakat yang bisa menjaga bahasanya artinya bisa menjaga identitasnya, dan bukti keberadaannya.

 

21.     Para penjajah sering berusaha menghapus bahasa anak negeri yang dijajahnya diganti dengan bahasa penjajah.

 

 

22.     Al-Quran menuntut setiap pembicara agar hanya mengucapkan hal yang diyakini, dirasakan, dan yang sesuai dengan kenyataan.

 

 

23.     Al-Quran sering memakai kata “qala” atau “yaqulu” yang artinya “dia berkata”, dalam arti dia meyakini yang dikatakannya.

 

24.     Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 116.

 

وَقَالُوا اتَّخَذَ اللَّهُ وَلَدًا ۗ سُبْحَانَهُ ۖ بَلْ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ كُلٌّ لَهُ قَانِتُونَ

 

      Mereka (orang-orang kafir) berkata,”Allah punya anak”. Maha Suci Allah, bahkan apa yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah; semua tunduk kepada-Nya.

 

25.     Al-Quran surah Al-Furqan (surah ke-25) ayat 65.

 

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ ۖ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا

 

      Dan orang-orang berkata, “Ya Tuhan kami, jauhkan azab Jahanam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal”.

 

26.     Salah satu sifat hamba Allah yang baik adalah yang berkata, “Ya Allah, jauhkan kami dari siksa api neraka jahanam, sesungguhnya azab Allah adalah kebinasaan yang kekal.”

 

27.     Perkataan semacam ini bukan hanya sekadar dengan ucapan lidah atau doa permohonan saja.

 

 

28.     Tetapi juga untuk peringatan sikap, keyakinan, dan perasaan mereka.

 

29.     Bahasa pada hakikatnya berfungsi menyatakan perasaan, pikiran, keyakinan, dan sikap pengucapnya.

 

 

30.     Dalam konteks paham kebangsaan, maka bahasa pikiran, dan perasaan, jauh lebih penting dibanding bahasa lisan.

 

31.     Tetapi bukan berarti mengabaikan bahasa lisan, karena bahasa lisan adalah jembatan perasaan.

 

32.     Al-Quran surah Al-Hasyr (surah ke-59) ayat 14.

 

لَا يُقَاتِلُونَكُمْ جَمِيعًا إِلَّا فِي قُرًى مُحَصَّنَةٍ أَوْ مِنْ وَرَاءِ جُدُرٍ ۚ بَأْسُهُمْ بَيْنَهُمْ شَدِيدٌ ۚ تَحْسَبُهُمْ جَمِيعًا وَقُلُوبُهُمْ شَتَّىٰ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَا يَعْقِلُونَ

 

      Mereka tidak akan memerangimu dalam keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu sedang hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti.

 

33.     Kesimpulannya, Al-Quran mengakui bahasa bisa dijadikan alat perekat dan unsur kesatuan umat.

 

34.     Bahasa dengan keragamannya adalah salah satu bukti bahwa Allah Maha Esa dan Allah Maha Besar.

 

 

Daftar Pustaka

1.  Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.

2.  Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.  Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.  Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.  Tafsirq.com online.